Mess Pemprovsu Berbau Korupsi


Puluhan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Bersama Masyarakat Sumatera Utara (Gebraksu) menggelar aksi di Kantor Gubsu, Jl. P Diponegoro Medan diterima Staf Ahli Gubsu Bid. Hukum dan Pemerintahan Ferlin H. Nainggolan, Kamis (20/11). (Rep : TAT)
Mess Pemprovsu Berbau Korupsi


Medan (Mimbar) - Puluhan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Bersama Masyarakat Sumatera Utara (Gebraksu) menggelar aksi di Kantor Gubsu Jalan P Diponegoro Medan, Kamis (20/11) menuntut dugaan korupsi di Biro Umum Pemprovsu diungkap tuntas.

Mereka mensinyalir ada indikasi korupsi pada pengerjaan proyek tender di Biro Umum Provsu dan pihak rekanan dalam pengerjaan rehab mess Pemprov senilai Rp 3,5 miliar.

"Dari awal kami sudah menduga pengerjaan proyek tender tersebut banyak masalah. Dimulai dari pemenang tender yang diduga berbau kolusi dan nepotisme antara pemenang dengan Biro Umum Pemprovsu. Ditambah lagi dugaan pengerjaan yang tidak sesuai," teriak Koordinator Aksi, Faisal, melalui pengeras suara. 

Menurut pantauan mereka di lokasi proyek, disinyalir terjadi pelanggaran terhadap Perpres Nomor 54 Tahun 2010 pada Pasal 92 yakni, penyesuaian harga. "Mengapa ini bisa terjadi, tentu ada permainan. Sehingga fungsi pengawasan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Tentu ini melanggar Pasal 116 Perpres No 54 Tahun 2010 pada point 1," ungkapnya. 

Kemudian, lanjutnya, pada Perpres 54 Pasal 118 pointer ke 7 berbunyi, apabila ditemukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan penyedia barang/jasa dikenakan sanksi administrasi, dituntut ganti rugi dan kemudian bisa dituntut pidana. "Menurut Perpres itu, tentu saja perusahaan pemenang yang melaksanakan rehab harus dilakukan pemeriksaan tindak pidana secara intensif. Karena diduga banyak melakukan kesalahan baik administrasi maupun pidana. Kami menilai negara mengalami kerugian sekira Rp1,5 miliar lebih," ucapnya.

Mereka aksi di depan pintu gerbang Kantor Gubsu. Dari dalam, sejumlah petugas Satpol PP dan aparat kepolisian tetap berjaga-jaga. Mereka juga menggelar poster berisi kecaman. Lantaran tak ada pejabat di Kantor Gubsu yang menerima mereka, pendemo akhirnya membubarkan diri dengan tertib.

Menyikapi hal itu, Kabag Rumah Tangga Biro Umum Provsu, Irsyn Usman Parinduri berkilah bahwa pengelolaan dan perawatan mess Pemprovsu tidak secara keseluruhan tanggungjawab pihaknya. “Kalau Biro Umum hanya menyisip bagian-bagian yang rusak saja. Kalau rehab dan perbaikkan dengan nilai anggaran yang besar selalu biro perlengkapan dan perawatan asset (Kapwat) yang mengelolanya,” bebernya.

Dia menyebutkan, untuk anggaran dengan kategori puluhan juta ke bawah, tertampung di Biro Umum. Jika nilai anggaran ratusan juta hingga miliaran yang sifatnya rehab selalu dikerjakan Biro Kapwat.

Meski di Biro Umum ada Sub bagian yang secara khusus melakukan pengelolaan. Namun biro yang terletakdi lantai I itu Kantor Gubsu itu seolah buang badan terhadap proyek pengerjaan.

Sementara itu, Kabag Pemeliharaan dan Perawatan Biro Kapwat Provsu, P Rahmatsyah saat ditanyakan soal indikasi mark-up dan dugaan monopoli pemenangan perusahaan terkesan lempar bola kepada panitia pelaksana tender. “Kita hanya menampung anggarannya, dan jika sudah dilelang berarti ada panitia yang kemudian diumumkan melalui layanan pengadan secara elektronik (LPSE) melalui jaringan internet,”dalih Rahmatsyah saat ditemui di ruangan panitia lantai 4 Kantor Gubsu, kemarin (19/11).

Dikatakannya, untuk pemenang tender dirinya tidak mau menjamin dan terlalu berkomentar. Secara tupoksi, menurutnya, itu merupakan tugas daripada panitia pengadaan.

“Itu panitia lelang yang mengetahui. Silakan ditanyakan langsung. Karena itu tupoksi kita dan menurut kami karena sistemnya terbuka melalui internet mungkin hal itu tidak terjadi,” jelas Rahmatsyah.

Disinggung mengenai total biaya rehab keseluruhan mess, ia tidak mampu menjawab dengan alasan lupa. Begitu juga soal sejauh mana pengerjaan rehab mess, dirinya enggan berkomentas banyak. “Saya lupa berapa total anggarannya. Kalau soal mess pora-pora pengerjaannya sudah selesai,” kilahnya.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung