AS Serahkan Hasil Survei Pengurangan Resiko Bencana Nias
AS Serahkan Hasil Survei Pengurangan Resiko Bencana
Nias
Medan (Mimbar) - Amerika Serikat (AS)
melalui International Criminal Investigative Training Assistance Program
(ICITAP) di bawah Departemen Kehakiman menyerahkan hasil Survei
Pengurangan Resiko Bencana Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias dan Nias Selatan
kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Kamis (26/2). Hasil penelitian
berupa buku tersebut diserahkan oleh Disaster Response Mitigation Planner,
Kedutaan Amerika Serikat Matthew Finnie kepada Pelaksana Harian
Sekda Provsu Ir Hj Sabrina, M.Si di Kantor Gubsu.
Mathew Finnie dalam kesempatan itu
didampingi beberapa rekannya diantaranya Koordinator Proyek US DOJ ICITAP
Iwan Maskun dan Penasihat Penegakan Hukum Komjen (Purn) Oegroseno. Survey
tersebut menurut tim adalah menjawab permintaan Gubernur Sumatera Utara H Gatot
Pujo Nugroho, ST,M.Si dalam pertemuan sebvelumnya September tahun 2014. Dalam
pertemuan tersbut Gubsu secara khusus meminta tim ICITAP menjadikan Pulau Nias
sebagai salah satu lokasi survey mengingat di daerah tersebut pernah terjadi
bencana dahsyat yaitu gempa dan tsunami.
Mathew menjelaskan bahwa sebelumnya ICITAP
telah menyerahkan hasil Survei Pegurangan Resiko Bencanayang dilakukan di
Kota Medan. Mempertingkan permintaan Gubsu tersbut, Tim kemudian melakukan
survei di tiga daerah mewakili kepulauan Nias yaitu Kota Gunung Sitoli,
Kabupaten Nias dan Nias Selatan. Hasil survey tersebut memuat hasil
pengamatan dan rekomendasi mengenai langkah-langkah solusi untuk panduan dalam
penanganan kebencanaan.
“Kami berharap hasil survey ini dapat
berguna dan kami akan menindaklanjuti dengan bantuan pelatihan dan bantuan
peralatan,"ujar Matthew Finnie. Survei akan ditindaklanjuti
dengan pelatihan sumberdaya manusia dengan mendatangkan tenaga ahli dari Hawai
dan Surabaya khusus Ambulan 118.
Menanggapi hal tersebut, Sabrina
mengungkapkan apresiasi Pemerintah Provinsi atas hasil survei yang sudah
dilakukan pada akhir 2014 tersebut. “Kami sangat berterimakasih, hasil survei
ini akan sangat membantu mempercepat penerapan kesiagaan kebencanaan,” ujar
Sabrina.
Menurutnya dalam hasil kajian yang memuat
permasalahan dan rekomendasi solusi akan memudahkan pemerintah daerah untuk
membuat kebijakan penanganan kebencanaan yang bisa dikombinasikan dengan hasil
pengalaman pemerintah selama ini.
Sumatera Utara yang memiliki luas wilayah
72.981,23 km², dengan kondisi geografi yang memang rawan terhadap
bencana alam diantaranya gempa dan tsunami, banjir bandang, longsor serta
letusan gunung berapi. Luasnya wilayah menurut Sabrina menjadikan aksesbilitas
menuju lokasi bencana sering menjadi persoalan dalam penanganan kedaruratan.
Sementara itu, beberapa poin yang ditemukan dari hasil studi di Nias oleh tim peneliti diantaranya adalah dalam pengurangan resiko bencana, agar Kepulauan Nias tidak dipandang terpisah per wilayah administratif, namun perlu dipandang sebagai satu kesatuan. Olehkarenanya Badan Penanggulangan Bencana pada masing-masing kabupaten/kota di Kepulauan Nias perlu membentuk kelompok kerja bersama. Selain itu, masih ada suatu gap dalam pemahaman secara keseluiruhan tentang resiko tsunami dan langkah-langkah yang harus dilakukan masyarakat. Selain itu, tidak ada satu nomor telepon panggilan darurat sentral untuk tanggap darurat menerjunkan sumberdaya.
Comments
Post a Comment