Aliansi SBSI 1992 Sumut Tolak BPJS Kesehatan
Aliansi SBSI 1992 Sumut Tolak BPJS Kesehatan
Medan (Mimbar) – Ratusan buruh yang tergabung
dalam Aliansi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) 1992 Provinsi Sumatera
Utara, Senin (26/5/2014), berunjuk rasa di Kantor Gubernur Sumut Jl.
Pangeran Diponegoro No. 30 Medan. Massa menyampaikan penolakan penyelenggaraan
Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Kami menolak pelaksanaan BPJS Kesehatan,
dan meminta pemerintah segera mengantinya dengan memberlakukan kembali
pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek),” ucap koordinator aksi,
Bambang Hermanto melalui pengerasa suara.
Hermanto yang juga Ketua DPD SBSI 1992
Sumut menjelaskan alasan penolakan pelaksanaan BPJS Kesehatan. Antara lain,
program kesehatan pada Jamsostek jauh lebih baik ketimbang yang ada di BPJS
Kesehatan. Bahkan pelaksaanaan Jamsostek jauh lebih professional ketimbang BPJS
Kesehatan.
“Buktinya, sampai sekarang pun kartu BPJS
Kesehatan bagi para buruh belum diterbitkan. Dan ini (pelaksanaan BPJS
Kesehatan) sangat-sangat jelas tidak professional,” teriaknya.
Bukti lain tidak becusnya pelaksanaan
BPJS Kesehatan, menurut Hermanto, terlihat dari tidak proaktifnya penyelenggara
dalam merekrut buruh untuk menjadi peserta. “Pihak BPJS Kesehatan hanya
menunggu dari pihak perusahaan, padahal seharusnya mereka jemput bola,”
ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua DPP SBSI
Sejati, Arsula Gultom. Menurutnya, selain menolak BPJS Kesehatan kepada
pemerintah, mereka (buruh) juga menolak pelaksanaan sistem kerja kontrak dan
outsourching.
“Sejak diterapkannya sistem kerja kontrak
dan outsourching pada tahun 2003, sampai kini nasib buruh semakin berada di
jurang ketidakpastian. Ini terlihat dengan tidak pernah selesainya proses
pemenuhan hak-hak normative buruh di pabrik, dan karenanya harus segera
dihapus,” ucapnya.
Aksi massa yang berlangsung tertib itu
mendapat pengawalan puluhan petugas kepolisian. Meski saat itu hujan tengah
menguyur Kota Medan, massa tetap tidak beranjak dari lokasi demo. Dan sambil
terus melontarkan beragam orasi-orasinya, massa sempat menolak kehadiran
Asisten Tata Pemerintahan Pemprov Sumut, Hasiholan Silaen, yang bertindak
mewakili Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho.
“Saya menyampaikan permohonan maaf Pak
Gubernur yang tidak bisa hadir karena sedang tugas luar. Namun begitupun, saya
menjamin apapun aspirasi massa akan tetap disampaikan kepada Gubernur. Dan satu
hal lagi, saya sudah meminta kepada dinas tenaga kerja Pemprov Sumut untuk
segera membuat surat kepada pihak terkait dalam hal menindaklanjuti aspirasi
ini,” ujar Silaen.
Usai mendengarkan jawaban Silaen ini,
massa pun membubarkan diri dan bergerak menuju Kantor Wilayah BPJS Kesehatan
Sumut di Jl Karya Medan.
Comments
Post a Comment