Sumut Siap Antisipasi Potensi Kerusuhan di Pilpres
Sumut Siap Antisipasi Potensi Kerusuhan di Pilpres
Medan (Mimbar) – Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) memastikan kondusifitas dapat terjaga dengan
baik hingga menjelang pemungutan suara Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli
mendatang. Segala potensi kerusuhan dan gerakan provokasi juga siap untuk
diantisipasi oleh tim yang telah dibentuk.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Pemantau
Pemilu Provinsi Sumut Nurdin Lubis dalam acara Live Interactive Talkshow dengan
tema Pilihanmu Masa Depanmu yang disiarkan langsung di 40 Stasiun Radio se-Sumut
dan diselenggarakan di Medan Club, Jalan RA Kartini, Medan, Minggu (6/7).
“Kita sudah siapkan semua perangkat yang
diperlukan untuk antisipasi gangguan jika memang ada,” kata Sekretaris Daerah
Provinsi (Sekdaprov) Sumut itu. Partisipasi aktif masyarakat sejauh ini menurut
pantauan mereka turut serta menyukseskan Pilpres tetap dalam keadaan kondusif.
Pilpres yang kini tinggal menyisakan dua tahapan lagi yaitu pemungutan dan
penghitungan suara diharapkannya dapat berlangsung lancar.
Nurdin tidak menampik ada potensi oknum
tertentu yang tidak menginginkan Pilpres berjalan dengan aman dan lancar.
Karena itu pula melalui Posko Pusat Pengendalian Krisis (Pusdalsis) yang
berkantor di Kesbangpol Linmas Pemprov Sumut, monitoring terhadap perkembangan
dan potensi kerusuhan terus dipantau.
“Silahkan laporankan ke aparat kami yang
telah dibentuk baik melalui kepala lingkungan, kepala dusun, lurah, kepala desa
dan sebagainya jika menemukan ada gerakan yang mencoba memprovokasi dalam
Pilpres. Nanti aparat keamanan akan berkoordinasi untuk antisipasi agar
menghindari potensi gangguan seminimal mungkin,” kata Nurdin.
Turut hadir dalam Talk Show tersebut
Kepala Badan Komunikasi dan Informatika Jumsadi Damanik, Kepala Kesbangpol
Linmas Eddy Sofian dan Asisten Pemerintahan Pemprov Sumut Hasiholan Silaen.
Acara diikuti puluhan mahasiswa serta para pemilih pemula.
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut
Bidang Teknis Penyelenggaraan Pemilu Benget Silitonga mengatakan persiapan
Pilpres jelang H-2 sudah 95% jika dipersentasekan. Persoalan logistic pemilu
seperti surat suara, kotak dan bilik suara, tinta, formulir dan sebagainya
sudah sampai sesuai jadwal secara berjenjang di tingkat penyelenggara pemilu.
Bahkan untuk daerah yang sulit terjangkau yaitu Pulau-Pulau Batu, Nias Selatan
(Nisel) sudah sampai ke tingkat kecamatan.
“Daerah yang kita anggap rawan seperti
Pulau-Pulau Batu yang harus ditempuh dengan jalur laut itupun jika cuaca hujan
tidak bisa dilalui, ternyata sudah sampai tadi malam,” ungkap Benget yang
mengaku baru pulang dari Nisel untuk monitoring.
Saat ini lanjutnya, Ketua KPU Sumut
bersama Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, serta TNI dan Polri sedang
berada di Nias untuk memeriksa dan memantau kembali kesiapan Pilpres. Semua
pihak sudah menyatakan diri siap membantu KPU dalam distribusi dan pengamanan
logistik.
Soal pemilih, saat ini formulir C6 tau
disebut undangan memilih sudah disebarkan ke masyarakat. Jika masih ada yang
belum dapat menurutnya tidak perlu khawatir sebab C6 bukan satu-satunya syarat
untuk bisa mencoblos. Karena sifatnya hanya surat pemberitahuan. Bagi
masyarakat yang terpenting saat ini menurutnya memastikan di TPS mana dirinya
terdaftar dengan memeriksa secara online di http://data.kpu.go.id/ss8.php
atau ke kantor kelurahan/desa terdekat. Jika memeriksanya secara online, dapat
dilihat dibagian kiri ada kolom pencarian berdasarkan nomor induk kependudukan
(NIK) yang tertera pada KTP.
Ketua Badan Pengawas Pemilu Syafrida R
Rahasan mengingatkan bahwa siapa saja yang melakukan politik uang dapat
dikenakan sanksi pidana. Seperti pada Pileg lalu, Bawaslu telah memproses
beberapa kasus politik uang yang berujung pada vonis hukuman pidana terhadap
pelaku politik uang.
“Sudah ada yang divonis seperti di Nias,
Asahan dan Medan. Kita ingatkan kembali agar itu tidak terulang di Pilpres.
Jika ada yang masih melakukannya silahkan laporkan segera ke Panwaslu,” kata
Syafrida.
Comments
Post a Comment