Polhukam RI Apresiasi Sumut Kondusif untuk Ketahanan Pembangunan

Asdep Koordinasi Intelijen (Asdep 2/IV) Kemenko Polhukam Brigjen TNI Anas Alwi, S.E, M.M, Sabtu (9/5) berkunjung ke Pemprovsu diterima Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi diwakili Kepala Badan Kesbangpol Linmas Sumut Drs H Eddy Syofian MAP di Kantor Badan Kesbangpol Sumut di Jalan Jenderal Gatot Subroto Medan.

Polhukam RI Apresiasi Sumut Kondusif untuk Ketahanan Pembangunan

*Tata ruang perlu antisipasi penanganan bencana alam dan perang


Medan (Mimbar) - Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) RI memberi apresiasi terhadap Provinsi Sumut yang terus mampu mempertahankan kondisi kondusif untuk menunjang ketahanan pembangunan nasional.

"Kami berharap ini terus dipertahankan. Ketahanan pembangunan hakekatnya pondasi utama ketahanan bangsa dan negara," ujar Asdep Koordinasi Intelijen (Asdep 2/IV) Kemenko Polhukam Brigjen TNI Anas Alwi SE MM, Sabtu (9/5).

Anas yang mewakili Deputi IV Bidkoor Laksda TNI Iskandar Sitompul SE menyatakan itu saat berkunjung ke Pemprovsu diterima Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi diwakili Kepala Badan Kesbangpol Linmas Sumut Drs H Eddy Syofian MAP di Kantor Badan Kesbangpol Sumut di Jalan Jenderal Gatot Subroto Medan.

Pada pertemuan ini juga hadir Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut DR H Maratua Simanjuntak MA, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Sumut Kol H Nurdin Soelistyo, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) H Bahari Damanik, Sekretaris Bakesbangpol H Zulkarnaen Rangkuti dan Kabid Kewaspadaan Thomson SH.

Menurut Anas Alwi kunjungan ini untuk melakukan koordinasi pemantauan, sinkronisasi dan evaluasi terhadap kegiatan atau operasi intelijen yang dilakukan instansi di daerah yang berkenaan dengan kondisi eksisting wilayah Provinsi Sumut.

Kepada Anas dan rombongan, Gubsu diwakili Kepala Badan Kesbangpol memaparkan secara umum Sumut yang heterogen dan dinamis senantiasa komit terhadap kerukunan dan saat ini sedang menggelorakan semangat Sumut Bangkit lintas etnik, suku dan Agama secara harmonis.

Pada kesempatan ini Asdep juga memaparkan perlunya tata ruang daerah juga mencakup antisipasi penanganan bencana alam dan jika terjadi perang.

Tata ruang misalnya juga ada tata ruang yang mencakup jalur-jalur jalan alternatif jika bencana alam dan jalur-jalur peralatan atau kendaraan berat militer jika terjadi perang, misalnya kemungkinan perencanaan jalan tol bisa menjadi landasan pesawat militer jika kondisi perang.

Berbicara tentang pembinaan teritorial, dalam pertemuan ini terungkap peran TNI masih sangat relevan dan tetap diperlukan terutama dalam mengajak rakyat membangun sistem pertahanan rakyat semesta.

"TNI dan rakyat tidak bisa dipisahkan. Dalam sistem pertahanan semesta Republik Indonesia TNI dan rakyat adalah menyatu dalam menjaga setipa ancaman yang mengganggu kedaulatan NKRI," jelasnya.

Asdep juga memberi apresiasi kepada Pemprovsu dan terima kasih karena Pemprovsu dalam programnya banyak melibatkan TNI terutama yang terkait teritorial seperti Program TNI Masuk Desa perlu terus dikembangkan terutama di basis bawah.

Dalam pertemuan ini juga dibahas bahwa pulau-pulau terluar perlu lebih dioptimalkan sarana dan prasarananya dalam mengawal kedaulatan NKRI. Di Sumut ada tiga pulau terluar dan sudah diberdayakan terutama Pulau Berhala di Selat Malaka yang di kawasan ini lebih 50.000 kapal yang melintas.

Asdep juga memberi apresiasi terhadap peran intelijen di Sumut yang dinilainya berperan aktif ikut menjaga stabilissi propinsi ini terutama aktivitas Kominda Sumut yang dinilainya sangat baik.

Dia berpesan komunitas intelijen dan bersama komponen strategis masyarakat lainnya terus kompak dan solid agar Sumut tetap kondusif sehingga menjadi pilar utama keamanan dan kerukunan nasional.

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat