Sekdaprovsu Harapkan SPAL Secara Terpusat Segera Dirasakan Masyarakat
Sekdaprovsu Harapkan SPAL Secara Terpusat Segera Dirasakan
Masyarakat
Medan (Mimbar) - Sekdaprovsu H Nurdin
Lubis SH MM mengharapkan dampak Perluasan pembangunan Sistem Pengelolaan Air
Limbah (SPAL) Rumah Tangga secara terpusat dapat segera dirasakan masyarakat.
Karena menurut Nurdin dana yang dikeluarkan untuk proyek tersebut sangatlah besar
yaitu dari dana ADB lebih kurang 35 Juta Dolar Amerika, dan dana APBN lebih
kurang 14,23 Juta Dolar Amerika. "Anggarannya bisa untuk satu
kabupaten," sebut Nurdin.
Hal tersebut disampaikan Sekdaprovsu H
Nurdin Lubis SH MM pada acara audiensi dan pemaparan pelaksanaan program bidang
sanitasi dan air minum kota Medan, Kamis (17/7) di Hotel Santika Dyandra Medan
yang turut dihadiri para pimpinan SKPD Pemprovsu, pimpinan SKPD Kota Medan,
para direksi Tirtanadi dan Regional Coordinator Indonesia
Urban Water Sanitation and Hygiene (IUWASH) Sumut.
Nurdin juga menyampaikan bahwa kondisi
lingkungan yang sehat dan higeinis saat ini sering terabaikan karena masih ada
kebiasaan pembuangan air limbah yang dibiarkan begitu saja di masing-masing
rumah tangga. Bisa dipastikan bila seperti ini kondisi lingkungan yang sehat
dan higienis tidak akan terwujud. "Sanitasi yang terabaikan ini telah
membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia, dunia pendidikan, kenyamanan,
menurunnya produktifitas ekonomi lokal dan naional, penurunan kualitas sumber
daya air dan lingkungan di kawasan perkotaan, khususnya di provinsi Sumatera
Utara," imbuhnya.
Nurdin pada kesempatan itu juga
mengharapkan kepada para peserta yang mengikuti pemaparan pelaksanaan program
ini dengan sungguh-sungguh sehingga nantinya kerjasama yang akan ditandatangani
oleh para pihak dapat menjadi payung hukum pelaksanaan proyek tersebut.
"Saudara diharapkan menjadi ujung tombak penerapan proyek sesuai tupoksi
yang saudara miliki," kata Nurdin menutup.
Rawaluddin Siregar (Kabid Perkim Kota Medan)mengatakan kota Medan sebagaui centre of excelence dalam hal ini pengelolaan air limbah skala kota maka kota Medan masuk dalam proyek Metropolitan Sanitation Management and Health Project (MSMHP) yaitu sebuah proyek dari ADB dan APBN untuk perluasan pembangunan sistem pengelolaan air limbah rumah tangga secara terpusat. "Komitmen pelaksanaan demi lingkungan bersih dan sehat," ujarnya.
Para pihak (teknis) dalam proyek MSMHP ini ialah Direktorat
PPLP Kementerian Pekerja Umum, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas
Tarukim Provsu dan Satkerj PPLP, PDAM Tirtanadi dan dinas perkim Kota Medan.
"13.250 rumah ditargetkan akan tersambung ke sistem pengelolaan air limbah
terpusat," katanya.
Untuk bisa
tercapainya target dan lancarnya pelaksanaan sistem ini pemko Medan merasa
perlu adanya payung hukum untuk memayungi pelaksanaan proyek ini. Untuk itu
lanjutnya beberapa upaya yang telah dilakukan dengan menyusun draft kesepakatan
bersama penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah (SPAL) Kota
Medan dan draft I telah dibahas pada tanggal 26 Februari 2014 di Medan dan
selanjutnya draft II dibahas di Subdit Air Limbah Direktorat PPLP. Hasil dari
pembahasan secara teknis sudah disetujui oleh Direktorat PPLP, Dinas Tarukim,
dan PDAM Tirtanadi dan Dinas Perkim Kota Medan dan Konsideran telah disetujui
oleh Biro Hukum Ditjen Cipta Karya dan bagian hukum Pemko Medan.
Pada pertemuan
kali ini dikatakannya lagi setelah pemaparan diharapkan ijin prinsip dari
Gubernur Sumatera Utara dan apabila masih dibutuhkan dilakukan pembahasan
teknis dan pembahasan aspek hukum oleh Biro Hukum Setdaprovsu.
Kesepakatan
bersama yang telah ada nantinya akan ditindaklanjuti dengan perjanjian
kerjasama yang ditandatangani oleh Direktur PPLP Ditjen Cipta Karya Kementerian
Pekerjaan Umum, Sekda Provinsi Sumatera Utara, Sekda Kota Medan dan Direksi
PDAM Tirtanadi. "Mohon persetujuan Gubernur Sumatera Utara melalui
Sekretaris Daerah Provinsi untuk pendantanganan Perjanjian Kerjasama ini,"
harapnya.
Comments
Post a Comment