Tinjau Bendungan Batang Ilung di Paluta Gubernur Minta Optimalisasi Daerah Irigasi
Tinjau Bendungan Batang Ilung di Paluta
Gubernur Minta Optimalisasi Daerah Irigasi
Padang Lawas Utara (Mimbar) - Gubenur
Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho menginstruksikan pihak terkait melakukan
optimalisasi Daerah Irigai Batang Ilung seluas 4.194 ha di Kabupaten Padang
Lawas Utara. Optimalisasi itu menurutnya harus segera dilakukan untuk
mendukung pencapaian swasembada pangan.
Dalam kunjungan kerja ke Bendungan Batang
Ilung di Desa Sibagasi Kecamatan Padang Bolak , Jumat (3/4) petang,
Gubernur mendapati sudah berkurangnya kemampuan Daerah irigasi Batang Ilung
mengairi persawahan. Diantaranya akibat pengambilan air secara tidak merata dan
pencurian air yang tidak terkendali.
“Saya minta segera lakukan langkah-langkah
strategis untuk mengatasi persoalan yang terjadi agar Daerah Irigasi Batang
Ilung ini dapat lebih optimal mengairi persawahan,” ujar Gubernur kepada para
pejabat yang hadir diantaranya Wakil Bupati Paluta Riskon Hasibuan, Kepala
Dinas Pertanian Paluta, Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan Rawa III Amat
Purba. Hadir jua Kepala DInas Pengelolaan Sumber Daya Air Dinsyah Sitompul,
Kepala DInas Pertania M Roem, Kepala Badan Ketahanan Pangan Suyono, Kepala
DInas Perikanan dan Kelautan Zonny Waldi dan sebagainya.
Gubernur meminta segera dilakukan Rapat
Koordinasi yang melibatkan stakeholder terkait di level Pemrintah Provinsi dan
Kabupaten Paluta serta Dandim. “Daerah irigasi ini sangat menentukan tingkat
produksi padi Sumatera Utara. Ini bagian dari upaya kita mendukung pencapaian
target nasional swasembada pangan,” tegas Gubernur. Kemudian disepakati Rapat
Koordinasi akan dilakukan pecan depan dengan melibatkan stakeholder terkait
bertempat di asrama Kodim Paluta.
Gubernu yang baru saja melakukan penanaman
padi perdana di Kecamatan Padang Bolak ini tampak tidak mengenakan alas kaki
saat mengitari bangunan bendungan. Bendungan yang berjarak sekitar 345 km dari
ibu Kota Sumut ini mulai dibangun pada tahun 1983 dengan dana LOAN ADB dan APBN
serta selesai pada tahun 1991/1992. Daerah Irigasi Batang Ilung merupakan
daerah dataran yang memanjang di sebelah kiri dan kanan sungai Batang Pane yang
berada sekitar 90 m dari permukaan laut.
Setelah pelaksanaan konstruksi selesai
pada tahun 1992 dan jaringannya telah diperasikan sehingga terlaksana pola
tanam dan musim tanam serentaj seluas 4.194 ha. Namun sejak tahun 2006 hingga
kini musim tanam tidak lagi bisa dilaksanakan secara serempak karena kemampuan
jaringan irigasi mengairi areal sawah sudah berkurang karena kerusakan jaringan
irigasi.
Menurut Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi
dan Rawa III Amat Purba kerusakan jaringan irigasi disebabkan berbagai hal,
diantaranya tingginya sedimentasi pada hulu bendungan yang juga menyebabkan
tingginya sedimentasi pada saluran induk dan saluran sekunder. Hal ini
menyebabkan terjadinya penurunan fungsi jaringan pada saluran induk dan saluran
sekunder serta tersier. Hal lain yang menjadi persoalan adalah pengambilan air
ke areal persawahan secara liar dan tidak merata serta adanya aktivitas
pencurian air yang tidak terkendali. Disamping itu organisasi perkumpulan
Petani Pemakai Air (P3A) kurang berkembang.
Gubernur meminta Dinas Pertanian dan Badan
Koordinasi Penyuluh melakukan pembinaan dan pendampingan agar Perkumpulan
Petani Pemakai Air (P3A) lebih terbedayakan. Selain itu ia juga meminta
Kementerian PEkerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah
Sungai Sumatera Utara sebagai pengelola Bendungan dan Jaringan irigasi
merehabilitasi jaringan irigasi .
“Tentunya masyarakat harus mengambil
peran, tidak mengambil air secara liar yang dapat merusak jaringan irigasi
sehingga pengairan dapt terlakasna dengan baik, dan areal persawahan dapat
terairi secara kontinu,” imbuh Gubsu.
Comments
Post a Comment