Forum Masyarakat Jawa Dukung Pembangunan Sumut Yang Berkelanjutan
Forum Masyarakat Jawa Dukung Pembangunan Sumut
Yang Berkelanjutan
Medan (Mimbar) - Forum Masyarakat Jawa Sumatera Utara (FMJSU) mendukung secara penuh pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, dibawah kepemimpinan Gubernur H Gatot Pujo Nugroho ST MSi. Percepatan pelaksaan pembangunan Sumut telah, sedang dan akan terus berlanjut karenanya harus menjadi komitmen seluruh komponen masyarakat demi peningkatkan kesejahteraan.
Hal ini disampaikan dalam peryataan sikap Forum Masyarakat Jawa Sumatera Utara yang diketuai H KRT Hardi Mulyono Kartonagoro Surbakti SE MAP dan sekteraris H Suherdi SSos dalam acara Kirab Budaya Jawa Untuk Mendukung Pembangunan Sumut, Senin (6/4) di Lapangan Benteng Medan.
Hadir Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho ST MSi, Ketua DPRD Sumut H Ajib Shah, Ketua Tim Penggerak PKK Sumut, Hj Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho, Walikota Medan H T Dzulmi Eldin, Ketua Komisi C DPRD Sumut serta Sultan Serdang dan perwakilan Sultan Deli serta beberapa tokoh etnis lainya.
Hardi menegaskan bahwa maka masyaraat Jawa di Sumut sejak dahulu kala hingga saat ini senantiasa tetap berupaya sekuat tenaga untuk terus memberikan kontribusi bagi kelanjutan percepartan pelaksanaan pembangunan seiring seirama dengan komunitas masyarakat lainnya di Sumut. "Maka untuk menjamin keberlangsungan percepatan pelaksanan pembangunan Sumut demi kesejahteraan masyarakat inilah maka masyarakat Jawa yang tergabung dalam wadah Forum Masyarakat Jawa Sumatera Utara menyampaikan peryataan sikap," ujarnya.
Adapun pernyataan sikap FMJSU adalah, pertama, tetap mendukung penuh kepemimpinan Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSi sampai Masa jabatan 2013-2018.Kedua, Ikut berpartisifasi aktif dalam upaya percepatan pelaksanaan pembangunan Sumut di bawah kepemimpinan Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho ST MSi.
Ketiga, mengajak seluruh kompenen masyarakat dari semua etnis yang ada, untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, perdamaian, dan senantiasa menjunjung tinggi komitmen Bhineka Tunggal Ika dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keempat, menolak setiap adanya upaya dari pihak manapun yang ingin mengganggu jalannya percepatan pelaksanaan pembangunan Sumut, apalagi jika upaya tersebut dilakukan dengan cara-cara yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan, merusak keharmonisan hubungan antar etnis yang ada di Sumut.
Usai menyampaikan peryataan sikap bersama, dilakukan pemotongan tumpeng oleh Presiden Pujakesuma Suratman yang langsung diberikan kepada Gubsu, Ketua DPRD, Walikota Medan, Ketua Tim Penggerak PKK Sumut serta sesepuh.
Kirab Budaya Jawa Untuk Mendukung Pembangunan Sumut Yang Berkelanjutan yang diselenggarakan tak hanya menampilkan atraksi dan pagelaran kesenian Jawa saja melainkan juga menampilkan pagelaran seni daerah melayu serta Mandailing.
Acara juga dimeriahkan oleh penampikan Didi Kempot yang diselingi campursari Kridho Laras dan Punokawan, Reog, serta Kuda lumping, debus, yang ternyata mampu menyedot ribuan pengunjung yang ingin menyaksikan penampilan dari masing-masing peserta kirab.
Cuaca panas tetap tidak menyurutkan niat masyarakat menyaksikan kirab Budaya Jawa. Bahkan, warga dari berbagai daerah di Medan dan sekitarnya mulai memadati kawasan Lapangan Merdeka sejak pukul 10.00 WIB untuk ikut bergabung dalam Forum Masyarakat Jawa Sumatera Utara.
Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa semua sepakat bahwa Sumut adalah provinsi dibagian barat Indonesia yang multi etnis, multi kultural, multi budaya, multi agama dan keberagaman itu selama ini menjadi kebanggaan kita semua di level nasional. Bahkan Kerukunan antar etnis, antar budaya, antar agama di Sumut menjadi contoh di banyak provinsi.
Di sisi yang lain, lanjut Gubsu, pembangunan perlu suasana kondusifitas. "Tidak mungkin dan tidak bisa membangun jika tidak tercipta suasa kondusif. Untuk itu keberagamaan yang menjadi modal selama ini terhadap pembangunan provinsi Sumut harus terus dipertahankan," katanya.
Kemudian, lanjutnya, hari ini Forum Masyarakat Jawa Sumut mempertegas komitmen dan dukungannya pada kepemimpinan saya bersama Tengku Erri Nuradi "Saya berharap dukungan dilakukan dengan cara pro aktif dalam artian ajak elemen masyarakat lainya untuk bersama membangun Sumut sehinga Sumut kedepan menjadi Provinsi yang berdaya saing, maju dan sejahtera. Dan sumut menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia di bagian barat," harapnya.
Hari ini, lanjutnya adalah deklarasi dan hari akan datang adalah kerja, kerja dan kerja untuk membun Provinsi Sumatera Utara.
Ketua DPRD Sumut H Ajib Shah menyampaikan provinsi Sumut ini memiliki kekayaan alam melimpah, juga keanekaragaman agama, budaya yang menjadi aset penting untuk dijaga dan dilestaraikan.
"Mari kita jaga agar kedepan dapat dirasakan oleh generasi muda akan datang dan anak cucu kita dapat meneganali budaya kita," harapnya.
Tentunya, ini membutuhkan dukungan berbagai pihak dan juga dapat memberi masukan dalam keberlangsungan budaya kita.
"Kegiatan ini hendaknya bukan pertama dan terakhir. Tapi harus berkelanjutan dalam pembangunan Sumut," katanya.
Ketua Panitia Hardi Mulyono Kartonagoro Surbakti dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini ndijawabanan atas kewarga Jawa dalam menikmati budaya Jawa.
"Semua yang hadir keluarga besar Forum Masyarakat Jawa dan Etnis lain yang di undang tidak hanya etnis Jawa juga ada Mandailing, tampil juga senandung melayu dari Sultan Serdang dan kesenian dari labuhan batu ini menunjukan kita orang Jawa selalu bergandengan tangan semua etnis," katanya.
Oleh karena itu, kami tegaskan bahwa masyarajat Jawa yang mayoritas jumlahnya di Sumut dari dulu sampai kini tetap memberikan sumbangsih tenaga dan fikiran untuk Sumut.
"Mau Gubernurnya orang Jawa, Karo, Nias Melayu, orang jawa harus berpastisipasi untuk Sumut dan tidak boleh membeda-bedakan suku ras dan karena kita satu kesatuan lahir, besar di Sumut maka kita adalah saudara," tegasnya.
Kegiatan ini, lanjutnya tak lain untuk mempererat tali persaudaraan, dan orang Jawa itu mengedepankan musyawarah dan komunikasi. "Kita semua harus mengedepankan musyawarah mana tahu ada perbedaan," ajaknya.
Comments
Post a Comment