Wagubsu Hadiri Pelantikan Pengda PPS Betako Merpati Putih


Wagubsu Hadiri Pelantikan Pengda PPS Betako Merpati Putih 

Medan (Mimbar) - Wagubsu H Tengku Erry Nuradi MSi menghadiri Pelantikan Pengurus Daerah (Pengda) Perguruan Pencak Silat (PPS) Merpati Putih Sumatera Utara, Minggu (7/12) di Hotel Tiara Medan.

Turut hadir pada kesempatan itu Walikota Medan H Dzulmi Eldin, Mewakili Kasdam I Bukit Barisan, Ketua Umum Pusat PPS Betako Merpati Putih Taufan Eko Nugroho Rotorasiko, Sekretaris Umum Pengurus Pusat PPS Merpati Putih Muhmmad Idris, Pewaris PPS Betako Merpati Puti, Pembina PPS Merpati Putih Pengda Sumut Alex Ketaren, Ketua beserta jajaran Pengda PPS Merpati Putih Sumatera Utara serta pengurus PPS MP dari Yogyakarta dan Jakarta. Acara tersebut juga dimeriahkan atraksi dari anggota PPS Betako Merpati Putih Medan dan atraksi dari kopasus serta atraksi-atraksi pencak silat Merpati Putih lainnya.

Dalam sambutannya Wagubsu H Tengku Erry Nuradi MSi mengatakan bahwa pelantikan merupakan momentum untuk mengokohkan komitmen dan tekad pengurus guna mendedikasikan diri bagi kemajuan perguruannya.

Dalam konteks kepengurusan PPS Betako Merpati Putih Sumut, tentunya para pengurus daerah PPS Betako Merpati Putih Sumut diharapkan dapat secara optimal mendayagunakan segenap potensi yang dimiliki guna peningkatan eksistensi dan perannya dalam rangka memajukan pencak silat, khususnya di Provinsi Sumatera Utara

"Pengda PPS Merpati Putih Sumut yang baru dilantik tentunya diharapkan dapat melaksanakan secara konsisten dan konsukuen strategi dan arah kebijakan PPS Betako Merpati Putih yang selaras dengan visi dan misi seperti yang diamanatkan oleh guru besar yang syarat dengan kaidah  dan rambu-rambu yang erat hubungannya dengan pelestarian budaya bangsa," ujar Erry.

Dengan ketulusan, kepasrahan dan niat baik, lanjut Erry cita-dita perguruan dapat terwujud. Karena perkembangan dan kemajuan perguruan sangat ditentukan oleh kesungguhan dan kinerja profesional para pengurus maupun program kerja yang berorientasi pada hasil dan manfaat optimal. "Saya yakin, dengan jiea dan semangat kebersamaan PPS Betako Merpati Putih Sumatera Utara akan terus menciptakan popularitas dan kebesaran perguruan Merpati Putih, serta dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan potensi sumber daya manusia khususnya, di provinsi Sumatera Utara," kata Erry.

Erry juga mengharapkan agar PPS Merpati Putih ini dapat tersebar diseluruh kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Utara. "Seperti kata Ketua Umum PPS Merpati Putih dapat tersebar di seluruh kabupaten kota yang ada di Sumut dan kebanggaan kita sebagai warisan budaya bangsa," tutupnya.

Sebelumnya Ketua Umum Pusat PPS Merpati Putih Taufan EN Noghoro Rotorasiko mengatakan bahwa PPS Merpati Putih hingga tahun ini telah berdiri selama 52 tahun sebagai organisasi yang legal. Tetapi umurnya telah ada 600-800 tahunan yang lalu. "Meskipun usianya telah beratus tahun perguruan ini merupakan adat budaya bangsa dan masih diperlukan dalam kehidupan sehari-hari,"katan Taufan yang akrab disapa TEN.

Menurut pengalaman kecil TEN bahwa pencak silat merpati putih ini juga telah diperhitungkan didunia. Diceritakannya bahwa dirinya belajar pencak silat dari orang spanyol. "Guru saya mengatakan bahwa pencak silat itu bukan saja sekedar bertarung, tetapi mengubah jati diri seseorang menjadi lebih baik," ucapnya.

Menurut TEN salah satu kelebihan pencak silat Merpati Putih adalah pernapasan. Dari pengalaman para anggota pencak silat memperagakan ilmu pencak silat dengan kelingking dapat mematahkan besi baja. "Pencak silat ini merupakan kebanggaan bagi kita sebagai warisan budaya bangsa kita, oleh karenanya marilah kita jaga dan lestarikan warisan budaya bangsa kita ini," ajak TEN.

TEN juga mengharapkan kepada seluruh anggota Pencak Silat Merpati Putih ini agar tetap semangat dan terus melestarikan warisan bangsa kita ini, walaupun seperti diketahui bahwa salah satu guru besar yang akrab disapa Mas Poeng telah berpulang mengahadap Tuhan Yang Maha Esa. "Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh anggota, walaupun telah "ditinggal" Mas Poeng masih tetap semangat dan solid. "Tetap semangat! mari kita kembangkan budaya bangsa kita ini dan jadilah SDM yang luar biasa, Satu Langkah, Satu Gerak dan Satu Tujuan" tegasnya.

Sementara Ketua Pengda PPS Merpati Putih Sumut Periode 2014-2019 Terpilih Dr Ir Iwan Lintang mengatakan bahwa kepengurusan PPS Betako Merpati Putih Pengda Sumut periode 2014-2019 merupakan penggabungan para senior dan junior dar beberapa cabang yang ada di Sumut.

Pelantikan ini, lanjutnya,  sebelumnya juga dirangkaikan dengan kegiatan bakti sosial ke beberapa panti sosial dan panti asuhan pada tanggal 30 Nopember 2014, sarasehan pengurus pengda Sumut periode 2014-2019 dan diakhiri acara pelantikan pada tanggal 7 Desember 2014. Dengan tema yang diusung Merpati Putih Sumatera Utara Bangkit.

Di Sumut kepengurusan daerah PPS Betako Merpati Putih juga telah memiliki kurang lebih tujuh kepengurusan cabang seperti di Medan, Deliserdang, langkat, Tanah Karo,  Padangsidempuan, Pematangsiantar, dan Batubara. Di kota Medan ada kurang lebih tiga puluh kelompok latihan juga ada dua kelompok latihan khusus TNI dan Polri ditambah dengan 20 lebih kelompok latihan yang ada di kabupaten kota di Sumut. "Kepengurusan pengda Sumut PPS Merpati Putih ini berkomitmen membentuk 17 cabang kepengurusan di kabupaten kota yang ada di Sumatera Utara," kata Iwan.

Iwan juga mengharapkan kepada pimpinan daerah serta pimpinan TNI dan Polri dapat bekerjasama untuk membentuk kelompok latihan PPS Betako Merpati Putih demi menjaga warisan nenek moyang bangsa. "Marilah kita bergandengan tangan untuk mencapai cita-cita Guru Besar Kita, untuk mengembangkan perguruan PPS Betako Merpati Putih, khususnya di Sumut," katanya seraya mengajak kepada semua anggota untuk meneriakkan "Sumbangsih Ku Tak Nyata Namun Keikhlasan Ku Nyata!"

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung