Mendorong Hidup Kembali Produktif, Tambang Emas Martabe Tuntaskan Operasi Katarak Gratis di Pematang Siantar


Mendorong Hidup Kembali Produktif,
Tambang Emas Martabe Tuntaskan Operasi Katarak Gratis
di Pematang Siantar


“Katarak hilang, penglihatan mata kiri saya kembali. Saya bisa berjalan normal
dan sudah kembali bekerja tanpa kesulitan.”Leli Khairani Pasaribu (30), warga Desa Sipenggeng
sebelumnya sangat aktif bekerja sebagai pencuci piring di kedai makan, menjual kayu bakar,
serta memetik sayur dan menjualnya ke Sibolga meski mata kanannya buta sejak kecil.
Namun, katarak pada mata kiri setahun terakhir ini terus memburuk
dan membuatnya sulit berjalan serta harus menggunakan tongkat.
Kondisi ini menghalanginya untuk bisa produktif bekerja. Hingga akhirnya
ia mengikuti operasi katarak gratis di Puskesmas Rawat Inap Batangtoru, 21 November 2015 lalu.

Pematang Siantar, 21 Januari 2016 (Mimbar) –  Total 255 mata (210 orang) telah dioperasi katarak dalam program “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia” yang digelar Tambang Emas Martabe di Rumah Sakit Tentara Pematang Siantar, 19-21 Januari 2016. Sebagian besar terdeteksi katarak setelah mengikuti tes visus gratis 21 November 2015 lalu di Kodim Lama Siantar dan Makodim 0210/TU Tarutung.

Sementara sekitar 450 pasien akan menjalankan operasi di RS Tentara Losung Batu, Padangsidimpuan, 24-26 Januari 2016. Merekapun sudah mengikuti tes visus pada 21 November 2015 di Makodim 0211/TT Sibolga dan 23 November 2015 di Kodim 0212/TS Padangsidimpuan. Pendaftaran dan tes visus juga akan terus dilaksanakan selama operasi berlangsung di kedua lokasi untuk memberi kesempatan bagi masyarakat luas guna memetik manfaat dari berlangsungnya program ini. Targetnya, operasi kali ini akan menyembuhkan 1.500 mata katarak.

Tambang Emas Martabe bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan A New Vision (ANV), didukung Kodam I Bukit Barisan selama pelaksanaan operasi.

Sebelumnya, Operasi Katarak Gratis ini juga telah dilaksanakan di Puskesmas Rawat Inap Batangtoru, 21 November 2015, dan berhasil mengoperasi 40 warga di wilayah seputar operasional Tambang, yakni di Kecamatan Batang Toru dan Muara Batang Toru.

Rangkaian program dibuka dengan penyelenggaraan sosialisasi Pekan Informasi Katarak yang membekali lebih dari seribu pemuka masyarakat desa, tokoh adat dan agama, guru, penggerak PKK, aparat, tenaga kesehatan dan kader penyuluh. Acara ini digelar 28-30 September 2015 di Makodim Tarutung, Koramil Madina, Puskesmas Rawat Inap Batang Toru, Makodim Padangsidimpuan, dan Makodim Sibolga.


Pemulihan penglihatan bagi anggota keluarga akan memberi dampak signifikan dalam mengurangi kesulitan perekonomian keluarga, karena orang yang mendapatkan penglihatan dan anggota keluarga yang biasa merawatnya dapat kembali mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Wagisah (52), merasa lega suaminya, Warman (57), akhirnya dapat menjalani operasi katarak kemarin (20/1). Telah lebih dari tiga tahun katarak pada mata kiri Warman menghalanginya beraktivitas mandiri tanpa bantuan sang istri. “Kalau penglihatan mata kiri Bapak membaik, saya bisa bebas. Saya tidak harus selalu menemani setiap saat dia beraktivitas di luar rumah. Dulu sebelum Bapak pensiun, saya bahkan harus menemaninya pergi menderes karet subuh hari,” terangnya. Setelah operasi suaminya, Wagisah berharap lebih leluasa mengatur waktu dan tenaga untuk menyelesaikan tanggung jawab rumah tangganya, sekaligus melakukan usaha mendapatkan penghasilan tambahan.


“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas setiap anggota masyarakat dan berkontribusi positif terhadap perekonomian keluarga demi terwujudnya akselerasi pembangunan Sumatra Utara, khususnya menyikapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015,” ujar Linda Siahaan, Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe.

Sejak 2011, program ini telah mendukung peningkatan pemahaman lebih dari 3.500 anggota masyarakat, memfasilitasi pemeriksaan mata gratis kepada sekitar 12.000 orang, dan 3.750 orang telah menjalani operasi katarak dengan tingkat keberhasilan 100%.  Pasien termuda berusia delapan bulan dan pasien tertua berusia 108 tahun.

Rangkaian operasi katarak ini dilakukan oleh para dokter spesialis mata handal Indonesia. Membangun dan mengembangkan kapasitas dokter spesialis mata lokal merupakan salah satu fokus program agar dapat membaktikan ilmunya bagi masyarakat pra-sejahtera.  Sejak tahun 2011, empat orang dokter spesialis mata di Sumatra Utara telah difasilitasi untuk berangkat ke Tilganga Institute of Ophthalmology di Nepal dan mengembangkan kapasitas mereka dibawah supervisi langsung dr Sanduk Ruit, penemu teknik operasi katarak berdurasi cepat dengan sayatan kecil (small-incision cataract surgerydan lensa intraokular buatan dengan biaya relatif murah.

Manajer Senior Komunikasi Korporat Tambang Emas Martabe, Katarina Siburian Hardono menyatakan, “Lebih dari sekadar dukungan dana, sejak masa sosialisasi, pemeriksaan mata hingga operasi, Tambang Emas Martabe juga mengerahkan sekitar 150 staf menjadi relawan aktif yang mendukung para pasien agar lebih siap menjalani operasi.  Sudah 20.000 orang yang memetik manfaat dari program ini, harapan kami semakin banyak masyarakat pra-sejahtera dengan gangguan katarak dapat menjalani operasi dan memperoleh kembali penglihatannya untuk mengupayakan kehidupan lebih baik.”   

Dukungan dana yang disalurkan Tambang Emas Martabe untuk penyelenggaraan program ini terus meningkat setiap tahunnya.  Di 2011, USD 40.000. Tahun berikutnya, 2012, naik menjadi USD 75.000 dan tahun lalu, 2014, sebesar USD 110.000. Tahun 2015 Tambang Emas Martabe telah berkomitmen menyalurkan USD 120.000.

Sekilas Tambang Emas Martabe
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam ("CoW") yang ditandatangani April 1997. Tambang Emas Martabe kini telah memiliki sumberdaya 7,4 juta ounce emas dan 70 juta ounce perak dan mulai berproduksi penuh pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak berbiaya rendah.

Pemegang saham Tambang Emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar sembilanpuluh lima  persen, dan pemegang 5 persen saham lainnya adalah PT Artha Nugraha Agung, yang tujuh puluh persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30 persen dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sumatra Utara. 

Lebih dari dua ribu orang bekerja di Tambang Emas Martabe, tujuh puluh persen direkrut dari masyarakat di empat belas desa di sekitar tambang.  Martabe akan menjadi standar acuan bagi G-Resources untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia dan di wilayah lain, dan terus bertumbuh dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja, kelestarian lingkungan, dan pengembangan masyarakat. 

Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi situs www.g-resources.com

Untuk informasi lain, hubungi:
Katarina Siburian Hardono, Corporate Communications Senior Manager
·         M +62 811 9005146 
·         E  katarina.hardono@g-resources.net

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung