BNPB Serahkan Bantuan Rp. 28 Miliar Untuk Korban Sinabung
BNPB Serahkan Bantuan Rp. 28 Miliar Untuk Korban Sinabung
Medan (Mimbar) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) RI memberikan bantuan untuk korban erupsi Gunung Sinabung yang nilainya
mencapai Rp 28 miliar.
Bantuan tersebut terdiri dari bantuan untuk pemulangan
pengungsi Rp 13,799 miliar, bantuan perbaikan rumah berupa material yaitu
50.000 lembar seng, yang sudah tiba di lapangan 24.000 lembar senilai Rp 4,250
miliar, serta pengadaan benih Rp 10,614 miliar.
Penyerahan
bantuan diserahkan oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Tri Budiarto,
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bernandus, Wisnu Widjaja yang
diterima langsung Kabupaten Karo didampingi Sekda Karo melalui Sekretaris
Provsu, Nurdin Lubis didampingi Kepala BPBD Sumut Saleh Idoan Siregar di
Aula Martabe, Medan, Sabtu (24/5).
Tri Budiarto menjelaskan bencana erupsi Gunung Sinabung
menjadikan perhatian Presiden RI dengan langsung meninjau lokasi bencana 23
Januari 2014. Dia bercerita, saat itu Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono
memberikan amanat tentang empat prioritas penanganan Sinabung.
"Pertama, keselamatan jiwa. Dalam menjaga keselamatan
warga. Pemerintah kabupaten diback up oleh pemerintah provinsi dan diback up
pula oleh pemerintah pusat, utamanya BNPB," ujarnya.
Selain
itu, lanjutnya, bantuan dan pelayanan dasar harus terpenuhi demikian juga
dengan pendidikan dan mata pencaharian. Bukan hanya itu pemberiana solusi
terhadap para petani dan pekebun yang lahannya benar-benar rusak dan
mengakibatkan kerugian juga harus dihitung secara pasti.
"Relokasi
bagi warga yang tinggal dalam radius 3 km dan mereka yang tinggal pada jalur
awan panas itu juga menjadi poin yang disampaikan Bapak Presiden. Untuk
menindaklanjuti amanat presiden tersebut BNPB segera mengirimkan tim perkuatan
penanganan darurat bencana letusan gunung sinabung yang langsung di bawah
komando BNPB," jelasnya.
Dengan
penurunan status level ancaman bencana dari awas ke siaga, sudah seharusnya
dilakukan penanganan yang lebih pasti yaitu pemulangan pengungsi dan relokasi
serta pemberian bantuan yang bersifat lebih bijak berupa pemberdayaan pengungsi
melalui penciptaan lapangan kerja dalam hal ini penyediaan lahan pertanian
meningat 99% warga pengungsi adalah petani.
Untuk
itu BNPB bekerjasama dengan Kementerian terkait dan pemerintah daerah Kabupaten
Karo dan Provinsi Sumatera Utara telah merencanakan program relokasi dan
pemberian dana biaya sewa rumah dan lahan pertanian bagi warga pengungsi yang
belum boleh kembali.
Sekda
Provsu, Nurdin Lubis mengatakan, sejak September 2013 hingga kini warga
pengungsi mencapai 15.768 jiwa/4.985 KK. Sebagian pengungsi telah dipulangkan
sebanyak 17.438 jiwa/5.329 KK per 16-24 Februari 2014.
Nurdin
melanjutkan, total kebutuhan yang diperlukan untuk penanggulangan bencana
erupsi Gunung Sinabung sebesar Rp 1,118 triliun dengan rincian Rp 368,641
miliar kebutuhan pemulihan awal dan Rp 749,617 miliar kebutuhan rehabilitasi
dan rekonstruksi.
"Penanggulangan
bencana erupsi Gunung Sinabung dapat dirumuskan dengan formasi 3-5-10
diantaranya, tiga desa segera direlokasi karena berada di zona merah yang tidak
diperbolehkan lagi ada aktivitas manusia di dalamnya. Selain itu, empat desa
ditambah satu dusun dipulangkan apabila status gunung sudah normal,"
jelasnya.
Selain
itu, 9 desa ditambah 1 dusun sudah direkomendasi untuk pulang tetapi belum bisa
dipulangkan karena rumah penduduk tersebut pada umunya mengalami kerusakan dan
roboh.
Daerah
terkena bencana, katanya, segera mendapatkan pemulihan dengan rehabilitasi dan
rekonstruksi pada 5 sektor seperti pemukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi
produktif, dan lintas sektor. Dana pendanaannya bersumber dari APBN, APBD
Provsu dan Kabupaten Karo.
"Jadi,
penyerahan bantuan BNPB ke Provinsi Sumatera Utara adalah wujud dari
kepercayaan yang diberikan kepada pemerintah provinsi. Dengan demikian
pemerintah provinsi dan Karo dapat mengimplementasikan tugas dan wewenang
secara optimal, transparan, dan akuntabel untuk misi kemanusiaan,"
terangnya.
Presentasi
Penanganan Bencana
Nurdin
Lubis pada pertemuan itu mengungkapkan, dalam waktu dekat Gubernur Sumatera
Utara (Sumut) H Gatot Pujo Nugroho ST MSi dijadwalkan mempresentasikan
dana penanganan berkelanjutan bencana erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo
kepada Wakil Presiden. Dana senilai Rp1,1 Triliun yang akan dipresentasikan
nantinya itu ditampung dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Perubahan Tahun 2014.
"Pak
Gubernur akan dijadwalkan mempresentasikan dana tersebut kepada Wapres
didampingi sejumlah menteri dan pihak terkait lainnya dalam waktu dekat
ini," kata Nurdin.
Dijelaskannya,
dana senilai Rp1,1 triliun itu memang cukup besar bila dibebankan kepada APBD
Sumut, apalagi APBD Pemkab Karo. Namun sebaliknya, dana sebesar itu tidak akan
membebani APBN, sehingga alasan inilah yang menjadi dasar mengapa diajukan ke
pemerintah pusat.
Soal
apa saja yang akan dipresentasikan Gubsu kepada Wapres, Nurdin menjelaskan,
secara garis besar mencakup dana pemulihan traumatik paska bencana, dan
keperluan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Materi
untuk presentasi tersebut sudah selesai disusun Pemprov Sumut bersama Pemkab
Karo dan jajaran terkait lainnya dari kedua belah pihak. Sehingga, yang akan
dilakukan ke depan nantinya adalah menunggu waktu yang tepat untuk melakukan
presentasi dihadapan Wapres," urai Nurdin.
Disinggung apa
harapan terkait agenda ini, Nurdin mengaku pihaknya maupun Pemkab Karo sangat
berkeinginan alokasi dana yang dipresentasikan bisa ditampung dan diterima
pemerintah pusat. Sehingga dengan demikian, penanganan berkelanjutan paska
bencana erupsi Gunung Sinabung bisa memulihkan kondisi kehidupan warga yang
terdampak.
Comments
Post a Comment