Gubsu Bersama Keluarga I'tikaf di Masjid Al-Musabbihin
Gubsu Bersama Keluarga
I'tikaf di Masjid Al-Musabbihin
Medan (Mimbar) - Tidak terasa, bulan Ramadhan sudah memasuki sepuluh hari terakhir. Biasanya sebagian umat muslim melakukan i'tikaf di sejumlah masjid. Seperti yang terjadi di Masjid Al-Musabbihin, Tanjung Rejo Medan, sekitar 210 umat Islam memadati masjid yang terletak di Komplek Taman Setia Budi Indah 1, Senin Malam (21/7) untuk melakukan i'tikaf guna meraih Lailatul Qadar.
Malam semakin larut biasanya masjid semakin sepi dari jamaah. Tetapi, lain yang terjadi di Masjid Al-Musabbihin ini. Semakin larut semakin bertambah banyak jamaah masjid yang datang. Mereka datang langsung melaksanakan shalat dan mengambil posisi untuk “tadarus” atau membacakan Al Quran bersama ratusan jamaah yang telah hadir mendahului.
Ada yang menarik perhatian, ketika jam yang terpampang di didinding masjid menunjukkan pukul 00.26 WIB, yaitu kehadiran jamaah pria bersama istrinya memasuki masjid Al-Musabbihin. Pria ini sengaja datang menggendong anak balitanya untuk i'tikaf. Demikian juga jamaah lainnya yang sengaja datang bersama keluarga untuk i'tikaf.
Ternyata yang lebih istimewa lagi saat waktu menunjukkan pukul 01.41 WIB, karena diantara jamaah telah hadir Gubernur Sumatera Utara H. Gatot Pujo Nugroho ST, MSi yang datang bersama Istri dan anak-anaknya.
Kedatangan orang nomer satu di Provinsi Sumatera Utara ini tanpa pengawalan, tanpa ditemani protokoler dan tanpa pendampingan dari para ajudannya.
Gatot yang datang langsung berwudhu dan melakukan shalat sunah Tahiyatul Masjid kemudian mengambil Al Quran dan membacanya.
Ternyata aktifitas ini tidak banyak diketahui jamaah karena Gubsu datang ke masjid saat jamaah sedang larut dalam ibadahnya masing-masing, sementara yang lainnya juga sudah ada yang istirahat untuk mempersiapkan shalat tahajjud.
"Oh itukan pak Gatot ! ternyata ternyata dia juga tak tidur dan memilih i'tikaf di sini," kata salah satu jamaah yang langsung menghampiri orang nomer satu untuk menyalami.
Pukul 02.00 dinihari para jamah mulai mempersiapkan shalat malam berjamaah yang dipimpin oleh Imam shalat, Ustazd Susanto. Sebelum melaksanakan shalat malam terlebih dahulu memberikan tausiah tentang keikhlasan untuk beri'tikaf.
"Kita ikhlas meninggalkan kediaman kita, anak-anak kita, keluarga kita guna mendekatkan diri kepada Allah SWT, merendahkan diri untuk mengharapkan Ridho Allah SWT. Mari kita jadikan malam ini untuk mengharapkan Ridho Allah semata," nasehatnya saat memberi tausiah.
Tepat pukul 02.30 WIB shalat malam berjamaah pun dimulai. Imam memulai rakat-rakaat panjang, lalu para jamaah jatuh syahdu dalam keheningan malam dengan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang menyayat hati. Gubsu bersama jamaah lainya terlihat tertunduk dalam lantunan doa.
Tepat Pukul 03.00, waktu untuk makan sahur pun tiba, para jamaah diisaratkan oleh pengurus masjid untuk menyantap makan sahur berupa nasi bungkus yang telah disiapkan di teras masjid.
Lagi-lagi, ditempat ini beberapa jamaah yang belum mengetahui kedatang Gubsu dibuat terkejut. Betapa tidak, seorang Gubernur berbaur dengan masyarakat untuk makan sahur bersama di teras masjid. Dia begitu ramah dan sesekali menerima uluran tangan para jamaah.
Begitu juga Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho dan dua putrinya, terlihat berbaur dengan jamaah wanita lainnya untuk makan saur bersama.
Gubsu benar-benar memanfaatkan waktunya di tempat itu untuk beribadah. Begitu selesai sahur dia melakukan shalat sunah sebelum melaksanakn shalat subuh berjamaah. Kemudian meluangkan waktunya bersama jamaah untuk mendengarkan mimbar subuh yang diisi oleh ustazd Fahri dengan nasehatnyta tentang keutamaan Ramadhan yang paling besar adalah di sepuluh hari terakhirnya. Karena pada malam-malam akhir terdapat malam Lailatul Qadar.
Comments
Post a Comment