Buka Pameran Pembangunan Pemkab Madina


Buka Pameran Pembangunan Pemkab Madina

Plt Gubernur Sumut Minta Stakeholder Entaskan Desa Terisolir di Madina

Panyabungan, (Mimbar) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Ir H Tengku Erry Nuradi MSi berharap stakeholder saling dukung dalam upaya mengentaskan desa terisolir di pesisir pantai barat Sumatera, terutama di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Harapan itu diungkapkan Tengku Erry Nuradi saat membuka Pameran Pembangunan dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Madina ke 17 tahun objek wisata Tapian Siri-siri Syariah, Panyabungan, Minggu (6/3/2016). Pameran Pembangunan itu didukung oleh seluruh SKPD dan BUMN/BUMD, yakni Bank Sumut, PTPN IV serta sejumlah perusahaan swasta diantaranya Asian Agri dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
                                                                                                     
Hadir dalam acara tersebut Bupati Madina Drs H Dahlan Hasan Nasution SE, Ketua DPRD Madina Lili Hartati, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah se-Kabupaten Madina, tokoh pemuda, masyarakat dan agama.

Dalam kesempatan itu, Erry optimis Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution dan stakehplder mampu membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Madina, terutama mengatasi keterisoliran sejumlah desa dan tingginya angka kemiskinan. 

“Untuk mengatasi itu semua, saya minta Bupati, anggota DPRD dan seluruh stakeholder yang diberi amanah memimpin di Kabupaten Madina untuk bersinergi dan bekerja bersungguh-sungguh untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” harap Erry.

Erry menegaskan, harapan itu sesuai amanah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dituangkan dalam Nawacita yakni melakukan pembangunan mulai dari desa dan wilayah pinggiran.

“Prorgam pemerintah ini tidak akan berjalan tanpa dukungan semua elemen masyarakat. Maka untuk itu, mari bersatu membangun dan mengembangkan Kabupaten Madina yang terkenal kota relegi di Sumatera Utara,” ajak Erry.

Erry juga mengimbau seluruh Kabupaten/Kota yang ada di kawasan pantai barat Sumatera untuk bersinergi dalam mencanangkan suatu gagasan strategis dalam pengembangan wilayah.

“Jika di pesisir pantai timur ada program pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke, pengembangan pelabuhan Kualatanjung, kemudian juga termasuk Tol Trans Sumatera, jalur koneksitas keretaapi Sumut-Aceh, saya berharap di wilayah pantai barat juga mencanangkan program strategis,” ujar Erry.

Program tersebut, nantinya akan menjadi pembahasan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tingkat kabupaten, kemudian tingkat provinsi dan selanjutnya diharapkan menjadi pembahasan di tingkat nasional.

“Misalnya ketersediaan akses jalan komprehensif dari Madina, Tapteng, Sibolga hingga ke Aceh Singkil. Konektisitas ini diharapkan dapat mendorong laju pembangunan di daerah, hingga desa yang kini masih terisolir akan berkembang pesat,” papar Erry.

Erry juga berpesan agar Pemkab Madina dan seluruh masyarakat tegas memberantas peredaran narkoba yang kini telah mencemari generasi muda hingga ke tingkat desa.

“Pak Bupati tadi menyebutkan Madina menjadi daerah penghasil ganja nomor dua di Indonesia, setelah Aceh. Ini hal yang menyedihkan. Mari kita saling dukung agar Madina yang berjuluk Kota Sejuta Santri jangan tercemar. Madina adalah daerah religi,” sebut Erry.  

Usai prosesi pengguntingan pita secara sombolik pembukaan Pameran Pembanunan Pemkab Madina, Erry didampingi Bupati Madina, SKPD dan jajaran Muspida setempat menyempatkan diri meninjau sejumlah stand pameran.

Dalam kesempatan itu, Erry menegaskan kepada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Pemkab Madina untuk segera memberlakukan Program Pelayanan Terpadu Kecamatan (Paten). Program tersebut memberikan kewenangan kepada Kabupaten untuk mengeluarkan perizinan tertentu.

“Pelimpahan kewenangan kepada pihak kecamatan dalam mengeluarkan perizinan akan mempermudah masyarakat dalam mengurus berbagai perizinan. Selama ini proses pengurusan perizinan rumit, untuk kedepan tidak lagi,” harap Erry.

Sementara Bupati Dahlan Hasan Nasution mengatakan, sejak pemekaran, Pemkab Madina belum memiliki lapangan upacara sendiri. Selain itu, laju pembangunan diakui masih tertinggal di bandingkan sejumlah kabupaten sekitar yang sama-sama dimekarkan.

“Walau sudah berusia ke 17 tahun, tapi Pemkab Madina hingga detik ini belum punya lapangan upacara. Untuk itu, kami saling dukung, membenahi Tapian Siri-siri Syariah ini dapat digunakan sebagai lapangan upacara,” sebut Dahlan.

Selain sebagai lapangan upacara, Tapian Siri-siri Syariah yang berada di pinggir sungai, dapat dijadikan tempat wisata bagi masyarakat sekitar. Selanjutnya, kawasan tersebut juga dicanangkan menjadi pusat pembinan mental dan spiritual generasi muda.

“Di kawasan Rapian Siri-siri Syariah ini juga akan menjadi tempat pengembangan ilmu agama dan hafiz Al quran. Dengan begitu, dimasa mendatang, Bupati Madina adalah orang yang hafiz quran, kepala dinas juga hafiz quran, begitu juga ketua DPRD san pejabat lainnya. Maka Madina pantas menyandang julukan sebagai kota religi,” sebut Dahlan.

Ketua DPRD Madina, Lili Hartati menyatakan apresiasinya kepada Pemkab Madina yang bersinergi dangan berbagai pihak dalam pembangunan Tapian Siri-siri Syariah, tanpa menggunakan dana APBD Pemkab Madina tahun 2016.

“Ini hal yang luar biasa, karena Pak Bupati menggunakan dana pribadi serta dana bantuan dari berbagai elemen. Murni tidak menggunakan dana APBD,” puji Lili.

Lili juga berharap, Pemkab Madina juga mengembangkan potensi wilayah lain yang masih terisolir dalam upaya meningkatkan PAD Pemkab Madina.

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat