Pemuka Agama dan Tokoh Strategis Sumut Sepakat Cegah Kekerasan pada Pilpres
Tokoh Agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, budaya dan tokoh strategis lainnya sepakat Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 terhindar dari kekerasan dan intimidasi. |
Pemuka Agama dan Tokoh Strategis Sumut Sepakat Cegah
Kekerasan pada Pilpres
Medan (Mimbar) - Sejumlah tokoh Agama,
tokoh masyarakat, tokoh adat, budaya dan tokoh strategis lainnya sepakat Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 terhindar dari kekerasan dan
intimidasi.
Kesepakatan itu terangkum dari Dialog
Publik bertema Pemilu Presiden Damai, Cegah Kekerasan, yang digelar Badan
Kesbangpol dan Linmas Sumut, Jumat (4/7) di Gedung Binagraha Sumut di Medan.
Para tokoh yang hadir antara lain Ketua
Forum Kerukunan Umat Beragama Sumut (FKUB) Dr H Maratua Simantuk MA, Ketua
Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) H Bahari Damanik, Ketua Forum Kewaspadaan Dini
Masyarakat (FKDM) Sumut Kolonel Purn H Nurdin Sulistiyo.
Juga hadir Ketua Forum Pelestarian Budaya
(FPB) Sumut H Pandapotan Nasution SH dan sejumlah tokoh masyarakat
lainnya seperti Drs SI Sihotang MM MSi dan Sekretaris Forum Koordinasi
Pencegahan Terorisme Drs Zulkarnaen Nasution MA.
Pada forum ini dibahas karena pemilu itu memberi
kebebasan bagi setiap warga negara untuk menentukan pilihannya maka semua pihak
perlu berpartisipasi agar pemilu berlangsung aman tanpa kekerasan.
Lebih lanjut para tokoh juga berharap
bahwa aparat TNI dan Polri tidak perlu ragu untuk menindak tegas kepada para
pelaku yang ingin melakukan kekerasan, gangguan di TPS dan intimidasi dan
provokasi kepada masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya.
Meski demikian para tokoh tetap
optimistik Pemilu Presiden ini akan dapat berjalan dengan aman, damai dan
lancar serta menghasilkan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi.
"Tangkap dan tindak kalau ada yang
melakukan intimidasi apalagi melakukan keonaran dan mencoba menggolkan
Pilpres" ujar H.Pandapotan Nasution SH dan Kolonel Purn Nurdin Sulistiyo
yang diaminkan oleh para tokoh masyarakat yang hadir.
Sementara itu Kepala Badan Kesbangpol dan
Linmas Sumut Drs H Eddy Syofian MAP mewakili Gubsu H.Gatot Pujo Nugroho ST, MSi
mengingatkan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden setidaknya ada empat
potensi kerawanan yang harus disikapi bersama oleh seluruh kekuatan masyarakat.
Keempat potensi itu yakni Pertama, masa
tenang yang berlangsung tanggal 6, 7 dan 8 Juli 2014 harus dikawal jangan
sampai masa tenang berubah dengan provokasi, intimidasi, serangan fajar
Kedua, pada hari pencoblosan cegah
pihak-pihak yang ingin menggagalkan dan mengajak untuk golput dan antisipasi
keributan saat perhitungan suara di TPS.
Ketiga, kerawanan muncul ketika proses
perampungan hasil perhitungan suara dari TPS hingga ke KPU Pusat dan
kemungkinan penolakan hasil dan perubahan hasil.
keempat adalah pasca Pilpres dimana
masing- masing pendukung pasangan calon dan capres dan Wapres itu sendiri
beserta parpol pengusung kemungkinan tidak siap kalah sehingga dapat menimbulkan
disharmonisasi sosial ditengah masyarakat.
"Tokoh masyarakat, tokoh agama punya
peran yang sangat strategis untuk mengawal masyarakat agar terhindar dari bujuk
rayu dan menahan diri dari segala bentuk provokasi" ujar Eddy Syofian.
Terkait tentang partisipasi masyarakat
Gubsu mengingatkan bahwa hari pencoblosan merupakan hari libur nasional,
bersamaan dengan berlangsungnya semi final piala dunia yang berakhir sampai
pagi hari, masyarakat dihimbau tidak ketiduran sehingga lupa ke TPS.
"Masa waktu di TPS mulai jam 07.00
-13.00 dapat digunakan waktu untuk menggunakan hak pilihnya" ujar
Eddy Syofian. Gubsu mengingatkan agar Pilpres ini disambut dengan kemeriahan,
kegembiraan untuk memilih pemimpin baru bangsa ini,
Sementara itu Ketua FKUB Sumut Dr H
Maratua Simanjuntak MA mengingatkan semua komponen tokoh agama di Sumut untuk
mengingatkan umatnya masing masing agar memilih pemimpin merupakan kewajiban
setiap pemeluk agama demi membimbing dan meningkatkan kesejahtaraan masyarakat
dan bangsa Indonesia.
Comments
Post a Comment