Gubsu tidak Berkonflik dengan Wartawan
Gubsu tidak Berkonflik dengan Wartawan
Medan (Mimbar) - Gubernur Sumatera Utara
H Gatot Pujo Nugroho, ST MSi tidak pernah berniat berkonflik dengan wartawan.
Peristiwa yang terjadi antara salah seorang wartawan yang mencegat untuk
mewawancarai Gubsu merupakan kesalahpahaman.
Kasubbag Humas Pimpinan dan Kemitraan
Pemprovsu Harvina Zuhra menegaskan Gubsu dalam setiap kesempatan konsisten
menempatkan media menjadi elemen yang sangat penting dalam pembangunan dan
penyelenggaraan pemerintahan di Sumatera Utara. Gubsu bahkan selalu menekankan
pada kepala SKPD di jajaran Pemrovsu untuk selalu membuka diri terhadap media
sebagai bentuk akuntabilitas kepada publik.
“Jadi tidak benar ada tudingan seolah-olah
Gubsu berkonflik apalagi mengajak wartawan adu jotos. Malah Gubsu sangat
menghormati profesi jurnalis karena beliau berprinsip media merupakan pilar ke
empat dalam sistem pemerintahan dan kemasyarakatan,” ujar Kasubbag Humas
Pimpinan dan Kemitraan Pemprovsu Harvina Zuhra kepada wartawan di Kantor Gubsu
di Medan, Rabu (25/6).
Hal itu dinyatakannya sehubungan
munculnya kesalahpahaman antara salah seorang wartawan Pos Metro Medan yang
merasa dirinya diajak berduel oleh Gubsu saat dicegat untuk konfirmasi berita
di halaman Kantor Gubsu, Selasa (24/6). Kesalahpahaman ini memicu respon dari
beberapa rekan jurnalis lainnya yang sempat menggelar unjukrasa di Kantor Gubsu,
Rabu (25/6).
Menurut Harvina, Gubsu menyatakan sama
sekali tidak berniat seperti itu. Hanya saja diakui saat itu Gubsu sedang
sangat terburu-terburu untuk rekaman televisi dan radio guna menyampaikan pesan
dan himbauan dalam rangka menyambut masuknya Bulan Suci Ramadhan.
“Rekaman himbauan ini setiap tahunnya
menjadi agenda rutin Gubsu untuk disiarkan pada malam satu Ramadhan. Jadi pak
Gubsu memang sedang terburu-terbur dan konsentrasi untuk pengambilan gambar dan
suara tersebut,” ujar Harvina yang saat itu juga berada di lokasi.
Lagi pula, lanjutnya, saat itu Gubsu
berulang meminta agar konfirmasi ditunda setelah selesai rekaman. Beberapa
wartawan yang mencegat dapat memaklumi, namun salah seorang wartawan terus
mengejar Gubsu yang sedang tergesa-gesa berjalan dari gedung utama Kantor Gubsu
ke lokasi pengambilan gambar di gedung lama. Pada saat itu lah terjadi dialog
antara Gubsu dan wartawan dimaksud yang kemudian menjadi kesalahpahaman.
“Jadi sangat tidak masuk akal Gubsu ingin
benar-benar adu jotos dengan wartawan. Kalimat yang keluar mengalir begitu
saja, bukan dari lubuk hati apalagi mencerminkan sikap Gubsu terhadap wartawan
secara umum,” ujar Harvina.
Kendati demikian, seandainya kata-kata
yang meluncur ketika itu ada menyinggung wartawan dimaksud, lanjut Harvina,
Gubsu meminta maaf. “Jadi sampai saat ini Pak Gubsu tidak ada masalah apalagi
berkonflik dengan wartawan. Hanya saja dalam keseharian masing-masing pihak
tentu harus saling menghormati dan menjaga hubungan yang sudah terjalin
harmonis selama ini. Karena memang Pak Gubsu dan wartawan sama-sama manusia
yang bisa saja terjadi kekhilafan,” jelasnya.
Kejadian ini menurutnya sangat manusiawi
dan bisa terjadi kepada siapapun juga. Oleh sebab itu, dalam hubungan kemitraan
antara pers dengan pemerintah hendaklah sama-sama saling menjaga dan
menghormati peran dan fungsi masing-masing.
Comments
Post a Comment