Optimalkan Bebas Visa 90 Negara, Sumut Perlu Tambahan Event Internasional


Optimalkan Bebas Visa 90 Negara,
Sumut Perlu Tambahan Event Internasional

Medan, (Mimbar) - Plt Gubsu H T Erry Nuradi meminta pemerintah pusat menambah penyelenggaraan even internasional di Sumatera Utara selain Pesata Danau Toba. Hal itu dalam upaya mengoptimalkan kebijakanfasilitas Bebas Visa Kunjungan Singkat atau BVKS  bagi 90 negara.

Erry mengatakan pemnyelenggaraan event berkelas internasional akan mengoptimalkan kebijakan pemerintah mengeluarkan fasilitas Bebas Visa Kunjungan Singkat atau BVKS  bagi 90 negara dalam upaya memberi mendorong lebih cepat peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. “Dengan diberlakukannya fasilitas Bebas Visa Kunjungan Singkat atau BVKS  bagi 90 negara, maka kami minta bantua Kementerian Pariwisata untuk dapat  menghadirkan event baru berkelas internasional yang lokasinya bisa di kawasan Pantai Barat, Pantai Timur atau pegunungan karena Sumut punya kekayaan destinasi yang luar biasa,” ujarnya, Sabtu (31/10).

Permintaan itu diungkapkan Erry Nuradi kepada Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya dalam saat membukaDialog Travel dengan tema “Mendorong Pertumbuhan Pariwisata dengan Memperluas Jaringan Pemasaran dan Peningkatan Pelayanana Dokumen Perjalanan” yang dirangkaikan acara Festival Buah dan Pameran Pariwisata Nusantara, bertempat di Wisma Benteng. Kegiatan itu merupakan rangkaian acara Pembukaan Konfensi International Shun Clan Tahun ke-23 yang bertujuan memperingati 10 Marga Tionghoa sedunia.

Dialog bersama pelaku pariwisata Sumut diantaranya asosiasi travel (ASITA), hotel dan restoran serta pramuwisata turut menghadirkan Anggota DPR RI Sofyan Tan dan Direktur Jenderal (Dirjen)  Imigrasi Kemenkumham, Ronny F Sompie sebagai pembicara.

Erry mengungkapkan, pemerintah Pusat menargetkan tahun ini kunjungan wisata mancanegara mencapai 10 juta orang. “Saat ini sudah tercapai 7,5 juta wisman dan Sumut harus memberi kontribusi mendukung pencapaian target,” ujarnya. Dia mengatkan berdasarkan  catatan BPS, kunjungan wisatawan mancanegera yang langsung ke 3 pintu masuk di Sumut pada tahun 2014 hanya mencapai 270 ribu orang. Err y berharap pada tahun 2015 dan tahun berikutnya jumlah itu meningkat pesat sehingga Sumut dapat memberi kontribusi untuk pencapaian target kunjungan wisman.

Sumatera Utara menurutnya memiliki potensiwisata berupa keindahan alam yang luar biasa dan lengkap sehingga layak menjadi destinasi wisata dunia. Terlebih lagi kebanggaan Sumut, Danau   Toba termasuk dalam 10 destinasi prioritas di tanah air yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sehingga tentunya juga bisa mendapat prioritas pengembangan.

Kesepuluh Destinasi Prioritas itu terdiri dari 7 KSPN yaitu Danau Toba, Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Kawasan Gunung Bromo (Jawa Timur), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur) dan Wakatobi (Sulawesi Tenggara) . Selain itu ada 3 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata yaitu Tanjung Lesung (Banten), Mandalika (NTB) dan Pulau Morotai (Maluku).

Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya menegaskan  fasilitas Bebas Visa Kunjungan Singkat atau BVKS  bagi 90 negara akan menambah nilai jual Indonesia dan sekaligus mendorong lebih cepat peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. "BVKS dipastikan akan menjadi salah satu tambahan bagi nilai jual Indonesia di pasar internasional," katanya di Medan, Sabtu. Selain itu, BVKS akan mendorong lebih cepat peningkatan kunjungan wisman. Keoptimisan terjadinya peningkatan wisman itu mengacu pada BVKS tahap pertama yang terbukti sukses meningkatkan kunjungan wisatawan dari 30 negara.

Menpar menjelaskan, pertumbuhan jumlah wisman dari 30 negara  jauh di atas pertumbuhan rata-rata dimana kunjungan periode Juni – Juli 2015  sebesar 4,27 persen dibandingkan periode Juni – Juli 2014.  Hingga Agustus lalu, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia sudah mencapai 6,3 juta orang, atau 103 persen dari target yang ditetapkan 6.150.000 orang. Dengan realisasi itu, maka Pemerintah optimistis bisa merealisasikan bahkan di atas target wisman tahun 2015 yang sebanyak 10 juta orang.

Arief menyebutkan, untuk tahun 2016 target kunjungan wisman sebanyak 12 juta. Dia menyebutkan, BVKS Indonesia sendiri sudah mendekati jumlah yang diberlakukan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. "Komitmen Presiden Joko Widodo memprioritaskan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan yang dibuktikan dengan penerbitan Perpres bebas visa dan lainnya harus didukung semua pihak mulai imigrasi hingga termasuk masyarakat luas,"katanya.    Imigrasi harus memberikan layanan lebih ramah di tengah fungsi pengawasannya dan masyarakat juga diminta bersikap ramah atau "wellcome" pada wisman.    Pemerintah, kata dia, menyadari bahwa masih banyak yang harus dibenahi termasuk infrastruktur seperti Medan-Danau Toba, Prapat dan itu dilakukan secara bersamaan.

"Memang butuh waktu apalagi karena menyangkut biaya.Tetapi yakinlah pariwisata memang bisa diandalkan dalam pendapatan devisa," katanya. Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kemenkumham, Ronny F Sompie, mengaku, pihaknya terus berupaya memperbaiki citra dan tugasnya untuk mendukung kebijakan bebas visa 90 negara tersebut.  Dia mengakui, salah satu kelemahan Imigrasi yang harus diatasi adalah kurangnya petugas dimana ada hanya 7.000 personil dengan 1.300 titik yang harus diawasi.  Selain berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia-nya agar bisa lebih ramah kepada wisman, solusi lainnya adalah harus ada dukungan pemerintah daerah memperkuat jumlah personil melalui alih status PNS jadi petugas imigrasi.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung