Tim Capres Prabowo dan Jokowi Sumut Sepakat Jaga KondusiTunggu Pengumuman KPU
Tim Capres Prabowo dan
Jokowi Sumut Sepakat Jaga KondusiTunggu Pengumuman KPU
#Sumut Masih Siaga 1
Medan (Mimbar) - Tim Pemenangan pasangan
capres Prabowo-Hatta dan Jokowi- Kalla beserta tokoh dan pemuka agama Sumatera
Utara sepakat menjaga situasi keamanan Sumut dan menunggu hasil perhitungan
KPU. Kesepakatan tersebut diungkapkan dalam Rapat Koordinasi menyikapi Situasi
Pasca Pilpres di Posko Pusat Pengendalian Krisis (Pusdalsis), di Kantor
Kesbangpolinmas Jalan Gatot Subroto, Kamis (7/10).
Pertemuan dipimpin Wakil Gubernur
Sumatera Utara H T Erry Nuradi dihadiri oleh Kepala Kepolisian Daerah
(Kapolda) Sumatera Utara Irjen Pol Syarief Gunawan, Kasdam I Bukit Barisan
Brigjen TNI Cucu SSoemantri dan Kepala Kesbangpolinmas Eddy Sofyan Ketua
MuI Sumut Prof Dr.Abdullah Syah MA, Ketua IpHI Sumut H, Ketua FKUB Dr H Maratua
Simanjuntak, Ketua FKDM H Nurdin Sulistiyo, Ketua FPK H Bahari Damanik, Ketua
Forum Pelestarian Budaya H.Pandapotan Nasution SH, Ketua Tim Pemenangan
Prabowo –Hatta Masri Sitanggang, Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Budiman
Nadapdap, Ketua Walubi dr Indra Wahidin, Ketua NU Sumut diwakili H.Affifuddin Lubis,
Ketua Sumut Berdoa JA firdinandus, para pendeta, dan KH Zulfikar Hajar MA,
Ketua IPHI H Ahmad Husin.
Kesepakatan itu dinyatakan kedua tim usai
Rapat Pembahasan Situasi Sumut terkini pascapencoblosan dan menyikapi
adanya klaim menang dari masing-masing kubu calon presiden/wakil presiden.
Wakil Gubernur Sumut H Tengku Erry Nuradi menyebutkan, Pemprov Sumut komitmen
menjaga keamanan Sumut dan nyatanya Sumut masih sangat
kondusif. Menurut Wagub, karena hitung cepat bukan keputusan akhir, maka
diimbau kepada masing-masing tim sukses, pendukung, relawan masing-masing kubu
calon presiden/wakil presiden sabar menunggu hasil keputusan Komisi Pemilihan
Umum (KPU) tanggal 22 Juli. "Media juga diharapkan
memberitakan berita yang sejuk untuk tidak membuat masyarakat resah,"
ujarnya berharap.
Dalam pertemuan tersebut kedua kubu
capres sepakat untuk menjaga kondusifitas dengan menunggu hasil perhitungan
real KPU pada 22 Juli 2014."Tim Koalisi Merah-Putih Prabowo-Hatta sejak
awal berkomitmen menjaga keamanan Pilpres (Pemilu Presiden). Tim sabar menunggu
hasil penghitungan KPU (Komisi Pemilihan Umum) 22 Juli,"kata Masri
Sitanggang, perwakilan Tim Kemenangan Prabowo-Hatta di Sumut.
Tim sudah dan akan meminta para pendukung
dan relawan untuk tidak melakukan tindakan apapun yang bisa menganggu keamanan
di Sumut. "Kami menunggu hasil keputusan KPU dan siapapun yang
terpilih harus dihormati karena adalah pemimpin bangsa Indonesia,"katanya.
Tim juga sudah meminta agar pendukung dan relawan juga melaporkan tindakan
provokasi ke pihak berwenang.
Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK,
Budiman Nadapdap, juga mengatakan pihaknya komitmen menjaga keamanan
Pilpres. Menurut Budiman pihaknya juga sabar menunggu hasil penghitungan
KPU. "Kami juga memberikan apresiasi kepada pihak penyelenggara dan
keamanan bahwa pelaksanaan pemilu di Sumut terbukti bersih,” kata Budiman.
Sementara itu Kepala Kepolisian Daerah
(Kapolda) Sumatera Utara Irjen Pol Syarief Gunawan menegaskan, pihaknya masih
memberlakukan Siaga I, walau pascapencoblosan Pemilu Presiden daerah itu masih
aman terkendali. "Yah masih Siaga I, karena masih ada
proses Pilpres yang harus diwaspadai di beberapa daerah," ucapnya di
Medan, Kamis.
Dia menegaskan, Siaga I, bukan berarti Sumut tidak aman.
"Hanya untuk berjaga. Tidak ada kerusuhan apapun dan di manapun, baik saat
kampanye, masa tenang, hari 'H' hingga penghitungan suara dewasa ini, kondisi
Sumut cukup aman," tuturnya. Walau diakui, lanjutnya, dewasa ini ada
kebingungan masyarakat dengan adanya klaim menang dari kedua pasangan calon
presiden/wakil presiden. Selain pihak Kepolisan dan TNI yang terus berjaga,
ujar Kapolda, masyarakat juga diminta ikut menjaga keamanan di Sumut.
Ketua MUI Sumut Prof Abdullahsyah
MAmenyampaikan bahwa dalam menghadapi hasil perhitungan Pilpres 22 Juni nanti,
hanya ada dua hal yang harus dilakukan yakni bersabar dan bersyukur.”Pilihan
boleh berbeda namun kita tetap bersaudara. Tidak boleh rendahkan dan jelekkan
saudara kita. Jangan tonjolkan kepentingan pribadi,” imbuh Abdullahsyah.
Sementara itu JA Fernandus mengungkapkan
apresiasi atas terjaganya kerukunan dan kedamaian Sumut. Boleh berbeda, karena
kita memang diciptakan berbeda. Kedamaian tidak dimulai dari orang lain, tapi
dari diri masing-masing,” kata Fernandus.
Comments
Post a Comment