Pemprovsu Siap Backup Pemkab Karo Tangani Erupsi Sinabung



Pemprovsu Siap Backup Pemkab Karo Tangani Erupsi Sinabung

MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara siap memback up Pemkab Karo dalam penanganan erupsi Gunung Sinabung. Kesiapan tersebut diungkapkan Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSi dalam rapat koordinasi lintas instansi penanganan erupsi Gunung Sinabung, di Rumah Dinas Gubsu Jalan Sudirman No.41 Medan, Senin (23/12).

Rapat tersebut sekaligus dalam rangka pendampingan Pemprovsu mendukung Pemkab Karo menangani bencana erupsi Gunung Sinabung. Gubsu selaku pimpinan rapat didampingi Bupati Karo Kena Ukur Karo Jambi memerintahkan jajaran Pemprovsu untuk terus mengaktifkan Rekening Sumatera Utara Peduli.

"Kepada tim akan segera bekerja melakukan konsolidasi dalam penanganan erupsi Gunung Sinabung, saya perintahkan backup Pemkab Karo dalam menangani pengungsi," tegasnya.

Paparan pertama disampaikan oleh Tim Tanggap Darurat Letusan Sinabung. Ir Hendrasto MSc selaku Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menjelaskan analisa secara teknis dari instrumen-instrumen tentang kondisi terkini dari Gunung Sinabung.

Menurutnya Potensi bahaya yang mungkin terjadi antara lain erupsi masih berpotensi terjadi, yang menghasilkan material berukuran abu, pasir sampai lapili  (2 – 6 cm) yang ancamannya dapat mencapai radius 5 km serta dapat mengganggu kesehatan dan merusak tanaman di area terdampak. Kemudian adanya kecenderungan gerakan lateral di Kawah Utara Gunung Sinabung ke arah tenggara, berpotensi menimbulkan letusan yang disertai longsoran dinding Kawah Gunung Sinabung ke arah tenggara. Dampak bencana berupa awan panas guguran dapat mencapai jarak  5 km. SelanjutnyaPotensi terjadinya lahar masih tinggi, karena timbunan abu/material erupsi dan curah hujan tinggi.

Potensi lahar kemungkinan terjadi di sektor antara Desa Guru Kinayan - Desa Suka Meriah – Desa Bekerah. Kemudian Potensi longsor di lereng Utara Gunung Sinabung (Lau Kawar) masih tinggi karena terdapat lubang tembusan fumarola baru dan telah beberapa kali terjadi longsor di dua lokasi di lereng Utara Gunung Sinabung dan mengancam pemukiman di daerah Lau Kawar, Desa Kuta Gugung dan Desa Sigarang-garang.

Sementara Kondisi saat ini, katanya lagi, bahwa Erupsi efusif sudah terjadi  pada 16 Desember 2013, dengan munculnya material di bagian tenggara Kawah Utara Gunung. Sinabung dan membentuk kubah lava.  Sinar api di Kawah Utara Gunung. Sinabung teramati dari Pos PGA Gunung Sinabung pada 22 Desember  2013.

Juga  Guguran/ longsoran material  dari Dinding Kawah Gunung Sinabung ke arah tenggara mulai sering terjadi, sebagai akibat desakan material yang keluar di Kawah Utara Gunung Sinabung.Kemudian data kegempaan didominasi oleh Gempa Low Frequency dan  Gempa Hybrid, diinterpretasikan adanya penambahan tekanan di area dangkal di bawah Kawah Gunung Sinabung. Gempa Guguran mulai intensif terekam. Data deformasi dan hiposenter  gempa mengindikasikan adanya perpindahan tekanan dari tempat yang dalam  menuju tempat yang lebih dangkal. Nilai Fluks SO2 menunjukkan kecenderungan menurun, diinterpretasikan berhubungan dengan adanya sumbat atau kubah lava di Kawah Gunung Sinabung. Nilai CO2 dan H2S menunjukkan peningkatan.

Dia juga menyampaikan berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental serta potensi ancaman bahaya Gunung Sinabung, status kegiatan Gunung Sinabung  masih tetap AWAS (Level IV). Maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi merekomendasikan sebagai agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendaki dan melakukan aktivitas pada radius 5 km dari Kawah Sinabung. Masyarakat di 17 Desa dan 2 Dusun yaitu : Desa Guru Kinayan, Desa Sukameriah, Desa Berastepu, Desa Bekerah, Desa Gamber, Desa Simacem, Desa Perbaji, Desa Mardinding, Desa Kuta Gugung, Desa Kuta Rakyat, Desa Sigarang-garang, Desa Sukanalu, Desa Temberun, Desa Kuta Mbaru, Desa Kuta Tonggal, Desa Tiga Nderket, Desa Slandi dan Dusun Sibintun serta Dusun Lau Kawar agar diungsikan.

 Kemudian Masyarakat Desa Kuta Tengah yang terletak pada arah Tenggara bukaan kawah Gunung Sinabung, serta Desa Kebayaken, Desa Naman, Desa Kutambelin, yang berada di luar radius 5 km dari puncak G. Sinabung,  berpotensi terkena material jatuhan letusan, agar diungsikan.

"Sehubungan sudah memasuki musim hujan maka masyarakat yang bermukim dekat sungai-sungai yang berhulu di puncak  Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar dan Masyarakat agar tetap tenang dan agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten Karo / Muspida Karo yang senantiasa mendapat laporan tentang aktivitas Gunung sinabung," katanya.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung