Hari Moekti Serukan Dakwah Islam di Masjid Agung Medan

Ustadz Hari Moekti mantan penyanyi rock yang saat ini aktif menyerukan dakwah Islam, mengisi Tabligh Akbar yang digelar Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Masjid Agung Medan, Sabtu (25/6). 

Hari Moekti Serukan Dakwah Islam di Masjid Agung Medan

Medan, (Mimbar) - Ustadz Hari Moekti mantan penyanyi rock yang saat ini aktif menyerukan dakwah Islam, mengisi Tabligh Akbar yang digelar Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Masjid Agung Medan, Sabtu (25/6).

Pada tabligh akbar yang dihadiri ratusan Muslimin dan Muslimah itu dipaparkan bahwa hidup ini adalah sebuah pilihan manusia untuk menjalani hidup sesuai dengan tuntunan syariat Islam yang diturunkan Allah SWT sebagai pedoman hidup atau tuntunan lain yang akan menyengsarakan manusia baik di dunia maupun akherat. 

Memperjuangkan agar syariat yang diturunkan Allah SWT tegak di muka bumi ini agar menjadi rahmatan lil ‘alamin merupakan sebuah pilihan mulia bagi setiap ummat Islam.

Sebelumnya Ketua Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Masjid Agung Medan Ustadz H Azwir Ibn Azis pada acara yang juga dihadiri Ketua Panitia Kegiatan Ramadhan BKM Masjid Agung Hendra DS mengemukakan pihaknya terus menggiatkan kegiatan-kegiatan syiar Islam sehingga Masjid Agung selain menjadi tempat Shalat juga menjadi pusat kegiatan keummatan. 

Disampaikan oleh Ustadz Hari Moekti bahwa nikmat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya di dunia ini adalah nikmat Iman/Islam dan nikmat hidup. Cara mensyukuri nikmat yang diberikan itu adalah dengan menjalankan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu, bermasyarakat, maupun  aturan yang dijalankan oleh sebuah negara. 

Ummat Islam dalam setiap sikap maupun tindakannya harus memenuhi Syariat Islam untuk itu ummat Islam harus benar-benar menguasai mana yang wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram.

"Harus selalu mengutamakan yang wajib, kemudian yang sunnah dan yang paling penting juga harus tetap hati-hati sehingga tidak terperangkap dalam aktivitas yang haram," ujarnya.

Ustdz Hari Moekti juga mengisyaratkan tak cukup hanya bertobat dari maksiat, tapi menjadi pengemban dakwah itulah yang bisa menjadikan seorang Muslim mulia dan bahagia. 

Kemudian acara tabligh akbar juga berlanjut kepada kisah inspiratif dari seorang mantan artis (Ustadz Khoir Hari Moekti), darinya banyak pengalaman yang diceritakan sejak dirinya masih dalam kehidupan yang bergelimang dengan kondisi jahiliyah, hingga beliau mengenal lebih dekat Islam.

Beliau juga memberikan motivasi kepada jamaah yang hadir, bahwa dakwah itu butuh pengorbanan dan keikhlasan. Bahkan harus meninggalkan keadaan yang bisa menjauhkan dari Islam, sebagaimana yang beliau pernah alami.

Ustadz yang giat memperjuangkan Syariah bersama HTI ini mengatakan tak cukup hanya bertobat dari maksiat tapi menjadi pengemban dakwah itulah yang bisa menjadikan seorang Muslim mulia dan bahagia. 

Ustadz Hari Moekti juga mengemukakan dunia keartisan yang menawarkan kemewahan berlimpah kini menjadi lembar masa lalu yang telah ditutup bagi mantan penyanyi yang kini menjadi mubaligh ini.

Harry Mukti, mantan penyanyi era 80-an yang kini aktif berdakwah, mengatakan, dunia artis merupakan dunia hitam. 

Selanjutnya, pelantun Satu Kata, yang telah menjadi da'i sejak pertengahan tahun 90-an ini mengatakan, dunia artis itu lebih banyak mudaratnya dari pada maslahatnya atau manfaatnya.

"Dulu saat aku menjadi artis banyak mengajak orang tersesat, sekarang aku mengajak orang agar dapat hidup selamat," lanjut Harry yang merasa ngeri melihat infotainment, ada artis yang menghina suami dan istri sendiri. "Jadi, tidak pernah terpikir sedikitpun, apalagi kangen untuk kembali ke dunia artis," ujarnya.

Harry mengungkapkan, menjadi da'i itu banyak cobaannya. "Cobaan yang luar biasa itu adalah wanita," ungkapnya yang menambahkan sangat senang dan bahagia dengan pilihan hidupnya saat ini.

"Alhamdulillah, kini aku hidup bahagia. Tujuan hidupku kini bagaimana menjadi orang bertakwa," terang Harry yang mengaku, patokan hidupnya kini adalah lima hal yaitu wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung