Diskusi Publik HUT Ke 54 IKWI : Perempuan Cukup Kuat, Harus Bangkit Dari Ketidakberdayaanya

Kepala Badan Kesbangpol Linmas Provsu Drs. H. Eddy Syofian, MAP saat menyampaikan paparan di depan peserta diskusi publik berkaitan peringatan HUT Ke 54 IKWI se Indonesia di Taman Ahmad Yani Jalan Imam Bonjol Medan.

Diskusi Publik HUT Ke 54 IKWI :
Perempuan Cukup Kuat, Harus Bangkit Dari Ketidakberdayaanya

* Perempuan Tampil Saat Laki Laki Tak Berdaya

Medan, (Mimbar) - Kaum perempuan harus bangkit dan menyadari akan ketidakberdayaannya sehingga masih tetap menjadi objek (korban).Padahal, posisi perempuan sangat strategis dalam memajukan bangsa dan negara. Dan secara bersamaan, kaum perempuan juga diharapkan tetap menunjukkan peran nyatanya antara lain dengan menjadi pemilih yang cerdas pada Pilkada serentak 9 Desember 2015.                                                            

Demikian rangkuman pandangan pada diskusi publik mengangkat tema “Perempuan Hebat Negara Kuat” digelar Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Sumut di Hotel Garuda Plaza Medan, Sabtu (1/8).

Diskusi publik merupakan rangkaian peringatan HUT Ke-54 IKWI se Indonesia yang dipusatkan di Sumatera Utara menampilkan narasumber, Anggota DPR RI Meutya Hafid,Kepala Badan Kesbang Pol Linmas Sumut Drs.H.Eddy Syofian, MAP, Ketua Umum PWI Pusat H.Margiono. Eddy Syofian yakin, kesadaran kaum perempuan tetap akan tumbuh sehingga mereka menjadi cerdas baik cerdas spritual,intelektual dan emosional. Apalagi, berbagai organisasi perempuan dapat menyatukan tekad, sepirit dan bersinergi melakukan upaya dan gerakan bersama mendorong perubahan. "Saya haqqul yakin, karena pada dasarnya perempuan cukup kuat karena memiliki qodrat melahirkan anak dan bisa beberapa kali melahirkan serta mengandungnya selama 7-9 bulan" ujar Eddy.

Namun, kesadaran untuk melakukan perubahan itu tentunya dimulai dari adanya penyiapan kapasitas (pengetahuan,pengalaman) kaum perempuan. Dalam konteks perempuan ini, Eddy menyatakan prihatinnya karena menurut data yang ada, cuma ada tiga perempuan yang maju di Pilkada serentak di Sumut sebagai calon Wakil Kepala Daerah dari 23 kabupaten/kota yang ikut Pilkada serentak di Sumut 9 Desember 2015 nanti. Padahal persentase perempuan di Sumut cukup besar dan sebenarnya mereka bisa menentukan siapa yang pantas menjadi kepala daerah. "Ini fakta yang mesti disadari kaum perempuan", tegas Eddy.                                                

Perlu juga dipahami lanjut Eddy, kecerdasan politik perempuan tentunya tidak hanya dilihat dalam bentuk pada selektivitas memilih figur kepala daerah atau minimnya perempuan menjadi calon kepala daerah. Tapi sangat dibutuhkan peran perempuan (ibu) pada penyiapan sumber daya manusia yang nanti bisa menjadi calon pemimpin bangsa (baik dieksekutif, legislatif, yudikatif).

Untuk itu, perhatian terhadap pendidikan penggemblengan anak sejak dini menjadi mutlak. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang sudah digalakkan pemerintah merupakan strategi yang sangat tepat dan mesti didukung oleh seluruh masyarakat. Tentunya sebagai wadah kaum perempuan, IKWI bisa membuka lembaga PAUD sebagai wujud dari komitmen penyiapan sumber daya manusia,ujar Eddy seraya menambahkan Pemprovsu siap mendukung.

Sedangkan anggota DPR RI Meutya Hafid menekankan agar kaum perempuan memiliki kesadaran untuk bangkit dari ketidak-berdayaan keterbelakangan dan sering menjadi korban. Sebenarnya potensi manusia itu sama, hanya saja bagaimana kita menggali, mengeksplorasi potensi melalui pendidikan dan keterampilan. Perempuan memiliki kemampuan dan kekuatan dan hal itu mesti disadari.Meski terkadang harus melepas air mata,menangis karena tak kuasa menahan beban, cobaan dan tantangan yang dihadapi namun kita bisa juga mengatasinya, ungkapnya. Kemudian Meutya Hafid menceritakan pengalamannya saat menjadi wartawan televise yang pernah disandera di Irak Timur Tengah dan saat berjuang sebagai calon anggota legislatif sehingga berhasil terpilih menjadi anggota DPR RI.

Sedangkan Ketua Umum PWI Pusat Maegiono meyakinkan bahwa kaum perempuan tetap bisa menunjukkan peran dan kekuatannya. Jangan terlalu khawatir, disaat kaum laki laki tidak bisa berbuat dan disaat itu pula kaum perempuan tampil dan menggantikan peran laki laki sebagai leader (pemimpin) ujar Margiono.

Tampilnya Walikota Surabaya Tri, Walikota Tangerang Selatan dan kepala daerah di Kutai Kartanegara termasuk tokoh perempuan menjadi Walikota Banda Aceh menunjukkan kekuatan kaum perempuan,tambah anggota Dewan Pers itu.

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat