Ormas Islam Diminta Tidak Lakukan Sweeping


Ormas Islam Diminta Tidak Lakukan Sweeping

* Gubsu ajak masyarakat perkokoh toleransi dan kerukunan

Medan, (Mimbar) - Memasuki bulan Ramadhan 1437 H, organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam diminta agar tidak melakukan sweeping terhadap tempat-tempat hiburan malam dan praktik-praktik kemaksiatan. 

Sementara itu tempat-tempat hiburan malam juga diingatkan tutup total dan jangan melakukan kegiatan memancing kecurigaan ummat yang sedang melaksanakan ibadah Puasa.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut Prof Dr H Abdullah Syah MA dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut DR H Maratua Simanjuntak MA mengemukakan itu pada Dialog Menyambut Ramadhan 1437 H di Dinas Kominfo Sumut di Medan, Kamis (2/6).

Kadis Kominfo Sumut Jumsadi Damanik diwakili Plh Kadis HM Ayub mengemukakan 'coffee morning bersama Ketua MUI dan FKUB Sumatera Utara ini merupakan komitmen Gubsu Erry Nuradi dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1437 H.

Didampingi Kabid Kabid Pendapat Umum Hubungan Kelembagaan Diskominfo Sumut Hj Rosmidar, Kadis pada acara dihadiri unsur BEM perguruan tinggi tersebut Ayub mengemukakan bulan suci Ramadhan bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam, termasuk di provinsi sumatera utara. 

Ketua MUI dan FKUB mengemukakan hal ini harus menjadi perhatian serius bagi seluruh masyarakat agar dapat meredam potensi konflik di Sumut yang bisa saja terjadi selama bulan Puasa.

“Memang kalau kita melihat Hadis Rasulullah SAW kalau kita melihat kemungkaran memang kita harus menggunakan kekuasaan untuk menindaknya. Artinya umat Islam melalui ustad, ulama tugasnya untuk mencegah perbuatan nahi mungkar, sehingga kalau sudah terjadi kemungkaran kita beritahu kepada aparat untuk menindaknya. Bukan kita atau ormas yang menindaknya secara langsung,” ujar Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut, Maratua Simanjuntak.

Dikatakan Maratua, tugas umat Muslim untuk mencegah perbuatan kemungkaran itu adalah menyampaikannya secara lisah kepada aparat yang berwenang. “Jadi tugas kita umat Muslim itu adalah menyampaikannya saja secara lisan, itu sudah cukup bukan kita yang langsung menindaknya,” jelas Maratua.

Dalam kesempatan itu, Maratua juga berharap sama halnya seperti tahun sebelumnya selama bulan Ramadan ini diharapkan kekondusifan Sumut dalam menjaga kerukunan umat beragama dapat dipertahankan.

”Kalau potensi konflik itu pasti tetap ada saja, tapi kita yakin kita harus tetap saling menghargai dan menjaga perasaan orang lain baik di antara umat antar agama maupun sesame umat Islam. Potensi konflik yang dapat terjadi selama bulan Ramadan ini kata Maratua adalah seperti tempat-tempat hiburan malam yang masih buka di bulan Ramadan, restoran dan kafe yang tetap buka di siang hari secar terang-terangan. Oleh karena itulah, Maratua berharap agar masyarakat dapat sama-sama menjaga perasaan umat Islam yang sedang berpuasa.

“Bagi pemilik restoran ataupun kafe yang tetap buka di siang hari secara terang-terangan memang di satu sisi dia ingin mendapatkan rejeki di bulan Ramadan, namun di satu sisi dia sudah meninggalkan hak orang lain untuk dapat kenyamanan dalam berpuasa Ramadan,” terang Maratua.

Ketua MUI Sumut, Abdullah Syah mengatakan, bulan Ramadan merupakan bulannya umat Muslim, oleh karena itulah diharapkan umat Muslim dapat memanfaatkan bulan penuh ampunan ini dengan banyak beribadah, karena ibadah apa saja yang dilakukan di bulan Ramadhan nilainya 70 kali lebih baik dari hari lainnya.

“Semua ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan, mulai dari Shalat, membaca Al Quran, berzikir yang dilakukan di bulan Ramadhan semuanya dilipatgandakan 70 kali lipat lebih baik, belum lagi kalau malam Lailatul Qadar merupakan malam 1000 bulan, artinya kalau kita tidak berbuat baik di malam itu, maka kita akan mengalami kerugian 1000 bulan,” terangnya.

Abdullah pun mengajak umat Islam untuk meningkatkan ibadah di bulan Ramadan, agar segala perbuatan yang tidak baik selama 11 bulan dapat tertutupi dalam bulan Ramadan ini. “Gunakanlah bulan Ramadan ini dengan semakin banyak berbuat kebaikan, karena belum tentu kita bisa berjumpa lagi dengan bulan Ramadan tahun depan, sehingga anggaplah bulan Ramadan tahun ini merupakan ramadan terakhir buat kita, agar kita berupaya untuk banyak berbuat kebaikan,” ujarnya. 

Kadis Kominfo Sumut Jumsadi Damanik diwakili Plh Kadis HM Ayub mengemukakan 'coffee morning bersama Ketua MUI dan FKUB Sumatera Utara ini merupakan komitmen Gubsu Erry Nuradi dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1437 H.

Didampingi Kabid Kabid Pendapat Umum Hubungan Kelembagaan Diskominfo Sumut Hj Rosmidar, Kadis pada acara dihadiri unsur BEM perguruan tinggi tersebut Ayub mengemukakan bulan suci Ramadhan bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam, termasuk di provinsi sumatera utara. 

Untuk itu, sudah selayaknya kita mempersiapkan berbagai hal, guna memfasilitasi, mempermudah dan memberikan kenyamanan kepada umat dan masyarakat, dalam menjalankan  rangkaian ibadah Ramadhan, salah satunya adalah menciptakan suasana yang kondusif bagi pelaksanaan ibadah kaum Muslimin guna menciptakan kekhusyu'an dalam melaksanakan ibadah.

Oleh karena itu, salah satu upaya untuk menciptakan kondisi kondusif di masyarakat menjelang bulan suci Ramadhan ini perlu himbauan kepada kita semua terkait penyambutan bulan suci Ramadhan agar tercipta suasana Ramadhan sebagai bulan yang penuh kedamaian, sehingga masyarakat sumatera utara dapat menjalankan Ibadah Puasa secara khusyu' dan dapat mempertebal ketakwaan kepada Allah SWT. 


Dengan ketaqwaan inilah, Insya Allah kita akan lebih berhasil melaksanakan visi pemerintah provinsi sumatera utara, yaitu 'menjadi provinsi yang berdaya saing menuju sumatera utara sejahtera'.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung