Gubsu Ajak Masyarakat tidak Lagi Kedepankan Perbedaan



Gubsu Ajak Masyarakat tidak Lagi Kedepankan Perbedaan

Medan, (Mimbar) - Gubernur Sumut (Gubsu) HT Erry Nuradi mengajak seluruh masyarakat tidak lagi mengedepankan perbedaan karena kenyataan yang tidak bisa dinafikan bahwa provinsi ini adalah majemuk dan hetrogen.  Justeru pluralisme itu lah potensi dan keindahan Sumut.  Artinya, perbedaan bukan dipolemikkan, melainkan dirajut menjadi kebersamaan da n persaudaraan.

“Ibarat pelangi, justeru warna yang berbeda-beda itulah menjadi satu kesatuan utuh menjadikannya indah. Begitu juga heterogenitas dan kemajemukakan kita,” ujarnya pada acara Berbuka Puasa Bersama dengan Keluarga Besar Dr H Rahmat Shah,  Konsul Kehormatan Turki dan mantan anggota DPD RIasal Sumut di Galeri Rahmat Internasional di Medan, Jumat  (17/6).

Acara yang dihadiri Tuan Sjech Babussalam dan para ulama beserta pejabat tinggi sipil dan militer serta tokoh masyarakat dan unsur strategis lainnya itu juga diisi penepungtawaran Erry Nuradi oleh keluarga besar Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (ISMI) sebagai ungkapan syukur dan doa keberkahan atas dilantiknya Erry Nuradi selaku Gubsu pengganti periode 2013 – 2018 oleh Presiden RI pada 25 Mei lalu.

Lebih lanjut Erry mengakui belakangan ini sebagian komponen masyarakat terkesan menjurus pemahaman sempit dalam memaknai  hakekat perbedaan. Hal  ini dikhawatirkan memunculkan friksi tajam dalam pembinaan sosial kemasyarakatan, terutama akibat adanya semacam turbulensi politik yang sempat menggoyangkan Sumut. “Kita sudah letih dalam berpolemik tentang perbedaan. Oleh sebab itu mari kembali kita kokohkan persatuaan, kekompakan dan kebersamaan. Dengan kekompakan lah Sumut dapat kita bangun lebih makmur dan sejahtera ke depan. Banyak contoh daerah lain di Indonesia yang sudah begitu pesat kemajuannya. Ternyata di daerah itu seluruh komponen strategis kemasyarakatannya kompak satu kata dalam membangun, tidak saling intip, saling sikut dan saling menyalahkan,” ujar Erry Nuradi.

Dia juga menyampaikan apresiasi kepada Dr H Rahmat Shah yang dinilainya intens dan komit dalam menjalin silaturrahmi sebagai dasar kebersamaan seperti menggelar Buka Bersama tokoh strategis di galerinya ini.  Gubsu kembali menegaskan komitmennya memimpin Sumut dengan mengedepankan kebersamaan dan kekompakan, termasuk dalam mengambil kebijakan di pemerintahan didasari unsur keadilan, objektivitas dan rasionalitas.

Dr H Rahmat Shah juga sependapat dengan komitmen kebersamaan dan kekompakan Sumut akan lebih maju. Dengan kebersamaan dan kekompakan tentu kondusivitas Sumut akan lebih terjamin. Ini merupakan kunci utama berkembangnya investasi dan tumbuhnya ekonomi. Dengan investasi lapangan kerja terbuka lebar, sektor riel bergerak dan ekonomi masyarakat meningkat. Inilah yang disebut kemajuan dan kemakmuran dimaksud.

Rahmat Shah yang juga pernah dekat dengan Gubsu HT Rizal Nurdin , abang kandung Erry Nuradi yang pernah memimpin Sumut dan dikenal selaku pemimpin yang memperkuat dasar-dasar kondusivitas Sumut dengan prinsipnya ‘win-win solution’, juga berharap agar hal-hal baik yang pernah diterohkan Rizal Nurdin dapat dilanjutkan oleh Gubsu Erry Nuradi termasuk prinsip ‘win-win solution’ yang dikenal ampuh menjalin kekompakan dan kebersamaan masyarakat Sumut.

“Kita harus menyadari sekarang ini suasana pasca reformasi ditandai dengan proses demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Demokratisasi mempunyai ciri kebebasan seluas-luasnya bagi masyarakat menyampaikan aspirasi. Masyarakat juga menuntut agar aspirasi yang disampaikannya harus dapat diwujudkan secepat mungkin,” katanya.



Atas dasar itu, katanya penyelenggara pemerintahan adakalanya tidak dapat secara serta-merta memutuskan menerima atau menolak berbagai aspirasi masyarakat karena dalam pelaksanaan tugas terikat kepada berbagai kaidah. Penyelenggara pemerintahan harus bertindak berdasarkan hukum, tidak menggunakan kekuasaan untuk melakukan perbuatan menentang hukum. Sebab itu dalam merumuskan kebijakan untuk menyahuti aspirasi masyarakat, banyak faktor harus dipertimbangkan. Artinya sebelum suatu kebijakan dilahirkan memerlukan pengkajian-pengkajian mendalam.



Tentang persaudaraan Rahmat Shah berulang menegaskan harus makin kuat dan kokoh, meski terdapat keragaman etnis ataupun keyakinan di antara warga. Dalam keragaman itu, warga perlu terus mengembangkan kehidupan yang rukun, damai, dan penuh toleransi.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung