Aksi Damai Anti Kekerasan pada Anak



Aksi Damai Anti Kekerasan pada Anak
Gubsu: Cegah Kekerasan Anak Tanggungjawab Semua

Medan, (Mimbar) - Aksi damai anti kekerasan terhadap anak Provinsi Sumatera Utara diisi dengan funwalk diikuti ratusan anak. Sepanjang perjalanan, anak-anak membagikan  stiker dan pin kepada warga sebagai kampanye untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, Medan, Sabtu (24/12).

Ratusan anak dan elemen peduli anak dan perempuan turut serta dalam kegiatan  tersebut. Diawali dengan senam gembira Kampanye Three Ends yaitu akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan akhiri kesenjangan ekonomi. 

Kegiatan aksi damai kemudian ditandai dengan pelepasan balon oleh setiap anak yang hadir.Kepala Biro Perempuan, Anak dan KB Provsu Hj Nurlela beserta kepala SKPD Provsu dan stakeholder terkait juga melepas ratusan balon menandai dimulainya gerakan mengkakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Usai kegiatan jalan bersama, seluruh peserta aksi damai memberikan cap dan tandatangan di atas kain sepanjang 25 meter sebagai wujud komitmen dan dukungan bagi gerakan anti kekerasan.

Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi mengatakan kegiatan aksi damai anti kekerasan terhadap anak dimaknai sebagai momentum untuk mengajak seluruh komponen bangsa yaitu orang tua, keluarga, masyarakat, dunia usaha dan pemerintah untuk melaksanakan kewajiban dan tanggungjawab sesuai Undang-undang perlindungan anak."Ini penting dan harus menjadi perhatian kita semua. Seperti kejahatan seksual yang semakin marak yang sebagaian besar korbannya anak," ujar Gubernur dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provsu H M Fitriyus.

Dikatakannya, pelaku kejahatan seksual banyak melibatkan orang-orang terdekat dan mengenal kebiasaan anak. "Kita semua harus ekstra ketat melindungi dan memberikan pemahaman kepada anak untuk menghindari terjadinya kejahatan seksual," ujarnya.

Menurut Gubsu kasus kekerasan yang terjadi bisa diminimalisir bila dilakukan secara bersama. Diantaranya melalui upaya meningkatkan kepedulian masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak melalui Desa Ramah Anak, sekolah ramah anak yang adalah bagian dari Kabupaten/Kota Layak Anak.

Strategi Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) tersebut saat ini sedang dikembangkan di empat desa yaitu Desa Bingkat dan Desa Terjun di Serdang Bedagai dan Desa Sambirejo dan Daluk Sepuluh di Deliserdang.Gubernur meminta kabupaten/ kota lain di SUmut ikut mengembangkan PATBM tersebut.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sendiri hingga tahun 2016 telah menandatangani MoU dengan 33kabupaten/kota se Sumut dalam hal mengembangkan kebijakan kabupaten/kota layak anak anak. Melalui kerjasama ini diharapkan capaian pembangunan dan kesejahteraan perlindungan anak meningkat.

"Saya mengajak kita senantiasa memelihara komitmen bersama untuk memenuhi hak dan melindungi anak agar cita-cita menyiapkan generasi unggul dan berdaya saing dapat terwujud," ujar Gubernur. Ketua Panitia, Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan, anak dan Keluarga Berencana Nurlela aksi damai merupakan bagian dari kampanye Three Ends untuk menggugah individu, orang tua, keluarga dan masyarakat akan pentingnya peran, tugas dan kewajiban masing-masing dalam memenuhi hak dan melindungi anak.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung