Kinerja Bank Sumut Turun, NPL Naik
Kinerja Bank SUMUT Turun, NPL Naik
Medan (Mimbar) - Usai
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Bank Sumut Tahun Buku 2013 yang digelar 12
Mei 2014 lalu, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho menyatakan pencapaian
laba 2013 Rp532 miliar, atau tumbuh 26,13 persen dari 2012 sebesar Rp422
miliar. Jumlah aset Rp21,49 triliun atau tumbuh 7,66 persen dari 2012 dan
kredit mencapai Rp17,11 triliun atau tumbuh 11,64 persen dari 2012 senilai
Rp15,33 triliun. Sedangkan total dana pihak ketiga (DPK) Rp15,94 triliun, dimana
dana non Pemda mencapai Rp13,76 triliun (86 persen ) dan Pemda sekitar Rp2,18
triliun (14 persen).
Pada 2013, rasio
keuangan Bank Sumut, menurut Gubsu cukup baik dengan CAR 14,46 persen, ROA
sebesar 3,37 persen dan NIM sebesar 9,34 persen. Kualitas aset, menurutnya,
masih menunjukkan dalam kondisi baik tercermin dari kredit macet atau non
performing loan (NPL) 3,83 persen.
Melambat
Namun menurut Badko HMI
Sumut, melalui ketua umumnya Anggia Ramadhan, Kamis (15/5), kinerja 2013 justru
turun dan melambat dibanding rata-rata kinerja Bank Pembangunan Daerah (BPD)
se-Indonesia. “Bahkan di bawah rata-rata kinerja perbankan Sumut tahun lalu.
Gubernur selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) mestinya objektif dan
transparan menjelaskan kinerja Bank Sumut kepada masyarakat Sumut yang nota
bene pemilik sesungguhnya. Jangan karena mau melindungi Dekom dan direksi pilihannya,
lantas menyembunyikan informasi tentang keadaan Bank Sumut sebenarnya,"
ungkap Anggia didampingi pengurus Badko HMI Sumut lainnya.
Menurutnya, pertumbuhan
aset Bank Sumut 2013 sebesar 7,66 persen jauh dibawah pertumbuhan aset
perbankan Sumut yang tumbuh 15,79 persen dengan total aset 2013 Rp 215 triliun.
Demikian juga pertumbuhan kredit yang sebesar 11,64 persen jauh di bawah
pertumbuhan kredit perbankan Sumut yang 18,56 persen dengan total kredit 2013
sebesar Rp156 triliun. Pertumbuhan kredit Bank Sumut juga di bawah pertumbuhan
rata-rata kredit BPD yang tumbuh 16,36 persen dengan total kredit 2013 Rp256
triliun. Perlambatan yang sama terjadi atas DPK Bank Sumut yang hanya tumbuh
6,00 persen, jauh dibawah pertumbuhan rata-rata DPK perbankan Sumut yang tumbuh
11,45 persen di 2013, katanya.
Meskipun CAR Bank Sumut
masih 14,46 persen, namun pertumbuhan modal inti di bawah pertumbuhan modal
inti BPD yang tumbuh 18,75 persen dengan total modal inti seluruh BPD 2013
sebesar R 38 triliun.
"Dan yang paling
memprihatinkan NPL Bank Sumut 2013 sebesar 3,83 persen. Ini memburuk dibanding
2012 yang sebesar 3,00 persen. Rasio NPL akhir 2013 itu lebih buruk dari
rata-rata NPL perbankan Sumut yang sebesar 2,12 persen. Bahkan pada Laporan
Keuangan publikasi Bank Sumut posisi 31 Maret 2014 pemburukan rasio NPL semakin
menjadi-jadi karena sudah 4,79 persen," jelas Anggia.
"Kondisi Bank Sumut
yang memburuk hingga sekarang tak boleh dibiarkan berlanjut karena akan membuat
bank ini kembali kolaps seperti 1999. Gatot harus bertanggung jawab, dan kami
minta OJK bersikap menghentikan intervensi politik Gubsu di Bank Sumut dan
mengambil alih kepengurusan dengan memberhentikan seluruh dewan komisaris dan
direksi yang telah salah mengurus Bank Sumut,” tuturnya.
Comments
Post a Comment