Pemerintah Harus Kendalikan Harga Elpiji 3 Kg


Diskusi Forum Redaktur PWI Sumut :
Pemerintah Harus Kendalikan Harga Elpiji 3 Kg

Parapat, (Mimbar) – Pemerintah harus segera melakukan pengendalian harga elpiji 3 kilogram (kg) sehingga harga komoditi vital tersebut tidak dipermainkan oleh oknum-oknum yang mengeruk
keuntungan diantara disparitas harga antara elpiji 3 kg dan elpiji 12
kg.

Demikian salah satu kesimpulan yang terangkum dari Diskusi Forum Redaktur mengangkat tema “Ketahanan Energi Nasional” yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bekerjasama dengan PT Pertamina di Hotel Patrajasa Parapat, Sabtu (25/4/2015).

Tampil sebagai narasumber Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro beserta staf, Wakil Ketua Komisi B DPRD Sumut Ikrimah Hamidy ST MSi, Kepala Bagian Sumber Daya
Alam Biro Perekonomian Provsu Ir Oloan Harahap MAP, dan Bidang Monitoring Elpiji 3 Kg DPC Hiswana Migas Sumut Hasoloan Tampubolon. Sebagai  moderator Ketua PWI Sumut Drs Muhammad Syahrir.

Bentuk pengendalian yang perlu disegerakan yakni penerbitan kartu kendali bagi warga yang berhak membeli elpiji 3 kg, serta membentuk tim pengawas yang efektif di tingkat kabupaten/kota. Kemudian menindak
tegas oknum-oknum yang melakukan penyedotan gas elpiji 3 kg ke tabung 12 kg.

Sembari menunggu penerbitan kartu kendali bagi warga yang berhak membeli elpiji 3 kg, serta pembentukan tim pengawas yang efektif di tingkat kabupaten/kota, diharapkan Pertamina tetap menjaga
ketersediaan stok yang mencukupi, sehingga dapat menekan peluang pengecer nakal yang sesuka hati menaikkan harga.

Seperti diberitakan, selisih harga yang terpaut jauh antara elpiji 3 kg dengan elpiji 12 kg akhir-akhir ini menimbulkan permasalahan ditengah-tengah masyarakat. Selisih harga yang terjadi juga mendorong
warga bermigrasi menjadi pengguna elpiji 3 kg dari semula membeli
elpiji 12 kg.

Hal itu terjadi sebagai dampak dari Pertamina yang menaikkan harga elpiji tabung 12 kg per 1 Maret 2015 sebesar Rp 5.000 per tabung sehingga menjadi Rp 134.000 di tingkat agen. Harga sebelumnya Rp
. 129.000 per tabung.

Kenaikan harga tersebut sekaligus memicu kenaikan harga eceran gas elpiji 3 kg di tingkat pengecer antara Rp 20.000 hingga Rp 25.000 pertabung. Padahal ketentuan HET Rp 16.000 per tabung. Selain mahal,
elpiji 3 kg juga mengalami kelangkaan di sejumlah tempat.

Diskusi yang digelar sejak pagi hingga sore itu berlangsung hangat. Para peserta yang terdiri dari sejumlah pemimpin redaksi media massa, redaktur dan wartawan itu saling berargumentasi dengan narasumber yang
dihadirkan.

Pada kesempatan tersebut Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro menjelaskan, pihaknya sebagai penyedia elpiji 3 kg terus berupaya secara maksimal menjaga
ketersediaan stok, termasuk ketersediaan berbagai jenis komoditi bahan bakar minyak (BBM) di tengah-tengah masyarakat.

Sementara Ketua PWI Sumut Drs Muhammad Syahrir mengapresiasi pihak Pertamina yang bersedia memfasilitasi kegiatan Diskusi Forum Redaktur. Dia berharap, sinergi yang terjalin dapat dilanjutkan dalam bentuk
kegiatan yang lain seperti pelaksanaan uji kompetensi wartawan (UKW).

Di sela acara, Wakil Ketua Komisi B DPRD Sumut Ikrimah Hamidy juga menawarkan kerjasama dengan PWI Sumut untuk menggelar diskusi terkait kesiapan Sumut menghadapi pasar bebas Asean (MEA) yang akan
diberlakukan Desember 2015.

Staf PT Pertamina (Persero) yang turut hadir sekaligus menyampaikan paparan, Sales Executif Domestic Gas Region 1 Widi Hidayat, Retail Fuel Marketing Region 1 Sahat Purba, Junior Enginering Pertamina EP
Pangkalan Susu Dian Mauli Putra Simatupang beserta Staf Govrel Rusmidah.

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat