Wagubsu Apresiasi Program USAID Prioritas di Sumut
Wagubsu Apresiasi Program USAID Prioritas di Sumut
Medan
(Mimbar) - Wagubsu Ir H Tengku Erry Nuradi MSi mengapresiasi program yang
dijalankan USAID PRIORITAS. Menurutnya USAID PRIORITAS telah banyak memberi
dukungan berbagai kegiatan di bidang lingkungan dan juga pendidikan. Hal itu
disampaikan Tengku Erry saat menghadiri acara Lokakarya Keberhasilan Program USAID
Prioritas, di Hotel Aryaduta, Medan, Kamis (19/6).
Untuk itu,
kepada 12 pemerintah kabupaten/kota yang menjadi mitra diharapkan dapat
memanfaatkan sebaik-baiknya program USAID PRIORITAS untuk memajukan bangsa dan
negara. Sebab, Wagubsu menilai, hanya pendidikanlah yang bisa memajukan negara
dan bangsa ini. “Tak ada kata lain, selain pendidikan, yang mampu memajukan
bangsa dan negara ini,” ucapnya.
Wagubsu juga
meminta kepada para guru agar memberikan pengetahuan spiritual, selain
pengetahuan ilmiah. Sehingga, dengan demikian melahirkan generasi bangsa guna
mengisi pembangunan di Indonesia.
Konsul
Amerika Serikat untuk Sumatera Utara Kathryn A. Crockart mengatakan lebih dari
160 ribu pelajar di Sumatera Utara mendapatkan layanan pendidikan berkelas
dunia.
"Pencapaian
ini diraih dari implementasi program USAID PRIORITAS. Hingga Maret 2014,
berhasil ditingkatkan kapasitas 4.902 guru dan tenaga pendidikan," kata
Kathryn.
Selain
Kathryn A. Crockart, tampil sebagai keynote speaker Wakil Gubernur Sumut Ir H
Tengku Erry Nuradi Msi, serta Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (BPSDMP Kemendikbud) RI Prof Dr Syawal Gultom.
Setelah
program USAID PRIORITAS di Sumut diluncurkan secara resmi oleh Gubsu H Gatot
Pujo Nugroho pada 14 November 2012 lalu di Medan, program ini telah berhasil
meningkatkan mutu pendidikan di 12 kabupaten/kota.
Dalam rangka
menunjukkan keberhasilan tersebut, USAID PRIORITAS melaksanakan lokakarya
keberhasilan program tersebut. Lokakarya mempresentasikan keberhasilan program
dari sisi pembelajaran, MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) dan PPG (Program
Penataan dan Pemerataan Guru). Lokakarya diawali dengan pemutaran film
perkembangan program USAID PRIORITAS di Sumatera Utara.
Menurut
Kathryn, selain memberikan pelayanan pendidikan berkelas dunia kepada peserta
didik, USAID PRIORITAS juga berhasil meningkatkan mutu 929 SD, SMP dan madrasah
di 12 kabupaten/ kota yang menjadi mitra.
Direktur
Program USAID PRIORITAS (Prioritizing Reform, Innovation, Oppurtunities for
Reaching Indonesias Teacher, Administrators, and Students) Stuart Weston
menuturkan, program mereka sejalan dengan Kurikulum 2013.
"Kami
bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan untuk membantu sekolah
agar mampu menerapkan Kurikulum 2013," kata Stuart Weston.
Dia
menyebutkan, pihaknya memberikan keterampilan autentik, mengembangkan budaya
baca dan manajemen sekolah yang mendukung keberhasilan pembelajaran aktif.
Sementara,
Kepala BPSDMP Kemendikbud RI Prof Dr Syawal Gultom menuturkan, untuk
mendapatkan perkembangan dalam proses pendidikan, diperlukan adanya perubahan.
Menurutnya, perubahan itu dapat diperoleh melalui guru yang terus melakukan
perubahan proses pembelajaran. “Perubahan itu dimulai dari kelas untuk
membangun pendidikan di Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya,
Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumut Agus Marwan menjelaskan program
mereka didesain untuk membawa pendidikan berkelas dunia kepada banyak siswa di
Indonesia. Program USAID PRIORITAS diimplementasikan di tujuh provinsi yaitu,
Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi
Selatan.
Di Sumatera
Utara, program ini bermitra dengan 12 kabupaten/kota yaitu Medan, Binjai,
Langkat, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Tanjungbalai, Tapanuli Utara, Toba
Samosir, Tapanulis Selatan, Sibolga dan Nias Selatan. USAID PRIORITAS juga
bermitra dengan dua LPTK yaitu Universitas Negeri Medan (Unimed) dan IAIN
Sumatera Utara.
Agus Marwan
mengungkapkan, tahun ini Kabupaten Serdang Bedagai juga akan bermitra dengan
USAID PRIORITAS.
Lokakarya
dirangkai dengan demonstrasi alat peraga murah (APM) oleh siswa-siswi Madrasah
Ibtidaiyah Negeri di(MIN) Medan Barat dan SMP Swasta Bintang Laut, Nias
Selatan. Mereka memperagakaan pemanfaatkan APM dari barang bekas yang digunakan
untuk mempermudah proses pembelajaran di kelas.
Lokakarya
juga diisi dengan talkshow oleh Bupati Labuhanbatu dr Tigor Panusunan Siregar,
Rektor Unimed diwakili Purek I Prof Khairil Ansari, Kadis Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang Dra Hj Sa'adah Lubis MAP, Kepala SMP Swasta
Bintang Laut, Nias Selatan Sr Avelina Telaumbanua, guru MIN Medan Barat
Bidasari Daulay, SPd, Dewan Pendidikan Kota Medan Dr Mutsyuhito Solin, M.Pd.
Bidasari
Daulay, guru di MIN Medan Barat mengaku sebelum mendapat pelatihan dari USAID
PRIORITAS, para guru mengalami kesulitan dalam merancang pembelajaran dan
terasa membosankan. Hal itu lantaran guru memberi materi pelajaran dalam bentuk
ceramah. Siswa juga kurang PD (percaya diri).
Namun
setelah dilatih dan bermitra dengan USAID PRIORITAS banyak sekali perubahan
yang diperoleh dan dirasakan. Siswa sudah PD dalam mengemukakan pendapatnya.
Metode pembelajaran dengan menggunakan alat peraga membuat siswa dan guru
sama-sama bisa dengan mudah menyerap proses pembelajaran dan pengajaran.
Sedangkan
Kepala SMP Swasta Bintang Laut, Nias Selatan Sr Avelina Telaumbanua mengakui,
awalnya perubahan proses pembelajaran dari konvensional ke model diterapkan
saat ini, mendapat tantangan dari guru sendiri. Menurut Sr Avelina, para guru
beranggapan model pembelajaran tersebut mengakibatkan kelas jadi ribut dan
tidak tertib. Pasalnya, setiap siswa harus aktif dan mengeluarkan pendapatnya.
Namun, lambat laun para guru dan siswa mulai menikmati proses pembelajaran
seperti itu. “Mengajar dan belajar jadi enjoy. Siswa pun tidak lagi merasa
tertekan, terlebih dalam pelajaran matematika,” ungkapnya.
Comments
Post a Comment