Kualitas Udara di Sumut Tergolong Baik

Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi mengolusi salah satu professor saat mengikuti Pelatihan Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca di GIO (Pusat Penelitian Lingkungan) Jepang beberapa waktu lalu.

Gubsu Perkuat Komitmen Lingkungan
Kualitas Udara di Sumut Tergolong Baik

Medan (Mimbar) - Gubernur Sumut (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho ST MSi terus berkomitmen memperkuat geliat kinerja terhadap kualitas lingkungan hidup daerah ini dengan terus meningkatkan parameter mutu ekosistem.

"Begitu kuatnya komitmen pak Gub, bahkan beliau menyempatkan diri ikut Pelatihan Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca di GIO (Pusat Penelitian Lingkungan) Jepang beberapa waktu lalu," ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Sumut DR Ir Hj Hidayati MSi, Minggu (24/8).

Agar kebijakan yang diambil benar-benar sesuai parameter lingkungan lanjut Hidayati berbagai pengembangan wawasan juga dilakukan Gubsu antara lain meninjau langsung proses pengolahan limbah cair domestik di Kasumigaura Jepang.

Geliat kinerja Provinsi Sumut dalam pengelolaan lingkungan hidup antara lain terlihat dari Indeks Kualitas Udara Provinsi Sumatera Utara berdasarkan penilaian Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2012 adalah 85,5 di atas indeks rata-rata nasional (79,10), hal ini menunjukkan kualitas udara di Sumatera Utara masih tergolong baik.

“Kondisi kualitas udara sangat dipengaruhi oleh emisi industry dan sarana transportasi yang mengemisikan berbagai jenis polutan seperti CO2, CO, NOx, Sox dan partikel debu dan lain-lain,” ujarnya

Salah satu kebijakan Provinsi Sumatera Utara dalam melindungi udara ambient adalah melalui PerdaProvinsi Sumatera Utara No 2 Tahun 2011 tentang Pengendalian Pencemaran Udara di  Sumatera Utara. Upaya ini menghantarkan Provinsi Sumatera Utara memperoleh penghargaan Langit Biru pada tahun 2012 serta berkontribusi terhadap perolehan Piala Adipura di Kota Medan.

Hidayati juga menjelaskan pengelolaan lingkungan hidup yang baik juga dibuktikan dengan pendokumentasian kondisi lingkungan yang baik yang tertuang dalam Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD). Sejak tahun 2011 hingga tahun 2013 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara selalu memperoleh penghargaan Laporan SLHD terbaik.

Pembangunan lingkungan hidup kata Hidayati tidak terlepas dari pembangunan sumberdaya manusia. Sejak tahun 2011 Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara memulai upaya peningkatan sumberdaya manusia pada tingkat pendidikandasar, menengah dan atas. Jumlahsekolah yang dibina hingga tahun 2014 sudah mencapai 276 sekolah dan 46 diantaranya memperoleh penghargaan Adiwiyata Nasional dengan rincian 2 sekolah pada tahun 2011, 10 sekolah pada tahun 2012 dan 34 sekolah pada tahun 2013. Pada tahun 2012, terdapat juga 1 sekolah  yang memperoleh Adiwiyata Mandiri dan pada tahun 2013, 10 sekolah memperoleh Adiwiyata yang sama.

Peningkatan ketaatan para pelaku usaha dalam melakukan pengelolaan lingkungan  akan menghasilkan peningkatan kualitas lingkungan.  Provinsi Sumatera Utara sejaktahun 2011 secara rutin melakukan pembinaan dan penilaian Kinerja Penaatan Lingungan Perusahaan.

Hasil penilaian kinerja penaatan lingkungan menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2012 terdapat 106 perusahaan yang dinilai, 7 diantaranya memperoleh peringkat hijau, dan 34 biru. Pada tahun 2013, terdapat 79 perusahaan yang dinilai, 7 diantaranya memperoleh peringkat hijau dan 41 memperoleh peringkat biru. Terhadap perusahaan-perusahaan yang belum memperoleh peringkat tersebut Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara terus melakukan pembinaan.

Program Menuju Indonesia Hijaua dalah upaya pemerintah dalam melakukan konservasi lingkungan. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara melalukan pembinaan terhadap kabupaten/kota dalam pelaksanaan program ini. Salah satu kabupaten binaan Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara dalam Program Menuju Indonesia Hijaua dalah Kabupaten Deli Serdang, yang memperoleh penghargaan sejak tahun 2011 hingga 2013.

Di Sumatera Utara terdapat perorangan/ kelompok yang peduli terhadap pelestarian lingkungan.  Terhadap perorangan/ kelompok yang berjasa terhadap pelestarian lingkungan Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara melakukan pembinaan untuk perolehan Kalpataru dan Satyalencana bidang lingkungan hidup. Pada tahun 2010, 2012 dan 2013 masing-masing terdapat 1 orang yang memperoleh piala Kalpataru, sedangkan untuk Satyalencana terdapat 1 orang penerima pada tahun 2013.

Komitmen Provinsi Sumatera Utara dalam antisipasi perubahan iklim serta kompetensi institusi dan keberadaan kelembagaan (Dewan Daerah Perubahan Iklim ) menjadikan Sumatera Utara dipilih oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan JICA sebagai pilot project inventarisasi gas rumah kaca. Dalam kegiatan ini Provinsi Sumatera Utara telah melakukan penghitungan emisi gas rumah kaca dari limbah padat dan cair  domestic serta limbah cair industry sawit dan karet.

Salah satu konsep pengelolaan lingkungan modern adalah satu ekosistem satu manajemen.Provinsi Sumatera Utara menerapkan konsep ini dengan melakukan pengembangan kelembagaan untuk secara khusus  focus kepada ekosistem tertentu, diantaranya Unit PelaksanaTeknis (UPT) Danau Toba, UPT Sungai Belawan Deli dan UPT Pesisir dan Laut.

Salah satu komoditas unggulan Sumatera Utara adalah kelapa sawit. Industri ini turut memberikan tekanan terhadap lingkungan. Seiring dengan perkembangan teknologi, ditemukan pengelolaan limbah industry sawit melalui land aplikasi yang menjadikan industry tersebut zero waste. Sejak diperkenalkan 10 tahun yang lalu sudah terdapat 56 pabrik kelapa sawit yang menerapkan teknologi ini  di Sumatera Utara.

Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan harus didahului oleh tata lingkungan yang baik. Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara telah mempersiapkan dokumen-dokumen sebagai dasar penataan lingkungan hidup diantaranya Baku Mutu Air Sungai di Sumatera Utara, Baku Mutu Air Danau Toba, Daya Tampung Beban Pencemaran Danau Toba dan lain-lain.

Dalam menghasilkan data yang akurat dan mampu telusur, Laboratorium Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara telah menerapkan ISO 17025 serta sudah memperoleh akreditasi.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung