Anggota DPD RI Janji Perjuangkan Bantuan Koperasi untuk Sumut
Anggota DPD RI Janji Perjuangkan Bantuan Koperasi untuk Sumut
M Zein : Pemerintah Bantu
4000 Sertifikat untuk Koperasi di Sumut
Medan (Mimbar) - Anggota DPD RI asal Sumut, Dedi Iskandar Batubara berjanji
akan memperjuangkan bantuan pemerintah pusat untuk pertumbuhan koperasi dan
usaha kecil menengah (UKM) di Sumatera Utara. Soalnya, Sumut sebagai daerah
dengan penduduk terbanyak ke empat di Indonesia, patut mendapatkan porsi
bantuan yang besar untuk menumbuhkembangkan perkoperasian serta usaha kecil.
“Selama ini, porsi bantuan pusat untuk pertumbuhan koperasi dan UKM di
Sumut hanya sekira empat miliar rupiah. Jumlah tersebut terlalu kecil. Saya
sebagai legislator perwakilan Sumut akan berupaya menggenjot bantuan agar lebih
besar,” sebut Dedi Iskandar selaku Ketua Tim Kunjungan Kerja Komite IV DPD RI
ke Pemprovsu, Selasa (24/2). Komite IV kunker untuk menyerap aspirasi Sumut
terkait rancangan UU Perkoperasian.
Selain Dedi Iskandar, anggota DPD lainnya yang hadir Herri Erfian, Dewi
Sartika Hemeto, Siska Marleni, Abdul Rahmi, Abdul Gafar Usman, Jhon Pieris dan
Haripinto. Rombongan disambut Gubsu diwakili Asisten III Kesejahteraan Rakyat dan
Sosial Zulkarnaen, Kadis Koperasi dan UKM M Zein, Kadispenda Rajali dan lain
sebagainya.
Menurutnya, bantuan pemerintah untuk koperasi dan UKM harus ditingkatkan.
Apalagi, ke depan masyarakat harus berhadapan dengan sistem ekonomi global.
Selain bantuan itu, masyarakat koperasi dan UKM juga perlu dilindungi secara
undang-undang. “Sekarang saja, beberapa kegiatan usaha kapitalis sudah masuk ke
pedesaan. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan kita. Apalagi nanti ketika
masyarakat ekonomi Asean, kondisi masyarakat bawah kita akan sangat riskan,”
sebut Dedi Iskandar.
Di lain pihak, sebutnya, berbagai permasalahan seperti sulitnya dukungan
modal dari perbankan, harus bisa dicarikan solusi yang jitu. Salah satu contoh,
seperti yang dilakukan perbankan di Manado. Cukup dengan jaminan dari pimpinan
agama di daerah, perbankan bisa mengucurkan kredit lunak kepada koperasi dan
UKM.
“Mungkin dengan jaminan dari pimpinan agama, bank merasa yakin, sistem
pengembalian kredit pinjaman akan lebih baik. Ini kan salah satu metode untuk
membantu. Di Sumut sendiri, bisa saja metodenya beda. Intinya, bagaimana bank
bisa membantu koperasi dan UKM untuk tumbuh dan berkembang. Saya kira, Bank
Sumut dan Pemprovsu serta stakeholder terkait perlu duduk bersama mencari
solusi yang bagus,” sebutnya.
Dia sendiri optimis, koperasi dan UKM di Sumut ini bisa lebih berkembang
lagi. Saat ini saja, koperasi di Sumut salah satu yang terbaik secara nasional.
“Saya sebagai wakil daerah akan berupaya menjembatani setiap persoalan dari
daerah ke pusat,” sebut Dedi Iskandar lagi.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provsu, M Zein Siregar mengakui, sebenarnya
kondisi perkoperasian di Sumut cukup bagus, khususnya koperasi simpan pinjam.
Kondisi berbeda untuk koperasi serba usaha. Saat ini, di Sumut ada 12.500-an
koperasi. Dari jumlah itu, 80 persen kategori aktif.
“Untuk koperasi simpan pinjam, Sumut terbaik kedua di Indonesia dengan
omset Rp1,5 triliun per tahun. Sementara untuk koperasi serba usaha, kondisinya
masih sedang,” sebut M Zein.
Sejauh ini, lanjutnya, Pemprovsu berusaha untuk terus menumbuhkembangkan
koperasi yang ada. Hanya saja, kendala utamanya bantuan yang didapat dari
pemerintah pusat masih sangat minim. “Kalau anggaran dari APBD tahun ini
sebenarnya juga cukup. Hanya saja, karena ada yang perlu dibintangi, maka tidak
full. Mungkin di P APBD nanti baru ful,” ucapnya.
Sedangkan persoalan agunan kredit perbankan, lanjutnya, kementerian sudah
memiliki solusi. Salah satunya membantu koperasi membuat sertifikat tanah.
Sumut sendiri mendapat alokasi untuk membantu penerbitan 4000 sertifikat tanah
aset koperasi. Bantuan itu akan disalurkan ke sejumlah kabupaten di antaranya
Kabupaten Dairi, Pakpak Bharat, Samosir, Simalungun dan Kabupaten Serdang
Bedagai.
“Dengan bantuan sertifikat itu, maka koperasinya bisa menggunakannya
sebagai jaminan kepada bank untuk meminjam kredit pengembangan usaha,” sebut M
Zein.
Comments
Post a Comment