Gubsu Sambut Baik Tahun Ini Kemenhub Bangun 231 km jalur Rel Baru
Gubsu Sambut Baik
Tahun Ini Kemenhub Bangun 231 km jalur Rel Baru
# Gubsu : Solusi Kemacetan dan Dorong
Perekonomian
Medan
(Mimbar) – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho ST MSi
menyambut baik pembangunan 231 km Jalur rel kereta api baru di Sumatera Utara
yang dimulai tahun 2015 inioleh Kementerian Perhubungan RI. Menurut Gubernur
pembangunan jalur rel KA yag direncanakan akan selesai pada tahun 2017 ini akan
menjadi salah satu solusi persoalan kemacetan sekaligus mendorong peningkatan
perekonomian daerah.
Hal itu diungkapkan Gubernur saat menerima audiensi Direktur Jenderal Perkereta apian Kementerian Perhubungan RI Hermanto Dwiatmoko bersama rombongan Kementerian Perhubungan RI, Imran, Popik dan Hendy di Rumah Dinas Gubsu Jalan Sudirman No. 41 Medan, Senin (16/3) petang. Hadir mendampingi Gubsu, Kepala Bappeda Sumut DR Arsyad Lubis, Kepala dinas Perhubungan Sumut Anthony Siahaan, dan Kepala Biro Pemerintahan Sumut H Noval Mahyar SH.
"Kita berharap pemerintah pusat bisa segera mewujudkannya, selain mengurangi beban lalu lintas jalan juga tentunya membawa dampak positif untuk pembangunan di Provinsi Sumut," ungkapnya. Gubernur kemudian memerintahkan kepala SKPD terkait untuk dapat mendukung sepenuhnya pelaksanaan program pembangunan jalur rel dimaksud khususnya dalam pengadaan lahan.
Rencana pembangunan Jalur kereta api baru sepanjang 231 KMJR (Kilometer Jalur Rel) tersebut antara lain, Jalur Ganda Kereta Api Medan- Bandara Kualanamu sepanjang 32 KMJR, Jalur Bandar Tinggi-Kuala Tanjung sepanjang 30 KMJR, Jalur Binjai-Stabat-Besitang sepanjang 85 KMJR jalur ini merupakan pembangunan jalur yang sudah ada namun tidak aktif, kemudian Jalur Medan- Gabion sepanjang 4 KMJR dan jalur Rantau Prapat-Kota Pinang sepanjang 80 KMJR.
Dirjen Perkereta
apian Kementerian Perhubungan RI Hermanto Dwiatmoko berharap Pemerintah daerah
dapat menjamin ketersediaa lahan di lokasi pembangunan. Pelaksanaan pengadan
tanah dimulai tahun 2015 dan ditargetkan selesai tahun 2017. Untuk itu
diperlukan dukungan dan bantuan dari Gubsu dan jajaran Pemrovsu terkait supaya
pengadan tanah dapat selesai sesuai rencana.
"Diperlukan batuan penuh para Gubernur dan jajarannya untuk mendorong suksesnya pengadaan tanah," ujarnya. Terkait permasalah lahan dan perizinan Gubsu langsung memerintahkan Kepala SKPD yang mendampinginya untuk langsung berkomunikasi dengan tim Kemenhub dalam penyelesainya.
"Tolong Pak Biro Pemerintahan untuk berkoordinasi terkait pembebasan lahan," tegasnya. Selain membahas pembangunan rel KA di Sumut, rombongan Dirjen juga memberikan masukan bahwa perlunya memasang pintu perlintasan kereta api di jalan jalan raya yang dilintasi KA untuk menjaga keselamatan jalan raya. Untuk anggaran pembangunan tersebut sudah dipersiapkan pihak Kemenhub, akan tetapi yang juga diperlukan adalah petugas penjaga pintu perlintasan.
"Untuk penjaga perlintasan diharapkan bantuan Pemerintah daerah, karena belum ada," ujarnya. Menanggapi hal itu Gubsu langsung meminta Kadishub Sumut untuk menindaklanjutinya. "Kami siap pak dan akan melakukan training untuk petugas penjaga pintu perlintasan KA," ujar Kadishub Sumut.
Sementara untuk rencana penyelesaian tanah sudai dimulai dari dokumen perencanaan pengadaan tanah, Persiapan pelaksanaan konsultasi publik, Penetapan lokasi (SP2LP), pelaksanaan pengadaan tanah, pemberian ganti rugi hingga pekerjaan kontruksi.
Untuk jalur Bandartinggi-Kualatanjung pelaksanaan pengadaan tanah dimulai dengan tahapan indentifikasi dan inventarisasi dengan target minggu ke-1 April 2015. Untuk jalur Rantauprapat-Kotapinang dalam penyusunan Review amdal tahun 2015(APBD-P), untuk jalur Kotapinang-Batas Riau pekerjaan review dan penyusuna amdal 2015(APBD-P) sementara untuk jalur Badar Khalifah dan Batangkuis pengadaan langsung dengan luas kebutuhan 5 Hektar.
Seperti diketahui, Trans Sumatera Railways akan mulai dibangun dari kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangke di Sumatera Utara yang saat ini sedang dilakukan pembangunan. Jalur kereta api Trans Sumatera dapat terwujud pada 2030. Untuk per km diperkirakan memakan biaya sebesar Rp25 miliar.
Kereta Trans Sumatera akan menghubungkan Lampung hingga Aceh sepanjang 2.168 km. Jalur KA lintas Sumatera ini akan menghubungkan jalur KA yang sudah ada, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung menjadi jaringan jalur KA yang saling terhubung.
Saat ini, panjang rel kereta api di Sumatera mencapai 1.869 km. Dari jumlah tersebut sepanjang 1.348 km masih beroperasi, sisanya 512 km tidak beroperasi. Kereta api Trans Sumatera akan dilayani 145 lokomotif dan 1.435 unit kereta untuk mengangkut penumpang 48 juta orang per tahun.
Comments
Post a Comment