Presiden Resmikan Pembangunan 7 Proyek Strategis
Presiden Resmikan Pembangunan 7 Proyek Strategis
# Jokowi: Kualatanjung-Seimangkei Ambisius Namun Realistis
MEDAN- Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST, M.Si meresmikan ground breaking Pembangunan pelabuhan dan kawasan industri Kuala tanjung-Sei Mangkei, jalan tol Medan-Binjai, serta proyek diversifikasi alumunium Selasa, (27/1)di Pelabuhan Kualatanjung, Kabupaten Batubara.
Jokowi mengungkapkan Kawasan Industri Kualatanjung-Sei Mangkei adalah proyek ambisius yang dikerjakan keroyokan namun realistis. Dalam sambutannya, Presiden RI Joko Widodo mengakui sudah tiga kali ditanyai Gubernur Sumatera Utara mengenai kawasan ekonomi khusus Sei Mangkei. Awalnya dia menyangka Kawasan Ekonomi yang disampaikan Gatot itu luasnya hanya sekitar 10-20 ha. "Saya bertanya, saya fikir seperti provinsi yang lain luasnya 10-20 ha, jawabannya mengejutkan saya," ujar Joko Widodo.
Jokowi kemudian menjabarkan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei memiliki areal 2002,77 ha dan akan didukung kemudian dengan pelabuhan laut dengan luas 200 ha. "Langsung saya perintahkan menteri BUMN cek ke lapangan.Juga menteri PU, kita putuskan, lihat anggaran ada," ujar Joko WIdodo lagi. Dia melanjutkan, bahwa proyek yang dilaksanakan tersebut terpadu, yang melibatkan Pelindo, PT Perkebunan, Jasamarga, Inalum, dan ada swasta-swasta. Jokowi menargetkan 2 tahun proyek pembangunan pelabuhan tersebut harus selesai.
"Ini adalah sebuah proyek pertama dan sangat ambisius, tapi saya meyakini setelah lihat dari atas dan dari bawah ini adalah proyek realistis dan dikerjakan keroyokan. Kita harapkan swasta masuk ke kawasan industri KEK Sei Mangkei, Kuala Tanjung, Inalum dalam waktu yang pelabuhan selesai, kawasan pertama pelabuhan terbesar di wilayah Barat.
Pada tahap awal pembangunan dermaga pelabuhan sepanjang 400 meter nantinya akan menampung 400 ribu teus petikemas per tahun. Sedangkan proyek pembangunan kedua yakni pembangunan terminal kontainer sepanjang 21 km, nantinya akan menampung 25 juta teus petikemas per tahun. Pelabuhan ini nantinya menjadi kawasan strategis karena kapal-kapal internasional yang mengangkut 60 juta teus per tahunnya hilir mudik di lokasi ini. Sementara Pelabuhan Tanjung Priok pada dua tahun mendatang kapasitasnya menampung 15 juta teus peti kemas per tahun.
Jokowi kembali menjelaskan bahwa dari kawasan industri Kualatanjung -Sei Mangkei diharapkan meningkatkan ekspor dan surplus perdangan. "Kita ingin ekspor melambung, neraca perdagangan positif. saya optimis dengan kerja-kerja seperti ini, saya meyakini ekonomi Indonesia tumbuh dengan baik, kesejahteraan meningkat, pengangguran bisa tertampung dan mari kita lihat dua tiga tahun lagi," ujarnya.
Presiden RI Joko Widodo mengunjungi Sumatera Utara untuk meresmikan peletakan batu pertama 7 proyek strategis yang dipusatkan di Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Selasa (27/1). Jokowi beserta ibu negara Iriana dan rombongan diantaranya Menterti Koordinator Perekonomian, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Menteri Negara BUMNtiba di Bandara Lanud Soewondo, Medan pukul 09.50 wib dan disambut Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho beserta istri dan unsur FKPD.
Rombongan kemudian bertolak ke Kuala Tanjung dengan menumpang pesawat helikopter dari bandara Kuala Namu. Kehadiran presiden untuk meresmikan pembangunan tujuh proyek sekaligus yang tersebar di beberapa lokasi melalui fasilitas teleconference yang berlokasi di Pelabuhan Kuala Tanjung. Di lokasi pelabuhan, Presiden didampingi Gubernur meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Terminal multipurpose Kuala Tanjung di Pelabuhan Kuala Tanjung yang dibangun oleh PT Pelindo (Persero). Pada saat yang bersamaan Presiden juga berdialog melalui teleconference dengan pihak terkait di lokasi Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, Jalan tol Medan-Binjai di simpang Megawati di Jalan Binjai dan lokasi PT Inalum.
Selain pembangunan terminal purpose Kualatanjung, Proyek-proyek lainnya yang diresmikan tersebut yaitu peletakan batu pertama diversifikasi produk pengembangan pabrik peleburan alumunium yang akan mengolah ingot menjadi billet yang berlokasi di Pabrik PT Inalum (Persero), Kuala Tanjung. Pencanangan kawasan industri terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei dengan luas area mencakup 7.000 ha di Kuala Tanjung, Peletakan batu pertama gardu induk PLN 500/150 kv di Sei Mangkei oleh PT PLN, Peletakan Batu Pertama pembanguna pabrik minyak goreng kapasitas 600.000 ton/ tahun yang berlokasi di Sei Mangkei dibangun oleh PTPN III, Pencanangan operasional Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei berupa commisioning PT Unilever Oleochemical Indonesia dan peletakan batu pertama pembangunan jalan tol Medan-Binjai sepanjang 17 km oleh PT Hutama Karya di Jalan Binjai Desa Megawati.
GUbernur SUmatera Utara dalam sambutannaya mengatakan bahwa tujuh proyek yang diresmkian pembanggunannya tersebut sangat strategis dan akan merubah wajah perekonomian Sumatera Utara ke depan. DIkatakannya, KEK Sei Mangkei sebagai KEK industri pertama yang saat ini menjadi role model nasional bagi kawasan ekonomi khusus lainnya. "Setelah tiga tahun berjuang, operasional kek adalah dambaan kami semua. Sumatera Utara akan bergerak menuju level selanjutnya, melalui kawasan ekonomi khusus yang memiliki keunggulan dan siap menampung kegiatan industri, ekspor dan impor, serta kegiatan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional," ujarnya.
Dengan beroperasinya KEK Sei Mangkei, Bank Indonesia memperkirakan kawasan akan menyumbang peningkatan 0,7 persen bagi perekonomian Sumut.
Dalam sambutannya Gubernur juga menyampaikan langsung kepada Presiden bahwa masih dibutuhkan dukungan pemerintah pusat dalam mewujudkan keberhasilan kawasan tersebut. diantaranya, perlunya percepatan penerbitan insentif perpajakan, kepabeanan dan cukai bagi para investor. selain itu, lanjutnya, kami juga menaruh harapan besar pada PTPN III untuk menyediakan infrastruktur dan fasilitas pendukung lain berkelas dunia, serta memberikan pelayanan prima kepada setiap investor.
"Izinkan juga pada momen bersejarah ini kami memohon pemerintah pusat di bawah kepemimpinan joko widodo, dapat mengakselerasi hadirnya infrastruktur wilayah yang mampu mendukung aktivitas investasi kelas dunia, diantaranya transportasi intermoda, energi listrik dan gas," harap Gubernur.
Comments
Post a Comment