Wagub Harapkan Sekolah Di Sumut Gunakan Sistem UN CBT Tahun Depan

Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi bersama Kadis Pendidikan Sumut Masri, meninjau pelaksanaan UN sistem online CBT di SMK Binaan Pemprov Sumut, Jl Karya Dalam, Rabu (15/4/2015).

Wagub Harapkan Sekolah Di Sumut Gunakan Sistem UN CBT Tahun Depan

Medan (Mimbar) - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi mendorong SMA, SMK dan sederajatnya untuk menggunakan sistem Computer Based Test (CBT) pada Ujian Nasional (UN) tahun mendatang.

Harapan tersebut disampaikan Tengku Erry Nuradi usai meninjau pelaksanaan UN sistem CBT di SMK Binaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, Jl Karya Dalam, Rabu (15/4/2015).

Turut dalam peninjauan Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Sumut, Drs Masri MSi, Koordinator UN Dinas Pendidikan Sumut August Sinaga dan sejumlah pejabat instansi terkait lainnya.

Dari hasil tinjauan, pelaksanaan UN sistem online CBT di SMK Binaan Pemprov Sumut berjalan lancar. Tidak ditemukan kendala saat masuk pada jendela lembar soal (log in) maupun kendala akses internet yang menghambat koneksi saat ujian berlangsung.

“Siswa yang mengikuti UN sistem komputer kelihatan lebih tenang, karena konsentrasi mereka fokus pada layar monitor. Kemudian siswa tidak cemas saat menentukan jawaban di kolom yang telah tersedia dalam form komputer,” jelas Erry.

Selama ini, sebut Erry, meski jawaban siswa benar, namun tidak hati-hati dalam mengisi lingkaran jawaban, sistem komputer tidak akan mengenali jawaban.

“Masalah seperti itu tidak terjadi lagi dalam sistem CBT. Keunggulan lain, data hasil jawaban siswa juga tersimpan pada data base komputer,” tambah Erry.

Erry juga menyatakan, system CBT akan lebih efektif, efisien dan fleksibel, terutama dari segi waktu, sehingga ujian tidak harus terjadwal secara nasional.

“Sistem CBT juga akan mengefisienkan soal pengiriman lembar soal dan jawaban, karena soal telah terprogram dalam sistem komputerisasi. Selama ini pengawasan saat pengiriman sangat luar biasa karena soal UN termasuk dokumen rahasia,” tambah Erry.

Erry juga mengatakan, sistem UN CBT akan memangkas pengeluaran uang negara untuk cetak soal dan lembar jawaban seperti UN tertulis yang lajim dikenal dengan istilah Paper Bases Test (PBT).

“Cukup siapkan sarana dan prasarana pendukung di sekolah seperti komputer, jaringan internet yang terjaga koneksinya dan pola pengawasan ujian yang terkendali,” sebut Erry.

Namun, Erry juga menyadari, tidak semua SMA, SMK dan sederajatnya di Sumut telah mandiri dalam penyiapan sarana pendukung UN CBT.

“Pemerintah Provinsi dan Dinas Pendidikan Sumut akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dalam mencari solusi. Saat ini, jumlah sekolah yang dapat melaksanakan UN CBT tercatat sebanyak 20 sekolah. Semoga tahun depan akan bertambah,” harap Erry.

Sementara Kadis Pendidikan Sumut, Drs Masri MSi mengatakan, pihaknya terus mendorong SMA sederajat di Sumut untuk dapat melaksanakan UN CBT pada tahun yang akan datang.

“Secara umum, pelaksanaan UN berbasis CBT di Sumut berjalan lancar. Dinas Pendidikan Sumut memang menerima laporan adanya kendala saat siswa ingin masuk ke jendela program di computer,” jelas Masri.

Salah satu solusi, siswa yang gagal log in, akan mengikuti ujian susulan pekan depan.

“Kita belum mendapat laporan resmi penyebab gagal log in. Apakah koneksi internet bermasalah, atau ada kekeliruan saat memasukkan password,” ujar Masri.

Berdasarkan data Dinas Pendidika Sumut, jumlah siswa yang mengikuti UN CBT di Sumut tercatat 5.745 peserta dari 20 sekolah.

“Kita dapat laporan, ada seorang siswa SMK Negeri I Binjai yang gagal log in. Begitu juga di SMK Al Wassliyah 2 Perdagangan. Saat ini masih kita dalami,” papar Masri.

Sebelum meninjau UN CBT di SMK Binaan Pemrov Sumut, Wagub dan rombongan Kadis Pendidikan Sumut melakukan peninjauan UN di SMA Negeri 4, Jl Gelas Medan. Sebanyak 452 siswa sekolah tersebut melaksanakan UN masih menggunakan sistem tertulis (PBT).

Kemudian rombongan bergerak meninjau pelaksanaan UN di SMA LB/B di Jl Karya Ujung Medan. Terdapat 2 siswa mengikutin UN di sekolah siswa berkebutuhan khusus (tuna rungu) ini. Dalam mengerjakan soal, kedua siswa mendapat pendampingan dari guru pembimbing.

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat