Wagub Sumut Dorong FKPPI Lahirkan Pemimpin Masa Depan
Wagub Sumut Dorong FKPPI Lahirkan Pemimpin Masa
Depan
Medan (Mimbar) - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi mendorong Pengurus Daerah Forum Komunikasi Putera Puteri Purnawirawan Indonesia (PD II-FKPPI) Sumut untuk menguatkan pengkaderan kepemimpinan (leadership) dalam upaya melahirkan calon pemimpin masa depan. Bangsa membutuhkan pemimpin yang dapat menjadi panutan menuju Indonesia sejahtera dan bermartabat.
Dorongan tersebut disampaikan Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi dalam acara tatap muka dan pengarahan Pangda I/BB kepada Organiasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), keluarga besar FKPPI, GM FKPPI dan HIKWI FKPPI, rangkaian penutupan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PD II FKPPI Sumut yang berlangsung di Balai Prajurit Kodam I/BB Medan, Jl Yos Sudarso Medan, Jumat (27/2/2015).
Hadir dalam acara tersebut Kodam I/BB Mayjen TNI Edy Rahmayadi, Sekretaris FKPPI Pusat, Ketua PD II FKPPI Sumut Ir Krisman Purba, perwakilan Danlamal I Belawan, perwakilan Pangkosek Hanudnas II Medan dan sejumlah pengurus PB FKPPI se-Sumut.
Dalam kesempatan itu, Erry kembali menekankan pentingnya pembinaan kepemimpinan kepada generasi muda dalam menyiapkan calon pemimpin masa depan. Kemampuan memimpin (leadership) tidak tumbuh dengan sendirinya, namun harus melewati proses pembelajaran dalam rentang waktu relatif panjang.
“Jika selama ini seorang pemimpin kerap menggunakan jari telunjuk dalam memimpin, kini kebiasaan itu tidak lagi relevant dalam perkembangan jaman. Seorang pemimpin harus membiasakan diri merangkul pundak sebagai bentuk ajakan dalam kebersamaan,” ujar Erry.
Pemahaman tentang strategi memimpin, sebut Erry, akan terasah oleh kearifan sikap dan tindakan yang ditempa oleh pengalaman. Kemampuan ini akan terbentuk jika seseorang mau berbagi rasa dengan seluruh pihak, tanpa terkecuali bawahannya.
“Ada prinsif yang harus dimiliki seorang pemimpin. Pemimpin yang sebenarnya adalah pemimpin yang mengambil jalan perdamaian, demokrasi dan kompetisi tanpa kekerasan,” sebut Erry.
Dalam acara tersebut, Erry juga berbagi pengalaman dengan seluruh angota dan perwakilan pengurus FKPPI se Sumut, tentang kunci sukses menjadi pemimpin.
Menurut Erry, seorang pemimpin yang baik dan sukses ditandai dengan , memiliki visi misi jelas, menggiring tanpa kekerasan, efektif dan efisien dalam berkomunikasi. Pemimpin yang sukses umumnya memiliki 4 hal tersebut dalam menjalankan fungsinya.
Lantas bagaimana menggapai sukses berkelanjutan? Menurut Bejjamin Franklin, sebut Erry, pemimpin tanpa pertumbuhan yang berkelanjutan dan kemajuan, kata-kata seperti perbaikan, prestasi dan kesuksesan tidak ada artinya.
Guna mencapai sukses berkesinambungan, pertama; seorang pemimpin harus memegang teguh kepercayaan, karena para pemimpin sejati menganggap suatu jabatan sebagai amanat yang harus dijalankan sebaik mungkin guna menyejahterakan orang yang dipimpinnya.
“Kedua, seorang pemimpin harus memberikan penghargaan (reward) kepada bawahannya yang berprestasi dan sanksi (punishment) bagi yang lalai menjalankan tugasnya.
Ketiga, papar Erry, seorang pemimpin harus menjalankan demokrasi. Pemimpin yang demokratis akan menjadikan tim lebih hidup karena bawahannya tidak merasa diperlukan layaknya seperti robot.
“Saya sudah merasakan, dengan bersikap demokratis, akan banyak muncul banyak ide atau gagasan yang bervariatif dari bawahan. Ini akan kita temui jika kita tidak menganggap bawahan adalah robot yang dapat di remote sesuka hati,” papar Erry.
Seorang pemimpin juga harus memiliki sifat terbuka. Keterbukaan berhubungan dengan kejujuran sikap dan tindakan. Keterbukaan seorang pemimpin akan menimbulkan rasa hormat, salut dan memberangus stigma yang terbentuk selama ini; pemimpin adalah sosok yang sangat ditakuti.
“Kita bisa bayangkan bagaimana kinerja bawahan yang berada dalam baying-bayang ketakutan. Sudah tentu bawahan tidak akan nyaman melakukan tugasnya jika kita berada dilingkungan itu, karena keberadaan kita sebagai pemimpin tidak mampu merangkul dalam kebersamaan,” sebut Erry.
Hal yang tidak kalah penting dari seorang pemimpin adalah inisiatif. Seorang pemimpin harus mencari peluang dan mampu mengambil tindakan baru, terobosan demi mendorong perkembangan bawahannya.
“Peraturan hanyalah acuan. Tetapi seorang pemimpin yang baik harus memiliki inisiatif, keluar dari aturan baku, untuk mencapai tujuan bersama, seuai dengat target yang telah ditetapkan sebelumnya. Inilah yang lajim disebut dengan kebijaksanaan yang arif,” ucap Erry.
Tentu, tiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Tidak jarang pemimpin keliru dalam pengambil kebijakan. Seorang pemimpin yang baik, tentu akan melakukan koreksi atas kebijakan yang telah diambil dan terbuka menerima masukan, meski itu dari seorang bawahan.
“Disinilah pemimpin harus siap menerima kritik dan tidak malu untuk melakukan perbaikan, meski kritik tersebut datang dari bawahan. Jika tujuannya untuk membuat sesuatu itu lebih baik, layaknya kita berterima kasih. Tekan ego kita sebagai pemimpin. Ego biasanya tak berbuah manis,” tutup Erry.
Sementara Ketua PD II FKPPI Sumut, Ir Krisman Purba mengatakan, pembukaan dan pelaksanaan Rakerda FKPPI Sumut berlangsung di Hotel Grand Serella Medan pada 26 Februari kemarin. Sedangkan penutupan digelar di Balai Prajurit Kodam I/BB Medan, Jumat (27/2/2015).
“Rakerda dihadiri Pengurus Cabang FKPPI dari 28 Kabupaten/Kota di Sumut. Agenda Rakerda salah satunya untuk menyatukan Generasi Muda (GM) FKPPI dengan Ormas FKPPI sesuai Munas lalu,” terang Krisman.
Dalam Rakerda PD II FKPPI Sumut, panitia juga menghadirkan pemateri dari Kodam I/BB, Polda Sumut, Pemerintahan dan juga dari Banan Narkotika Nasional (BNN) guna memperkaya wawasan anggota FKPPI Sumut.
“Materi dalam Rakerda FKPPI sebagai bekal bagi peserta berorganisasi dan menjalankan peran masing-masing dalam mendorong laju pembangunan,” jelas Krisman.
Comments
Post a Comment