Buka Pra Musrenbang RKPD Sumut 2017 Zona IV
Buka Pra Musrenbang RKPD Sumut 2017 Zona IV
Plt Gubernur Sumut Harapkan Kepulauan Nias Komitmen Realisasikan
Lotu, (Mimbar) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemko) tetap berkomitmen dan bersinergis membangun di Kepulauan Nias destinasi wisata bertaraf dunia.
Hal itu dikemukakan Tengku Erry Nuradi saat membuka kegiatan Pra Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Sumut 2017 Zona IV Kepulauan Nias di Pendopo Bupati Nias Utara, Lotu, Kabupaten Nias Utara, Selasa (15/3/2016).
Hadir dalam acara tersebut Ketua TP PKK Sumut Evi Diana Erry, Bupati Nias Utara Edward Zega, Bupati Nias Sokhi'atulo Laoli , Bupati Nias Barat AA Gulodan, Walikota Gunungsitoli Martinus Lase, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumut Difi Djohansyah, anggota DPRD Sumut asal Nias, sejumlah SKPD Sumut dan jajaran SKPD di Kepulauan Nias.
Dalam kesempatan itu, Tengku Erry Nuradi mengatakan, Pra Musrenbang RKPD Sumut 2017 Zona IV Kepulauan Nias bertujuan menyinergikan rencana pembangunan di Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Nias Utara, Nias Barat dan Nias Selatan.
“Rencana pembangun di Kepulauan Nias hendaknya bersinergi. Satu daerah dengan daerah lain saling dukung agar pembangunan yang dilakukan nanti tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat. Sekali lagi saya harapkan, mari kita singkirkan ego sektoral masing-masing daerah,” pesan Erry.
Hasil Pra Musrenbang Zona IV di Kepulauan Nias, nantinya akan menjadi rujukan dalam pembahasan pengembangan pembangunan pada Musrembang RKPD Sumut tahun 2017 yang terjadwal akan berlangsung pada 1 April mendatang.
Erry menyadari, tiap daerah di Kepulauan Nias memiliki skala prioritas pembangunan, namun skala prioritas tersebut diharapkan bersinergi dengan daerah lain di Kepulauan Nias.
“Terutama usulan perbaikan jalan sebagai akses yang menghubungkan satu kabupaten dengan kabupaten lain. Demikian juga dengan perbaikan jembatan dan insfrastruktur pendukung lainnya,” sebut Erry.
Erry juga mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut akan terus berupaya mengusulkan Kepualaun Nias menjadi kawasan Strategis Nasional. Pemerintah pusat mengeluarkan Keppres telah menetapkan Kawasan Danau Toba, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke di Simalungun, Kawasan strategis Mebidangro (Medan-Binjai-Deliserdang-Karo) dan Kawasan Industri Kualatanjung .
“Nias adalah cikal-bakal Kawasan Strategis Nasional berikutnya. Pemerintah provinsi akan terus mendorong cita-cita agar Nias bisa ditingkatkan statusnya menajdi Kawasan Strategis Nasional,” ujar Erry.
Sebelumnya, Negara kepualauan Seychelles dan kepala daerah di Kepulauan Nias telah sepakat bekerjasama dalam pengembangan wisata. Hadir dalam Rapat Pembahasan Pengembangan Wisata Kepulauan Nias tersebut hadir Duta Besar (Dubes) Seychelles untuk ASEAN Mr Nico Barito.
“Dalam pertemuan itu, Seychelles mau membantu dalam pengembangan Kepulauan Nias menjadi daerah wisata berkelas dunia. Komitmen ini harus terus kita jaga dengan baik.
“Saat ini sudah ditetapkan dalam Keppres beberapa kawasan strategis yaitu Kawasan strategis Mebidangro (Medan-Binjai-Deliserdang-Karo), Kawasan EKonomi Khusus Sei Mangkei, Kawasan Industri Kualatanjung dan Kawasan Strategis Danau Toba. Nias adalah cikal bakal kawasan strategis, kita berharap Nias bisa ditingkatkan statusnya sebagai kawasan strategis nasional,” ujar Tengku Erry.
Untuk mengembangkan Nias sabagai destinasi wisata dunia, Pemprov Sumut dan Pemkab/Pemko sekepulauan Nias sepakat akan membentuk satu lembaga pengembangan Kepulauan Nias. Dalam pertemuan tersebut dibahas juga payung hukum untuk pembantukan lembaga yang nantinya akan bekerja sama membangun pariwisata Nias.
“Saya optimis, Kepualauan Nias akan menjadi destinasi wisata berkelas dunia. Nias bisa menjadi Mutiara Sumatera Utara nantinya. Rumusnya harus komitmen dan punya kemauan keras, tidak hanya kepala daerah, namun juga masyarakatnya,” ujar Erry.
Seperti negera Kepulauan Seychelles, meski kecil, tetapi mampu mnyedot perhatian wisatawan mancanegara. Nias tidak kalah indah dan dapat mencontoh keberhasilan Seychelles yang merupakan kepulauan agar berhasil menjadi salah satu destinasi dunia.
“Keberadaan Kepulauan Nias, tentu akan bersinergi dengan pengembangan Danau Toba sebagai Monaco of Asia. Kita akan memiliki dua daerah wisata andalan nasional. Tentu akses transportasi antar kedua daerah harus mendukung,” harap Erry.
Pengembangan wisata di Kepulauan Nias, sebut Erry, tidak hanya bicara keindahan alam, tetapi juga pelestarian adat istiadat dan budaya masyarakat lokal.
“Tentu semua tidak akan berhasil jika masyarakat lokal menutup diri dengan kehadiran wisatawan. Rumus sukses daerah wisata salah satunya adalah pelayanan maksimal terhadap pengunjung, selain ketersediaan infrastuktur pendukung lainnya,” papar Erry.
Selain wisata, Nias juga memiliki potensi lain seperti pengembangan bidang pertanian dan sumber daya energi.
“Pemerintah provinsi juga mendorong Kepulauan Nias surplus listrik dengan adanya pengembangan pembangkit listrik. Saya juga berharap pemerintah daerah di Kepulauan Nias serius menjalankan program pengembangan desa agar tidak ada lagi kawasan yang terisolir di Kepulauan Nias,” harap Erry.
Comments
Post a Comment