Jepang Siap Bantu Teknologi Pengolahan Air Bersih di Sumut
Jepang Siap Bantu Teknologi Pengolahan Air Bersih di
Sumut
Medan (Mimbar) - Jepang menyatakan siap
membantu dalam penyiapan teknologi pengolahan air bersih di Sumatera Utara
(Sumut). Teknologi tersebut diharapkan dapat mengatasi kendala dalam
mendapatkan air bersih terutama pemukiman masyarakat di kawasan pesisir pantai.
Kesiapan negara tirai bambu itu terungkap
saat Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Ir H Tengku Erry Nuradi MSi menerima audiensi
Konsulat jenderal (Konjen) Jepang di Medan, Mr Yuji Hamada dan rombongan ahli
air di ruang kerjanya kantor Gubernur, Jalan Diponegoro Medan, Senin
(16/2/2015).
Hadir bersama rombongan ahli air Jepang
(IWP) Japan Ohno Atsushi, Sekretaris Konjen Jepang, Mariati, Forum Persahabatan
Sumatera Jepang H Jamharil Umeda, dari PDAM Tirtanadi Delviyandri dan
perwakilan Yokohama Water Kenji Nakanosono.
Sementara Wagub Sumut didamping Kadis PSDA
Provsu Dinsyah, Kadis Perikanan dan Kelautan Provsu Zonny Waldi, S.Sos, MM,
Staf Ahli Gubsu Bidang, Ekonomi, SDA dan Keuangan Ir Riadil A Lubis, MSi,
Kepala Bappeda Serdang Bedagai dan mewakili Kadis Kominfo Provsu Gelora Viva
Sinulingga.
Dalam kesempatan tersebut, Erry menyambut
baik kesiapan Jepang membantu Sumut dalam pengolahan air bersih karena diyakini
menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kesulitan air bersih di sejumlah
kawasan di Sumut, terutama di daerah pesisir pantai Timur dan Barat Sumatera.
“Tidak sedikit daerah di Sumut yang hingga
kini masih kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan minum, cuci dan
lain sebagainya. Jika ada teknologi sederhana dan biayanya
terjangkau, ini akan menjadi solusi tepat dalam menjaga ketersediaan air bersih
bagi masayarakat,” sebut Erry.
Erry mengatakan, Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Sumut, belum mampu
memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Sebagian daerah bahkan tidak
mendapatkan air bersih olahan laik minum.
“Untuk kebutuhan memasak dan minum,
masyarakat masih memanfaatkan air alam yang ada dilingkungan pemukiman. Ada
yang memnggunakan sumur bor. Tidak sedikit yang masih mengandalkan air sumur
atau air alam,” papar Erry.
Erry juga mengimbau Kabupaten/Kota di Sumut
yang daerahnya menjadi pilot project untuk mendukung program tersebut agar
berjalan dengan lancar.
“Program ini sangat baik. Saya optimis
Pemkab maupun Pemko yang mendapatkan program ini juga akan menyambut baik.
Untuk itu, Pemkab dan Pemko harus berkoordinasi dengan masyarakat, terutama
yang tinggal di kawasan kesulitan air,” saran Erry.
Dalam menjalankan program, Erry juga
menyarankan ahli air Jepang untuk berkoordinasi dengan instansi terkait seperti
Bappemas, PSDA, Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Tarukim), Dinas Pertambangan
dan Energi serta kelompok masyarakat.
“Dalam merealiasikan program, baiknya
dilakukan sosialisasi agar masyarakat mendapat pemahaman tentang manfaat dan
kegunaan teknologi pengolahan air bersih,” ujar Erry.
Erry menyebutkan, Indonesia Jepang telah
menjalin kerjasama berbagai bidang seperti pertanian dengan Kabupaten Serdang
Bedagai (Sergai), bidang peternakan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Langkat, bidang energi dengan Pemkab Tapanuli Utara (Taput) dan kerjasama
dibidang lingkungan hidup yaitu pengelolaan sampah untuk kompos dengan
Pemeintah Kota (Pemko) Medan.
“Dengan terjalinnya kerjasama bidang
pengolahan air bersih nantinya, hubungan Sumut dan Jepang makin harmonis,”
harap Erry.
Sementara Konjen Jepang di Medan Yuji
Hamada mengatakan, teknologi pengolahan air bersih tersebut merupakan rangkaian
dari Project People to People untuk menunjang taraf hidup
masyarakat Sumut, terutama mereka yang tinggal di daerah pesisir pantai yang
selama ini kesulitan mendapatkan air bersih. Teknologi ini menggunakan alat
sederhana dan telah diterapkan di Jepang selama berabad-abad.
“Sebagian alat yang digunakan dari bambu.
Teknologi pengolahan air ini dapat menyuplai air tanah dari kedalaman hingga
1.400 meter. Teknologi ini tepat bagi masyarakat di daerah pantai yang
kesulitan mendapatkan air bersih,” jelas Hamada.
“Kami berharap Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara maudapat membantu dan mendorong project people to people yang
nantinya dilaksanakan di kabupaten/kota di Sumatera Utara,” tutup Hamada.
Audiensi tersebut merupakan kelanjutan
dari pertemuan Forum Sumatera Jepang dengan Wagub Sumut Tengku Erry sebelumnya
yang mengulas tentang rencana Jepang membantu Sumut dalam pengolahan air bersih
menggunakan teknologi sederhana.
Comments
Post a Comment