Pemkab Sergai Diminta Relokasi Pedagang Asongan


Pemkab Sergai Diminta Relokasi Pedagang Asongan


MEDAN - Aksi ratusan pedagang asongan yang melakukan unjukrasa di stasiun kereta api Perbaungan pada awal pekan ini langsung mendapat perhatian Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berharap Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai mencarikan solusi agar pedagang asongan tidak kehilangan mata pencaharian. Misalnya merelokasi pedagang asongan yang sehari-harinya berjualan makanan-minuman di stasiun ke lokasi yang lebih baik.

"Kita (Pemprovsu) berharap kepada Pemkab Sergai  segera merelokasikan pedagang asongan, karena kebijakan Pemkab Sergai untuk melarang pedagang berjualan sama saja mematikan mata pencarian mereka. Kita tidak boleh mengeluarkan kebijakan tanpa memikirkan kepentingan umum,"kata Sekda Provsu H Nurdin Lubis SH MM yang memfasilitasi  pertemuan Pemkab Sergei, Kapolres dan PT Kereta Api, di ruang kerjanya Kantor Gubsu Jalan Diponegoro, Medan, Jumat (7/2) .

Sekda berharap PT Kereta Api Indonesia memikirkan kebijakan yang pro rakyat. Mengingat sebentar lagi Pemilu 9 April 2014, Sekda mengkhawatirkan bila kebijakan PT Kereta Api Indonesia bisa memancing keresahan. Kebijakan harus dipikir ulang sampai ada solusi yang bisa diterapkan setelah pemilu usai.  PT Kereta Api Indonesia bersama Pemkab Sergai diimbau duduk bersama para pedagang untuk bersama bisa mencari jalan keluar yang lebih baik, misalnya merelokasi atau memberi bantuan pinjaman agar para pedagang tersebut tetap bisa mencari nafkah meski sudah tidak  dapat berjualan  di stasiun atau di atas gerbong kereta api.

"Untuk itu diminta kepada Pemkab Sergei diberi jangka waktu dua tahun agar bisa merelokasi para pedagang. Sehingga  tanpa harus dilarang mereka bisa mencari nafkah di tempat lain, karena seperti harapan kita bersama juga Pemkab Sergei menciptakan masyarakat yang sejahtera. Hingga pedagang yang direlokasi tersebut bisa sejahtera berusaha,"paparnya sembari mengatakan aksi pedagang tersebut jelas menganggu  akses transportasi kereta api.

Wakil Bupati Sergai Syahrianto, mengaku proses relokasi itu membutuhkan waktu. Namun dirinya berjanji akan secepatnya menggelar rapat dengan instansi terkait untuk menyelesaikan persoalan pedagang asongan tersebut.

"Kita memang belum ada gambaran seperti apa relokasi pedagang tersebut sebagaimana saran dari Pemprovsu. Namun setelah kembalinya kami (Pemkab Sergai) akan  memanggil sejumlah SKPD yang terkait. Untuk sama-sama memikirkan jalan keluar masalah pedagang asongan yang bukan kali ini terjadi,"paparnya.

Humas PT Kereta Api Indonesia Divre I Sumut, Rapino Situmorang menyatakan, akibat pemblokiran di stasiun Perbaungan itu, lima jadwal kereta api terganggu. Yakni dua kali jadwal Sri Bilah, dua kali jadwal Sri Deli dan satu jadwal kereta lainnya. Untuk itu diharapkan Pemkab Sergai untuk mengatasi permasalahan pedagang asongan tersebut.

Menurut Rapino, PT Kereta Api Indonesia  kedepan akan menciptakan kenyamanan dan ketentraman pada penumpang, yang sejak tahun 2012 lalu penertiban pedagang sudah dilakukan. Sehingga pedagang tidak lagi berjualan di stasiun mana pun, dan peraturan ini sudah berlaku secara nasional, hanya Sumut ini yang tidak tuntas -tuntas masalah pedagang asongan. "Kedepan tak hanya digerbong juga di stasiun tidak ada lagi pedagang asongan. Agar pengguna jasa kereta api bisa nyaman,"paparnya.(#)

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung