KEK Sei Mangkei Siap Beroperasi
KEK Sei Mangkei Siap Beroperasi
Medan (Mimbar) – Gubernur Sumatera Utara
(Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho ST MSi menegaskan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Sei Mangkei di Sumatera Utara, siap untuk beroperasi, pada Selasa (27 Januari
2015).
"Atas nama Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara dan selaku Ketua Dewan Kawasan Provinsi Sumatera Utara, saya
menyatakan KEK Sei Mangkei siap beroperasi pada 27 Januari 2015," ujar
Gubsu saat menerima Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus di Rumah
Dinas Gubsu Jalan Sudirman No.41 Medan, Jumat (23/1).
Hadir saat itu, Kepala Sub Bagian
Perencanaan Setdenas KEK Ahmad Bukhori, Plt Kabag pengelolaan Informasi
Setdenas KEK Bambang Wijanarko, Sekretaris Dewan Nasional Enoh Suharto Pranoto,
dan Wakil Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK Budi Santoso, sementara Ikut
mendampingi Gubsu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera
Utara (Bappedasu) Dr Arsyad Lubis.
Gubsu menjelaskan, saat ini pihaknya
tengah fokus untuk mengkoordinasikan, menyampaikan dan melaporkan kesiapan
operasional KEK Sei Mangkei kepada Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri
BUMN Rini Soemarno. Rencananya, operasional KEK Sei Mangkei akan diresmikan
oleh Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan ke Medan 27 Januari 2015
mendatang untuk melakukan ground breaking sejumlah proyek di Sumatera Utara.
"Saat Presiden berkunjung ke Sumatera
Utara 27 Januari 2015 nanti, sekaligus kita memohon dan meminta agar Presiden
bisa me-launching KEK Sei Mangkei. Karena KEK Sei Mangkei telah siap
beroperasi," terang Gatot.
3 Poin Kesiapan
Senada dengan itu, Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bappedasu) Arsyad Lubis
mengatakan, kesiapan KEK Sei Mangkei beroperasi bisa dilihat dari 3 poin utama.
Pertama, sarana infrastruktur di dalam
kawasan KEK Sei Mangkei meliputi beberapa hal. Yaitu lahan yang sudah siap
seluas 2.001 hektare (ha) yang sudah berstatus Hak Penggunaan Lahan (HPL).
Bahkan, lahan yang digunakan PT Unilever sudah mengajukan proses Hak Guna Bangunan
(HGB).
Lalu, soal jaringan listrik yang kini
telah masuk sebesar 5,4 megawatt (MW), dan berikutnya 10 MW akan diupayakan
bisa masuk pada pertengahan Februari 2015 yang dipasok oleh PT Harkat
Sejahtera.
"Saat ini, PT Harkat tengah memroses
pemasangan jaringan untuk mencukupi kebutuhan pasokan listrik di dalam kawasan
KEK Sei Mangkei," papar Arsyad.
Selanjutnya, kata dia, soal kebutuhan air
bersih dan drainase yang telah tersedia. Lalu pemadam kebakaran juga sudah
tersedia, yang untuk sementara ada kerjasama antara pihak PTPN 3 dengan
Pemerintah Kabupaten Simalungun dan Pemerintah Kabupaten Batubara.
"Kedua pemerintah kabupaten tersebut
siap bersinergi membantu sementara pengadaan armada pemadam kebakaran di dalam
kawasan KEK Sei Mangkei," tutur Arsyad.
Berikutnya adalah, mengenai persampahan
yang untuk sementara menggunakan tempat pembuangan akhir (TPA) Kabupaten
Simalungun yang berada di Kecamatan Bandar seluas 2,5 ha. Itu siap digunakan.
Lalu, soal jalan yang hampir semua selesai
dikerjakan. Intinya, soal infrastruktur sudah bisa dipastikan bisa digunakan
secara optimal. Termasuk didalamnya, soal perkantoran untuk administrator juga
sudah tersedia dan sudah ada aktifitas yang berjalan.
Kedua, lanjut Arsyad, pelimpahan
kewenangan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten
kepada administrator sudah dilakukan dengan baik. Dan kini, hampir 65
kewenangan perijinan yang ada di administrator.
"Tinggal administrator akan membuat
skema untuk durasi waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu perijinan.
Termasuk, berapa biayanya dan apa saja persyaratan yang dibutuhkan, lalu
pembenahan yang terus dilakukan secara optimal," ungkap Arsyad.
Ketiga, Badan Usaha Pengelolaan KEK Sei
Mangkei juga sudah siap, termasuk investasi dari PT Unilever yang mencapai
hampir Rp 2 triliun. Bahkan, PT Unilever juga akan melakukan commissioning.
"Intinya, operasional KEK Sei Mangkei
kita majukan 1 bulan lebih cepat dari rencana yang ditetapkan dalam peraturan
pemerintah, yaitu 26 Februari 2015. Intinya, KEK Sei Mangkei sudah siap untuk
beroperasi pada 27 Januari 2015 mendatang," tandas Arsyad.
Undang Investor
Sementara itu, Kepala Bagian Perencanaan
dan Pengembangan PT Perkebunan Nasional (PTPN)-III Rinaldi mengatakan, pihaknya
mengundang berbagai investor untuk masuk dan berinvestasi di kawasan KEK Sei
Mangkei. Sebab, KEK Sei Mangkei sudah siap beroperasi pada 27 Januari 2015,
dengan berbagai fasilitas yang ada didalam kawasan tersebut berdasarkan PP 29
Tahun 2012.
"Kami sesungguhnya siap beroperasi,
karena instansi-instansi lain juga sangat supporting terhadap pelaksanaan dan
operasional KEK Sei Mangkei ini," jelas dia.
Rinaldi menambahkan, hingga saat ini
PTPN-III telah memiliki beberapa pabrik yang sudah dibangun di dalam kawasan.
Seperti, pabrik kelapa sawit, lalu ada pabrik Kernel Oil yang berkapasitas 450
ton/hari. Lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit (PLTBS), yang
merupakan renewable energy dan berasal dari limbah padat sawit, seperti
cangkang dan tandan kosong sawit.
"Ini kita manfaatkan menjadi
pembangkit tenaga listrik. Saat ini energi PLTBS ini kita gunakan
sendiri," katanya.
Selanjutnya, ujar dia, tahun 2013 lalu PT
Unilever berinvestasi ke dalam kawasan KEK Sei Mangkei, yang berorientasi pada
industri agro, dengan nilai investasi Rp 1,5 triliun. Dan pada akhir Januari
2015 akan dilaksanakan commissioning PT Unilever.
Comments
Post a Comment