Plt Gubsu Berharap 1.556.526 Balita Di Sumut Bebas Polio
Pekan Imunisasi Nasional Di Sumut
Plt Gubsu Berharap 1.556.526 Balita Di Sumut Bebas Polio
Samosir (Mimbar) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi berharap anak usia 0-59 bulan di Sumut bebas polio.
Harapan itu disampaik Tengku Erry Nuradi dalam pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tingkat Sumut yang berlangsung di Kabupaten Samosir, Selasa (8/3/2016).
Hadir dalam acara tersebut Ketua TP PKK Sumut Evi Diana Erry, Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Pj Bupati Simalungun Binsar Situmorang, Kadis Kesehatan Sumut Siti Hatati Suryantini, sejumlah anggota DPRD Sumut, SKPD provinsi dan kab/kota serta para ibu membawa balita masing-masing.
Dalam kesempatan itu, Erry mengatakan, jumlah anak yang terdata mendapatkan imunisasi polio di Sumut tercatat 1.556.526 balita pada tahun 2016.
“Sasaran dan target imunisasi tahun ini adalah seluruh balita yang merupakan kelompok paling rentan untuk tertular penyakit polio. Imuniasi tidak hanya terbatas pada anak yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio. Semoga bisa tercapai,” harap Erry.
Pencanangan PIN sendiri berlangsung sejak 8 hingga 14 Maret mendatang. Semua balita diberi tambahan imunisasi polio secara gratis baik di puskesmas maupun posyandu terdekat kebal terhadap penyakit polio.
“Kita juga berharap melalui PIN yang secara serentak dilakukan di Indonesia ini, status bebas polio di Sumut dapat dipertahankan dan berkontribusi dalam mewujudkan dunia bebas polio tahun 2020,’’ tandas Erry.
Erry menyatakan, Indonesia telah memperoleh sertifikasi bebas polio bersama negara-negara South East Asia Region (SEARO) Maret 2014 lalu. Negara yang saat ini endemis polio terpantau dinAfganistan dan Pakistan.
“Butuh komitmen seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia untuk bersama-sama melakukan upaya pelaksanaan tahapan kegiatan menuju Dunia Bebas Polio 2020,” tambah Erry.
Jika itu dapat terwujud merupakan prestasi besar kedua yang dicapai masyarakat dunia dalam bidang kesehatan setelah sukse membasmi (eradikasi) penyakit cacar (variolla) tahun 1974 lalu.
“Kita harus mempertahankan status eradikasi polio,’’ sebut Erry.
Sementara Bupati Rapidin Simbolon mengatakan, pelaksanaan PIN tidak hanya dilakukan di seluruh rumahsakit, puskesmas, poliklinik dan posyandu saja, tetapi juga di sejumlah titik yang sengaja dibuat untuk memudahkan para ibu membawa anaknya mendapatkan imunisasi polio di Samosir.
“Kita memudahkan para ibu untuk membawa anaknya untuk mendapatkan imunisasi polio. Ini langkah untuk mendukung program nasional yaitu Indonesia bisa mempertahankan bebas polio,” ujar Rapidin.
Comments
Post a Comment