Gubsu Resmikan Panen Raya 800 HA Sawah Di Pulau Kampai


Gubsu Resmikan Panen Raya 800 HA Sawah Di Pulau Kampai

# Produktivitas Lahan Per Hektar Naik Hampir 100 %

Pulau Kampai (Mimbar) - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho ST MSI meresmikan dimulainya panen raya padi lokal jenis Ramos di Desa Pulau Kampai, salah satu pulau terluar yang termasuk Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat, Rabu (25/2). Panen raya padi diatas lahan seluas 800 hektar tersebut merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah IX Sumut-Aceh.

Panen raya juga dihadiri Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH, Kakan Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah IX Sumut-Aceh Difi Ahmad Johansyah STMBA, Ketua Komisi C DPRD Sumut H Muchrid Nasution, SE, Kadis Pertanian Sumut Ir M Roem S MSi, Kadis PSDA Sumut Ir Dinsyah Sitompul MM, Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumut Ir Suyono MM, Kapolres, Dandim dan Kajari Langkat serta perangkat daerah lainya.

Pemilihan Pulau Kampai sebagai lokasi program Sosial Bank Indonesia adalah dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat di pulau terpencil, sekaligus mewujudkan program ketahanan pangan pemerintah. Untuk menuju ke lokasi, dari pusat Kecamatan Pangkalan Susu, rombongan harus menumpang perahu selama 1 jam dan perjalanan belasan kilometer ke lokasi panen raya. 

DI tengah Pulau yang berbatasan dengan Provinsi Aceh ini sejauh mata memandang tampak hamparan sawah menguning. Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSI mengungkapkan apresiasi upaya yang sudah dilakukan Bank Indonesia dan pemerintah  kabupaten yang sudah melakuka pendampingan terhadap Gabungan Kelompok Tani. Gubsu mengungkapkan kegembiraanya mengetahui hasil panen menunjukkan hasil yang menggembirakan. Usaha yang sudah dilakukan menurutnya telah berhasil, terbukti produktivitas lahan sawah meningkat mencapai dua kali lipat, yaitu dari yang 3-4 ton gabah per hektar menjadi 6,2 ton per hektar . 

"Ini akan membantu kita mencapai target produksi. Di Sumut kalau prediksi angka ramalan kita nanti tahun 2015 adalah sebanyak 4,1 juta ton beras. Hari ini kondisi stok beras kita di Bulog Insya Allah aman dan bagus," ujarnya.

Panen raya padi bersama pada hari ini, lanjutnya, merupakan Program sosial yang digerakkan oleh Bank Indonesia yang dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan pasokan bahan pangan oleh karena di Desa Pulau Kampai ini memiliki potensi yang cukup besar hal ini terlihat dari luas baku lahan sawah seluas 800 Hektar sehingga perlu mendapat dukungan untuk keberhasilannya.

"Kami melakukan Panen hari ini hasilnya 6,2 ton perhektar dari 800 hektar lahan yang dibina BI," katanya.

Untuk terus menyukseskan swasembada pangan yang merupakan salah satu program perioritas dalam pembangunan pertanian di Sumut, lanjut Gubsu lagi, dan juga merupakan arahan Presiden RI bahwa Indonesia harus mampu swasembada pangan sampai tahun 2017, berbagai program dan kegiatan telah digulirkan untuk meningkatkan produksi pertanian.

Hasil dari evaluasi selama ini, air dan sarana produksi merupakan faktor kunci untuk meningkatkan produksi. Sehingga untuk mengatasinya pemprovsu telah menggulirkan tiga kegiatan antara lain kegiatan pada tahun 2015 yakni rehabilitasi jaringan irigasi, optimasil lahan serta pengembangan mekanismne pertanian yang tujuannya untuk meningkatkan luas panen dan produktivitas.

Kabupaten Langkat, katanya lagi, merupakan salah satu lumbung beras di Sumut dan mampu swasembada beras setiap tahunnya.LAngkat menurutnya adalah penghasil beras terbesar ke tiga di Sumut.

"Beberapa waktu lalu saya sudah berkunjung ke Langkat, insya Allah kita anggarkan melalui komisi C DPRD Sumut untuk penanggulangan banjir dan pengairan," ujarnya.

Lebih lanjut Gubsu juga meminta agar program CSR berupa pengelolaan lahan produktif itu dipertahankan.

"Dalam rangka HUT Pemprovsu, pihaknya juga sedang membentuk panitia untuk bekerjasama dengan BI, BNI Mandiri Bank Sumut dalam CSR-nya," Ujarnya lagi.

Selain itu, lanjut Gubsu, pemprovsu juga berharap Kabupaten Langkat dapat terus berupaya untuk mengurangi alih fungsi lahan pertanian sehingga luas baku lahan sawah dapat dipertahankan. Selanjutnya juga dibutuhkan peningkatan dukungan anggaran pembangunan pertanian melalui APBD kaupaten Langkat termasuk dana untuk memonitoring kegiatan di Kabuaten Langkat.

Sementara itu Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu menyampaikan Kabupaten Langkat ada sebanyak 23 Kecamatan dan sebanyak 20 kecamatan merupakan lahan persawahan termasuk salahsatunya di desa Pulau Kampai kecamatan Pangkalan Susu.

"Alhamdulillah seperti yang disampaikan Pak Gubernur ini yang di Pulau Kampai itu hanya satu kecamatan dan kita di kebupaten Langkat ada 32 Ribu hektar. Insya Allah semua tidak ada masalah," harapnya.

Untuk masalah banjir yang terjadi pada waktu lalu, itu tidak menjadi permasalahan terhadap produksi beras.

"Pada waktu itu dari provinsi sudah membantu bibit dan sudah kami terima," katanya.

Sementara itu, Ketua komisi C DPRD Sumut H Muchrid Nasution SE dalam kesempatan yang sama mendukung penuh program CSR dalam swasembada beras di Provinsi Sumut. "Kita harapkan ditangani serius untuk ekonomi mikro. Kami juga harapkan tidak hanya di daerah Pulau Kampai ini saja tapi daerah-daerah di seluruh provinsi Sumut dan kami akan mendukung program ini," tegas.

Kepala Dinas Pertanian Sumut M Roem menambahkan, Kabupaten Langkat merupakan salah satu lumbung beras di Provinsi Sumut, Produksi padi di Kabupaten Lamgkat pada tahun 2013 sebesar 407.904 Ton gabah kering giling dan kabupaten Langkat juga merupakan penghasil padi ketiga terbesar di Sumut.

Produksi padi tersebut, lanjutnya masih berpotensi untuk ditingkatkan, apalagi rata-rata produktivitas di Kabupaten Langkat terus mengalami peningkatan yang disebabkan meluasnya penggunaan teknologi pertanian serta meningkatnya penggunaan sarana prasarana pertanian.

Untuk itu, dibutuhkan kerja keras dan kerja cerdas dan perlu fokus untuk mencapai target produksi dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.

Lebih lanjut, Roem mengatakan kebutuhan akan beras terus meningkat setiap tahunnya sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk. Pada tahun 2015 target produksi padi Sumut sebesar 4.155.590 Ton gabah kering giling. Atau naik 14,51 % jika dibanding dengan produksi padi pada angka sementara (ASEM) 2014. "Target produksi tersebut dapat dicapai jika kita bersungguh-sungguh dan bekerja keras untuk memberhasilkannya," ujarnya.

Oleh karena itu, katanya lagi kita harus bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan pangan dan kita semua harus bahu membahu untuk mendukungnya, khususnya meningkatkan produksi padi.

Dalam kesempatan itu, selain melakukan panen raya padi, Gubsu juga menyerahkan bantuan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani setempat. Bantuan Alsintan meliputi, Mini Tractor, Hand Tractor dan rice transplanter. Bantuan ini juga diproyeksikan bagi upaya daerah untuk mendorong peningkatan kesejahteraan petani khususnya di Desa Pulau Kampai.

Ihwanudidin, salah satu petani Desa Pulau Kampai kecamatan Pangkalan Susu mengungkapkan kegembiaraan atas kedatangan orang nomer satu di Pemprovsu dan juga atas biaan yang dilakukan pihak Bank Indonesia terhadap petani seperti mereka.

"Dulu lahan 850 hekar ini merupakan Rawa setelah ada bantuan dari pihak Pemprovsu dan dilanjutkan pihak BI Alhamdulilah saat ini seperti yang kita lihat sudah bisa menghasilkan padi pada lahan 800 hekter dan satu hektarnya menghasilkan 6,2 ton padi," katanya.

Jenis padi yang dipanen saat ini, lanjutnya adalah jenis padi ramos. "Kalau orang bilang beras sipirok atau kami sebut disini  Sigunang jenis yang lebih baik dari ramos," katanya.

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat