Tambang Emas Martabe Dukung Masyarakat Upayakan Swasembada Jagung

Perwakilan manajemen PT AR, perwakilan Muspika Batangtoru, LKMM, dan seluruh anggota kelompok tani (Koptan) Maju Bersama memulai tanam perdana jagung pipil, Jumat (2/9), di Lubuk Tano, Dusun Aek Sirara, Desa Sumuran, Kec. Batangtoru, Tapanuli Selatan (Tapsel). Kegiatan ini mendorong masyarakat Batangtoru untuk berperan serta sepenuhnya mengupayakan ketahanan pangan sekaligus memperkuat komitmen Tambang Emas Martabe untuk tumbuh bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk kelompok tani di Batangtoru.

SIARAN PERS

Tambang Emas Martabe Dukung Masyarakat Upayakan Swasembada Jagung

Batangtoru, 2 September 2016 (Mimbar) – Dalam upaya menjadikan Batangtoru sentra budidaya jagung, kelompok tani (poktan) Maju Bersama binaan Tambang Emas Martabe, melaksanakan penanaman serentak pada lahan seluas total 15 hektar, Jumat (2/9), di Lubuk Tano, Dusun Aek Sirara, Desa Sumuran, Kec. Batangtoru, Tapanuli Selatan (Tapsel). Penanaman serentak jagung pipil ini dihadiri oleh Muspika Batangtoru, BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Batangtoru, LKMM (Lembaga Konsultasi Masyarakat Martabe), Manajemen PTAR dan para anggota Koptan Maju Bersama.

“Kegiatan ini mendorong kita semua untuk berperan serta sepenuhnya mengupayakan ketahanan pangan sekaligus memperkuat komitmen Tambang Emas Martabe untuk tumbuh bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk kelompok tani di Batangtoru. Kami yakin hasil panen ini nantinya akan mampu meningkatkan pendapatan para petani sekaligus membuka peluang untuk memampukan Batangtoru menjadi lumbung berbagai hasil pertanian, termasuk jagung, di Kabupaten Tapsel,” ujar Stevi Thomas, selaku Deputi General Manager General Affairs Tambang Emas Martabe.

Stevi menambahkan jagung yang merupakan komoditi unggulan sektor pertanian di Tapsel telah menjadi salah satu komoditi yang masuk program Upsus (upaya khusus) dari tiga komoditas utama, yaitu padi, jagung dan kedelai (pajale) yang perlu dibudidayakan di seluruh Indonesia.

“Untuk mencapai swasembada jagung, kami mengharapkan agar petani dapat bekerjasama secara intensif dengan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan). Karena swasembada akan tercapai jika semua pihak berkontribusi maksimal,” ujar Stevi.

Poktan Maju Bersama yang beranggotakan 30 orang petani menggunakan sistem penanaman berselang waktu dengan prediksi panen perdana pada Januari 2017 dengan target panen 5 ton per Ha untuk tahap pertama.

Penanaman yang dilakukan di Desa Sumuran dinilai tepat karena secara syarat tumbuh cocok dengan kondisi wilayahnya, yaitu berhamparan luas dan datar.

Tahun 2016, Dinas Pertanian Sumut mematok target produksi jagung mencapai 1,7 juta ton atau naik dibandingkan target 2015 sebesar 1,3 juta ton. Sementara untuk luas tanam di 2016 sekitar 284.417 hektare atau naik sebesar 33.326 hektare dari luas tanam 2015 seluas 251.091 hektare.

Dengan penanaman jagung serentak ini, Tambang Emas Martabe telah mendukung penguatan mewujudkan ketahanan pangan melalui padi dan jagung

Sebelumnya, Gapoktan Batuhula yang merupakan binaan Tambang Emas Martabe melaksanakan penanaman bibit padi unggul INPARI 9-PERMATA HIJAU secara serentak di atas lahan sawah seluas 30 hektare di Desa Batuhula, , Batangtoru, Tapanuli Selatan, Kamis (25/8/2016). Penanaman dilakukan oleh Tambang Emas Martabe bersama Koramil Batangtoru, BP3K dan Gapoktan Batuhula.

Sekilas Tambang Emas Martabe

Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam ("CoW") yang ditandatangani April 1997.  PT Agincourt Resources mengelola Tambang Emas Martabe yang memiliki sumberdaya 7,4 juta ounce emas dan 69 juta ounce perak dan mulai berproduksi penuh pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak.

Pada Maret 2016, perusahaan konsorsium pertambangan yang dipimpin oleh EMR Capital, spesialis dana ekuitas pertambangan swasta asal Australia, resmi menjadi pemegang saham utama Agincourt Resources. Kepemilikan saham Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Provinsi Sumatera Utara (Pemda) tidak mengalami perubahan. Lebih dari dua ribu orang saat ini bekerja di Tambang Emas Martabe, tujuh puluh persen direkrut dari masyarakat di lima belas desa di sekitar tambang dan wilayah terdekat lainnya.

Untuk informasi lain, hubungi:

Katarina Siburian Hardono
Corporate Communications Senior Manager
·        M +62 811 9005146 

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung