Gubsu: Kerusakan Jalan Bukit Lawang Tuntas Tahun Depan

Gubsu HT Erry Nuradi didampingi Bupati Langkat Ngogesa Sitepu meninjau perbaikan jalan mulai dari Kota Binjai hingga Bukit Lawang, Sabtu (24/9).

Gubsu: Kerusakan Jalan Bukit Lawang Tuntas Tahun Depan

Langkat, (Mimbar) - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Ir H Tengku Erry Nuradi, MSi menegaskan kerusakan jalan menuju objek wisata Bukit Lawang di Kabupaten Langkat akan tuntas 2017. Mulai dari Kota Binjai hingga Bahorok jalan akan mulus.

‘’Tahun ini Pemprovsu melalui Dinas Bina Marga sedang mengerjakan parit dan pengaspalan jalan sepanjang 4 km,’’ sebut Erry saat meninjau pengaspalan dan pembuatan parit di Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sabtu (24/9).

Gubsu Erry Nuradi didampingi Bupati Langkat Ngogesa Sitepu juga menyebutkan kerusakan jalan sepanjang 7 km akan mulai dikerjakan tahun depan hingga tuntas. ‘’Tahun ini 4 km dan tahun depan 7 km. Kerusakan jalan sepanjang 7 km akan kita masukkan dalam anggaran APBD 2017,’’ ujar Erry.

Erry menyebutkan tiga titik jalan yang rusak menuju objek wisata Bukit Lawang tersebut yakni di Kecamatan Kuala, Kecamatan Salapian dan Kecamatan Bahorok. ‘’Diharapkan tahun depan masyarakat tidak lagi mengeluhkan jalan yang rusak dan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan,’’ tutur Erry.

Erry menambahkan sarana dan pra sarana terutama infrastruktur yang baik otomatis membangkitkan perekonomian masyarakat sekitar. ‘’Untuk itu, mari sama-sama kita pelihara, jaga dan rawat lingkungan,’’ sebut Erry lagi.

Erry merinci, pengerjaan jalan di Kabupaten Langkat TA 2016 yakni Binjai – Kuala 2 km dan Kuala – Timbang Lawang 4 km. Selanjutnya Tanjung Selamat – Namo Unggas – Tangkahan 1,5 km, Namo Ukur – batas Karo 2 km, Tanjung Pura – Tanjung Selamat 2 km dan simpang Pangkalan Susu – kota Pangkalan Susu 2 km. 

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung