Gubsu Harap Berkumpulnya Para Ulama Di Medan Membawa Keberkahan


Said Aqil Siroj  Buka Pra-Muktamar NU

# Gubsu Harap Berkumpulnya Para Ulama Di Medan Membawa Keberkahan

Medan (Mimbar) - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj membuka acara Pra Muktamar NU ke-33 yang dihelat di Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar Jl Pelajar Timur, Medan, Minggu (17/5).

Upacara pembukaan yang didahului dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, tilawah  Al-Qur'an dan shalawat Badar tersebut dihadiri warga Nahdatul Ulama yang memenuhi halaman pesantren. 

Selain warga NU, hadir pula Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho ST, Pangdam I/ BB Mayjend Edy Rahmayadi, Kapolda Sumut Irjend Pol Eko Hadi Sutedjo, Pangkosek Hanudnas III Medan Marsma Arief Mustofa, Wakil Gubernur Sumut H T Erry Nuradi Msi, Walikota Medan Dzulmi Eldin, Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan, Walikota Tanjung Balai H Thamrin Munthe, Pengurus Pondok Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar Syech Ali akbar Marbun, dan mantan Sekdaprovsu RE Nainggolan serta pengurus Pusat PB NU dan pengurus 5 Provinsi se-sumbagut.

Dalam sambutannya Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi menyampaikan terimakasih kepada PBNU yang menentapkan Medan, Sumatera Utara sebagai tempat pra Muktamar ke-33 wilayah Sumbagut.

"Karena kami sadar dan kami yakin bertemunya para ulama dn berkumpulnya para ulama akan menjadi barokah bagi tempat dilaksanakan Pra Muktamar di Medan, Sumut dan perlu kasi sampaikan Provinsi Sumut sedang mengelorakan Sumut Bangkit dengan beberapa kegiatan diantaranya adalah majelis Taklim Sumut Bangkit tentu ini momentum kebangkitan ulama akan menjadi spirit kebangkitan Sumut," harapnya. 

Berkaitan dengan tema Pra Muktamar yakni Kedaulautan dan pemerataan ekonomi (Konsep dan perundang-undangan) tentu kita berharap Pra Muktamar ini dapat menghasilkan rekomendasi kepada  pemerintahan RI.

"Kami sering menyampaikan bahwa dulu ekonomi  dibawah genggaman tangan umat Islam tapi tidak masuk di dalam hati umat Islam hari ini ekonomi masuk dalam hati umat Islam tapi tidak masuk dalam genggaman umat Islam padahal Allah SWT mengingatkan pada kita sesungguhnya mereka amat sangat cinta nya pada harta, materi, artinya umat Islam punya konsep ekonomi yang matang tetapi hari ini Islam harus diakui sebagaan besar ummatnya masih jauh tertinggal dari kontek ekonomi," ujar Gubsu.

Tentu, lanjut Gubsu, tema yang digulirkan Pra Muktamar ini sangat tepat untuk kondisi ummat Islam hari ini, dan sangat tepat untuk kondisi bangsa saat ini. Karena, mau tidak mau kita diuji pada tahun ini akan masuk masyakarat ekonomi Asean.

"Itu tentu salah satu cirinya adalah kompetensi yang mana harus dimiliki. Karena sadar atau tidak sadar bahwa haraus diakui Islam adalah agama mayoritas di Indonesia tentu kita yakni Islamlah  perekat NKRI," tekannya.

Sekali lagi, Gubsu menegaskan bahwa semua berharap Pra Muktamar dengan tema kedaulatan dan pemerataan ekonomi mudah-mudahan akan menelurkan bagaimana kontribusi NU kepada bangsa ini dalam kontek perekonomian yang harus  menjadi bagian penting membangun bangsa dan negara ini.

Sementara itu, dalam pidato pembukaan pra-muktamar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menilai aktivitas yang dilakukan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) merupakan upaya untuk menjatuhkan citra Islam.

"ISIS bertentangan dengan Islam, Wallahi (demi Allah) mana ada Islam yang mengajarkan untuk membutuh orang, anak-anak, menyembelih wartawan," ujarnya.

Karena, Islam yang memiliki konsep rahmatan lilalamin atau membawa rahmat bagi seluruh alam sangat anti dengan radikalisme dan aksi terorisme yang menimbulkan ketakutan bagi manusia.

"Jadi sangat bertentangan sekali dengan Islam. karena Islam itu agama yang membawa petunjuk, merahmati sesama," tegasnya lagi.

Maka, jika dikaji secara keseluruhan ajaran Islam, tidak ada satu pun ajaran yang pernah mengajarkan perilaku seperti yang ditunjukkan ISIS tersebut.

Tindakan ISIS yang mengaitkan perilakunya dengan Islam tersebut justru menjelekkan atau merusak citra agama yang disebarkan Nabi Muhammad SAW itu.

"Mereka (ISIS) itu justru lebih efektif dalam menjelekkan citra Islam dibandingkan nonmuslim," katanya.

Said Aqil Siroj juga menyesalkan adanya sejumlah pesantren di Indonesia, terutama di Cirebon yang bukannya mengajarkan Alquran dan hadist, melainkan cara merakit bom.

Pengajaran tersebut terkesan mendidik santri-santri yang seharusnya dapat menjadi contoh teladan, justru menjadi pelaku aksi terorisme.

Said Aqil menilai fenomena itu sangat kontraproduktif karena dapat menjatuhkan nama baik pondok pesantren yang mendidik generasi muda Islam. 

Jadi Islam tidak hanya membawa akidah dan syariah semata. Namun, Islam sebagai agama ilmu pengetahuan, budaya, peradaban, kemajuan, dan kemanusiaan. “Sungguh Allah dan Rasulullah tidak ridho kalau umat Islam bodoh. Juga tidak ridho kalau umat Islam biadab seperti ISIS," katanya

Untuk tema muktamar ke-33 NU Agustus mendatang, Said aqil juga menegaskan bahwa Islam Nusantara yang kini diusung sebagai tema muktamar merupakan Islam penebar kasih sayang.

Karena Islam Nusantara itu identik dengan Ahlussunnah Wal Jamaah, Islam yang beradab, Islam sebagai din al-rahmah wa al-hidayah. Bukan Islam yang membawa doktrin kekerasan, ekstrim radikal, apalagi terorisme.

"Jadi yang harus kita perkuat adalah akhlak dan moral. dan yang paling penting adalah bagaimana menanamkan karakter pendidikan yang islami kepada generasi mudah kita," tutupnya.

Selain membuka, Pra Muktamar ke-33 PBNU, KH Said Aqil siroj juga melaunching Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara dan ditutup dengan tausiyah oleh Rais Aam PBNU. Acara Pra Muktamar ke-33 PBNU dilanjutkan dengan seminar topik menegakkan khittah ekonomi konstitusi serta sosialisasi Ahlul Halli Wal Aqdi.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung