Konflik Sosial Bukti Sendi Kebangsaan Masih Rapuh





Kesimpulan Kegiatan Kerjasama Program Badan Kesbangpol Linmas Sumut
Marak Konflik dan Penyakit Sosial Bukti Sendi-sendi Kebangsaan Masih Rapuh

·        Gubsu : Keterlibatan masyarakat membantu tugas bangsa bernilai strategis.


Medan, (Mimbar) – Maraknya konflik sosial dan penyakit masyarakat seperti geng motor narkoba, korupsi, terorisme, anarkisme, perkelahian antar kelompok, pornografi, pornoaksi, kriminalitas dan tindak kekerasan maupun pemaksaan kehendak dan perbuatan amoral lainnya dekade terakhir ini, merupakan bukti, sendi-sendi kehidupan kebangsaan masih rapuh.
            Demikian salah satu kesimpulan dari serangkaian kegiatan kerjasama program Pemerintah Provinsi Sumut melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Provinsi Sumut dengan organisasi kemasyarakatan (ormas), lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan lembaga nirlaba lainnya di bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri tahun 2013.
Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST menjawab wartawan di Kantor Gubsu di Medan kemarin mengisyaratkan kerjasama program dengan memberdayakan lembaga nirlaba kemasyarakatan untuk diikutsertakan mengoptimalkan membantu tugas bangsa dan negara bernilai strategis.
Kepala Badan Kesbangpol Linmas Sumut Drs H Eddy Syofian MAP didampingi Kabid Pembinaan Politik Dalam Negeri Achmad Firdausi Hutasuhut SH MSi mengemukakan sepanjang tahun ini telah direalisasikan kegiatan kerjasama program dengan 31 lembaga yang terdiri dari 15 kegiatan pendidikan politik dalam negeri, 3 kegiatan ketahanan seni, budaya, agama dan kemasayarakatan, 5 kegiatan bina ideologi dan wawasan kebangsaan, 5 kegiatan kewaspadaan nasional dan 3 kegiatan berupa perlombaan di bidang kesbangpol.
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Prof Budi Susilo Soepandji dalam Dialog Kebangsaan dengan tokoh agama, masyarakat, adat dan pemuda di Medan baru-baru ini juga memaparkan pentingnya upaya memperkuat sendi-sendi kehidupan kebangsaan yang antara lain melalui kerjasama program dengan komponen strategis masyarakat karena saat ini dan ke depan bangsa ini lebih memerlukan generasi yang berkarakter kebangsaan Indonesia.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut DR H Maratua Simanjuntak, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kol H Nurdin Sulistiyo SSos, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Sumut Drs H Bahari Damanik dan Sekretaris Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Sumut Drs Zulkarnain Nasution MA yang juga Direktur Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumut menilai positip program ini.
Hampir semua narasumber yang tampil pada kegiatan kerjasama program ini intinya senada mempertegas tiga motivasi kebangsaan yang perlu terus digencarkan kepada generasi bangsa yakni setiap anak bangsa harus terus optimis, perkuat kredibilitas kebangsaan dan perkokoh empat konsensus nasional, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan negara kesatuan RepublikIndonesia atau NKRI.
Tentang indikasi sendi-sendi kebangsaan yang masih rapuh dalam berbagai dialog tersimpul dari gambaran masih lemahnya masyarakat membentengi diri dan padahal bangsa yang besar harus kuat ideologi, memiliki pandangan hidup yang kokoh dan jangan meninggalkan 4 pedoman hidup kebangsaan atau empat konsensus nasional yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
            Jadi jelas bahwa adanya sistem yang tidak berjalan dengan semestinya mempengaruhi lunturnya nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga banyak terjadi konflik sosial, budaya, politik, ekonomi dan penyakit sosial maupun tindak kejahatan dan kekerasan.
Dampak dari lunturnya nilai-nilai dan sendi-sendi kebangsaan tersebut juga dapat dilihat secara jelas dalam sebagian kehidupan masyarakat yaitu tumbuhnya gaya hidup konsumtif, materialistik serta cenderung individualis dan egois.
Banyaknya kasus-kasus amoral yang terjadi, perang antar saudara dan golongan, korupsi kolusi dan nepotisme termasuk ketidak pedulian masyarakat terhadap agenda nasional seperti semakin rendahnya partisipasi masyarakat menggunakan hak pilih dalam pemilu dan bertambahnya gejala politik transaksional serta menguatnya indikasi ‘money politics’, menjadi bukti lain, rapuhnya nilai-nilai kabangsaan dalam masyarakat.
Tanda-tanda melemahnya kehidupan berbangsa dan bernegara juga terlihat dari tidak dihormatinya lagi simbol-simbol negara, seperti Bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya serta Pancasila.

Permendagri
   
Eddy Syofian mengemukakan pemantapan nilai-nilai kebangsaan dewasa ini menjadi suatu kebutuhan bagi bangsa Indonesia untuk membangun karakter bangsa. ”Cita-cita nasional adalah negara yang merdeka, bersatu berdaulat, adil dan makmur, untuk mewujudkan itu, semua komponen harus terlibat dalam pemantapan nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila,” katanya.
Menurutnya, membangun karakter bangsa harus dimulai dari sekarang dan dimulai dari diri kita masing-masing. Pembentukan karakter tersebut juga berkaitan dengan pengetahuan mengenai wawasan nusantara.
Itulah sebabnya kerjasama program ini sangat efektif karena dilaksanakan secara sinerji antara pemerintah dan masyarakat secara murni yang secara garis besar dilandasi oleh Permendagri Nomor 39 Tahun 2011 sebagai perubahan atas Permendagri Nomor 44 Tahun  2009 yang intinya mengamanahkan kepada pemerintah daerah dapat melakukan kerjasama program dengan ormas dan lembaga nirlaba lainnya dalam bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri.    
Kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan penguatan empat konsensus nasional bangsa, pendidikan politik dan bela negara yang ternyata setelah ditelusuri melalui paket kerjasama program terindikasilah bahwa masyarakat masih membutuhkan sosialisasi empat konsensus nasional, pendidikan politik maupun bela negara.
Program yang dikerjasamakan itu mencakup pembentukan karakter (nation building), penguatan cinta tanah air, revitalisasi nilai-nilai patriotism dan nasionalisme, memperkokoh jatidiri dan daya saing bangsa.  
Kerjasama program yang telah dilaksanakan antara lain dengan Dewan Pimpinan Wilayah Charaka Adventure Sumatera Utara di  Aula Babinsa IAIN SU pada 30 Juli 2013, Lembaga Swadaya Masyarakat Kesejahteraan Rakyat (KESRA) Sumatera Utara pada 22 Juli 2013, Pusat Kajian & Pengembangan Kota. Study Centre Medan Development (SCMD) di Hotel Garuda Citra Medan 22 Agustus 2013, Indonesia Charity di Hotel Garuda Citra Medan 13 Juli 2013, Community Of Empowering Society Indonesia (CES Indonesia) di Hotel Garuda Citra Medan 14 Juli 2013, Salimah Peduli Perempuan di Hotel Garuda Citra Medan 17 Juli 2013.
Selanjutnya Lembaga Peduli Pembangunan Masyarakat Kota Medan (LPPEM-KM) di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah 23 Agustus 2013, Lembaga Kaderisasi Pemudi Muslim Sumatera Utara (LKPMSU) di  Aula Fak. Dakwah IAIN SU 23 Jui 2013, Labolatorium Bina Mental Generasi Muda Bela Negara (LABBIN-Gemasu) di Aula Mesjid Raya Taqwa 24 Agustus 2013, Forum Komunikasi Pengemudi Sumatera Utara (FKP-SUMUT) di  Aula Fakultas Tarbiyah IAIN Sumut 27 Juli 2013, Forum Pemuda Sadar Lingkungan (FPSL) di Aula Pusat Bahasa IAIN Sumut 27 Juli 2013, Lembaga Penyambung Suara Titipan Rakyat (Lembayung Setra) di Balai Pertemuan Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kec Medan Denai Kota Medan 17 September 2013, Forum Wartawan Indonesia Bersatu (FWIB) di Aula Kec Medan Marelan26 Juli 2013, Badan Koordinator (BADKO) Gerakan Pemuda Rakyat Indonesa (GPRI) di Aula Fak Dakwah IAIN SU 24 Juli 2013.
Kemudian Gerakan Masyarakat Independen Indonesia (GEMINI) di Aula Fak Dakwah IAIN SU 25 Juli 2013, Wahana Sahabat Perempuan  16 Juli 2013, Lembaga Studi Islam dan Pengembangan SDM (L-SIPS) di Hotel Madani Medan 13 April 2013, LSM Sentra Kreasi Pemuda 27 Juli 2013, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Generasi Amanah di Lapangan Desa Tumpatan Nibung 27 Juli 2013, Enviro Watch di Aula Kelurahan Harjosari II Kec Medan Amplas 29 Juli 2013, Yayasan Az-Zahra di Aula Kantor Lurah Mabar 27 Juli 2013, Kelompok Study Rakyat Marginal (KSRM) di New Penang Corner Restro and CafĂ© 5 Juli dan 3 Agustus 2013, PKBM Bintang Meriah Jl Tanjung Raya Gg Kapuk Desa Manunggal Kec Labuhan Deli 24 s/d 25 Juli 2013.
PKBM Azizi di Gedung GOR Perguruan PAB Desa Helvetia, Kec. Labuhan Deli, Kab. Deli Serdang 25 Jul 2013, Forum Pemuda Berdikari di Desa Laut Dendang Kab Deli Serdang 26 Juli 2013, Lembaga Masyarakat Peduli Negeri di Aula SD Negeri 10874 Desa Tumpatan Nibung, Kec. Batang Kuis, Kab. Deli Serdang 28 Juli 2013, LSM Mitra Indonesia Sejahtera di  Lapangan Sepak Bola Desa Laut Dendang, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang 26 Juli 2013, Pimpinan Wilayah Angkatan Putri Al Washliyah (APA) Sumatera Utara di Aula PW Al Washliyah Jl. SM Raja No 144 Medan 24 Juli 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Sumatera Utara Fakultas Ilmu Budaya di Ruang Serba Guna Fakultas Ilmu Budaya USU 20 Mei 2013, Kelompok Usaha Bersama Matahari Bersinar Putih di Aula Hotel Madani 29 April 2013 dan Lintas Sumut pada 18 Agustus 2013.
Eddy Syofian mengemukakan masyarakat perlu diberi pemahaman tentang ini karena di saat semakin tingginya persaingan atau daya saing antar bangsa di era globalisasi, rendahnya semangat nasionalisme, munculnya berbagai konflik di daerah, salah satunya adalah akibat masyarakat tidak memahami secara benar tentang sejarah perjalanan bangsanya. Padahal kalau ditelusuri nyatalah bahwa empat konsensus bangsa sesungguhnya perekat, pendorong, pemacu dan pemicu bagi terwujudnya bangsa yang bermartabat.

                                                Monitoring

Program Kerjasama di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri  yang dijalankan saat ini sangat memerlukan adanya monitoring (supervisi) yang bertujuan untuk memastikan agar pelaksanaan program tepat sasaran dengan memberikan saran dan arahan, sehingga jika terdapat ketidaksesuaian (penyimpangan) dapat segera diperbaiki.
Di samping itu monitoring (supervisi) juga melakukan penilaian dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang bertujuan sebagai bahan masukan dalam menyusun program yang lebih baik di masa datang.
Berkenaan dengan hal tersebut maka Pemerintah Provinsi Sumatera Utara merasa perlu melaksanakan Program kegiatan Kerjasama dengan Organisasi Kemasyarakatan ataupun Lembaga Nirlaba Lainnya di bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat hingga terwujudnya Masyarakat Provinsi Sumatera Utara yang saling melindungi dan menghargai satu sama lain, cerdas, berwawasan kebangsaan dan cinta tanah air.
Dalam hal melaksanakan Verifikasi faktual terhadap lembaga dilakukan objektif. Dalam pelaksanaannya, Tim Verifikasi, Supervisi dan Pelaporan menjalankan tugas-tugas diantaranya melakukan seleksi dokumentasi terhadap kelengkapan dokumen proposal permohonan yang diajukan oleh Orkemas dan Lembaga Nirlaba Lainnya, melakukan Verifikasi Faktual ke lapangan terhadap sekretariat Orkemas dan Lembaga Nirlaba Lainnya, membuat suatu Berita Acara atas hasil seleksi dokumentasi dan verifikasi faktual ke lapangan, membuat MoU dan Kerangka Acuan Kerja sebagai bahan pedoman dalam rangka pelakanaan kegiatan kerjasama antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan Orkemas dan Lembaga Nirlaba Lainnya, melakukan Supervisi penyelenggaraan Kegiatan Kerjasama dan membuat Laporan Akhir Kegiatan Kerjasama.
Tim Verifikasi, Supervisi dan Pelaporan yang telah di bentuk berdasarkan Keputusan Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan masyarakat Provinsi Sumatera Utara Nomor : 1884-432 Tahun 2013 tanggal 28 Maret 2013 telah melaksanakan penelitian dan pemeriksaan atas persyaratan kerjasama yang diajukan pengurus Orkemas dan Lembaga Nirlaba Lainnya.
Berdasarkan hasil Verifikasi dokumentasi dapat dilihat minat Orkemas dan LNL untuk bekerjasama dibidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat di Provinsi Sumatera Utara mendapat respon yang cukup antusias bagi masyarakat.   
Terdapat 31 lembaga yang telah ditetapkan sebagai pelaksana kegiatan 2013 dan terdapat 3 kegiatan berupa Perlombaan dibidang Kesbangpol, 15 kegiatan Pendidikan Politik Dalam Negeri, 3 Kegiatan Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasayarakatan, 5 Kegiatan Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, dan terdapat 5 kegiatan Kewaspadaan Nasional.
Mengingat kegiatan ini adalah salah satu langkah strategis untuk mendapatkan informasi publik isu-isu kesatuan bangsa dan politik dalam negeri ditengah-tengah masyarakat maka disarankan agar kegiatan kerjasama ini bisa terus ditingkatkan pada masa-masa yang akan datang, tentunya dengan suatu perencanaan yang lebih matang, demi terciptanya kondisi yang aman dan kondusif di Provinsi Sumatera Utara.
Perlu adanya peraturan yang lebih konkrit terkait kantor Orkemas dan Lembaga Nirlaba Lainnya demi terciptanya profesionalisme dan nilai tanggung jawab yang tinggi di tubuh Orkemas dan LNL dalam menjalankan rganisasi sesuai dengan AD/ART masing-masing lembaga. (*)



Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung