Wagubsu Harap Kain Songket Melayu Tak Punah

Wagubsu Harap Kain Songket Melayu Tak Punah

Medan (Mimbar) - Kain songket merupakan warisan lelulur yang memiliki nilai tinggi. Kesulitan menenun dengan motif keemasan, membuat kain ini memiliki nilai dan harga cukup mahal. Untuk itu, Wakil Gubernur Sumatera Utara, Ir Tengku Erry Nuradi MSi berharap kepada Yayasan Khazanah Warisan Melayu Deli untuk terus mengembangkan kain songket agar warisan budaya ini tetap dapat dilestarikan sampai anak cucu.

Hal ini disampaikan Wagubsu saat menerima Audiensi Yayasan Khazanah Warisan Melayu Deli di ruang Kerjanya Lantai IX Kantor Gubsu Medan, Kamis (7/8).

"Budaya songket adalah budaya leluhur kita, saya apresiasi atas kerja yayasan Khazanah Warisan Melayu Deli  karena ini akan memberikan warna di Sumut," ujarnya.

Tentu juga, lanjut Wagubsu kita harapkan semua fihak dapat mendorong yayasan. "Pesan saya  supaya produk ini bisa maksimalkan dalam kualitasnya baik motif maupun bahannya dan juga pasokannya," harap Wagubsu.

Apalagi, lanjutnya lagi, zaman sekarang kita menghadapi zaman IT tentu kita harap yayasan mempunyai Website agar bisa memberikan informasi tentang produk secara online.

"Di zaman IT ini orang sering melakukan jual beli di internet jadi tak harus langsung ke lokasi sehingga bisa memudahkan para pembeli yang berada di luar negeri," ujarnya.

Pemprovsu, lanjutnya akan terus berupaya mendorong pengembangan usaha kerajinan songket yang telah menjadi tradisi turun temurun ditekuni oleh sebagian masyarakat di Sumut.

Sementara itu Pembina Yayasan Warisan Melayu Deli, Dr T Syarfina MHum bersama Ketua Irham Syahrezi serta OK Sahrir, T Mhd Dicky, Irsyad Nurfada dan Agung Satria sangat berterimakasih atas diterimanya meraka oleh orang Nomer Dua di Pemprovsu itu. Dia langsung menunjukkan beberapa motif Songket hasil kerajinan yang dihasilkan Yayasan. Bahkan Wagubsu sangat tertarik dengan kain songket tersebut dan langsung membelinya.

"Saya beli yang bermotif tembakau deli," ujar Wagubsu sambil menunjuk salah satu kain songket yang dibawa.

T. Syarfina dalam kesempatan yang sama mengatakan tujuan kedatangannya adalah memperkenalkan kain songket melayu. Karena kain tenun songket melayu sudah sangat dikenal dengan keindahan motif dan kehalusan kainnya yang bahkan telah mendunia. Namun keberadaan salah satu warisan budaya yang pengerjaannya yang masih ditekuni secara tradisional ini kini terancam punah.

Karena, pemasaran tenun songket melayu kini mulai tergeser oleh kain produksi pabrikan yang tidak kalah cantik dan lebih murah.

"Untuk itu kami ingin melestarikan warisan budaya melayu ini agar tidak hilang ditelan zaman," ujarnya.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung