Presiden dan Gubsu Kunjungi Pengungsi Erupsi Sinabung

Presiden Joko Widodo  Ibu Negara Iriana Joko Widodo  didampingi  Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho beserta IStri, Wakil Gubernur Ir.H.Tengku Erry Nuradi Beserta Istri   ketika mengunjungi pengungsi erupsi Gunung Sinabung, di lokasi pengungsian Gedung KNPI , Karo, Sumut, Rabu (29/10). Ini Adalah Kunjungan Presiden Joko Widodo Setelah dilantik menjadi Preiden.
Presiden dan Gubsu Kunjungi Pengungsi Erupsi Sinabung

Kabanjahe (Mimbar) - Presiden Ir Joko Widodo bersama Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST Msi mengunjungi para pengungsi erupsi Gunung Rabu (29/10). Dengan menggunakan kemeja putih, Presiden Joko Widodo beserta istri dan Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST msi bersama istri serta sejumlah menteri Kabinet Kerja tiba di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara sekitar pukul 12.40 WIB.

Kedatangan Presiden Joko Widodo disambut ribuan warga yang sudah menantikan kedatangannya sejak pagi. Presiden Joko Widodo didampingi Gubsu H Gatot Pujo Nugroho singgah di rumah dinas Bupati Kabupaten Karo. Keberadaannya di sana untuk mendengarkan keluhan serta solusi penanganan pengungsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo.

Setelah beristirahat, Presiden RI dan Gubsu langsung bertolak ke posko pengungsi yang dikelola KNPI Kabupaten Karo di Gedung Serbaguna Kabupaten Karo jalan Pahlawan No. 1 yang merupakan pengungsi dari desa Berkerah dan Simacem.

Ditempat ini, presiden langsung bertemu dengan pejabat setempat serta pengungsi yang menantikan harapan baru kepada Presiden RI ke-7 tersebut. Jokowi juga akan memberikan sejumlah bantuan seperti Kartu Indonesia pintar untuk biaya sekolah anak-anak pengungsi, kartu -kartu Indonesia sehat untuk berobat di rumah sakit dan puskesmas secara gratis dan bantuan uang tunai Rp 500.000 per kepala keluarga pengungsi serta bantuan sembako.

"Untuk anak-anaknya harus sekolah semuanya, jangan sampai ada keluahan yang tidak sekolah untuk itu kita berikan kartu Indonesia pintar untuk anak-anak biar tak bayar dan itu sampai SMA dulu sedangkan kartu Indonesia sehat untuk kerumah sakit dan puskesmas biar tak dipungut biaya," katanya saat memberikan bantuan.

Di tempat yang sama Presiden Jokowi juga menyerahkan bantuan yang sama saat mengunjungi posko pengungsi  di Universites Karo jalan Djamian Ginting No. 41 Kabanjahe sebanyak 371 kepala keluarga yang ada di pokso pengungsian juga mendapatkan bantuan uang tunai sebesar Rp 500.000 per kepala keluarga. Bahkan saat para pengungsi mengelukkan pasokan air yang serba kekurangan untuk kebutuhan pengungsi, presiden Jokowi langsung membantu dana langsung untuk membuat sumur bor.

"Ini, per kepala keluarga  Rp 500.000 langsung dibayar tapi disimpan ditabung jangan dipakai untuk beli apa-apa, kalau butuh baru dipake,'" ujarnya.

Selain di dua lokasi pengungsian, presiden Jokowi dan Gubsu juga berkunjung ke lokasi posko pengungsian lainya seperti di posko Gereja GBKP Jalan Kota Cane. ditempat ini juga para pengungsi juga mendapatkan bantuan yang sama.  

Usai melakukan peninjauan, presiden Jokowi ditemani Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi menyampaikan, pemerintah akan membangun akses jalan untuk menuju lokasi relokasi pengungsi erupsi sinabung. jalan sekitar 6,5 KM tersebut sudah akan dimulai selesai pengerjaanya diperkirakan dalam tiga minggu sampaisebulan.

"Untuk perizinan saya langbsung kontak menteri untuk diselesaikan cepat
 jalan menuju kesana dan tolong kita sama-sama lihat kan ini kepentingan masyarakat yang sudah di plot lokasinya agropolitan," ujarnya.

Sementara, lanjut Jokowi, untuk biaya dirinya juga telah menghihitung-hitung untuk pembuatan jalan sebesar 11,5 milyar. "Sudah kita berikan ke Pangdam kalau tak begitu tak rampung-rampung dan nanti jalannya rampung untuk rumahnya nanti kita carikan lagi uangnya," ujarnya. 

Masalah relokasi, lanjutnya pak bupati sudah oke dan juga pak gubernur juga sudah oke serta menteri sayapun sudah oke. "Untuk rumah masih kita hitung-hitung kalau jalan sudah kita berikan dananya," ujarnya. 

Saat ini, jumlah titik pengungsian diperkecil oleh BPBD Kabupaten Karo dari 16 titik menjadi 12 titik. Empat posko, digabung menjadi satu dengan posko yang lain. Hal itu bertujuan untuk mempermudah tim menangani persoalan pengungsi di posko pengungsian semenjak aktivitas Sinabung terus tinggi.

Status Gunung Sinabung saat ini, masih dalam keadaan siaga. Abu vulkanik hingga kini terus bermuntahan dari mulut Sinabung disertai dengan kepulan awan panas dan gempa hibrid serta tremor. Sementara itu, sejak letusan Gunung Sinabung pada September 2013, tiga desa telah dikosongkan karena berada pada titik zona merah. Tiga desa tersebut adalah desa Suka Meriah kecamatan Payung, desa Simacem dan desa Bekerah dari Kecamatan Naman Teran.

Hingga kini jumlah pengungsi masih tetap sama masih tercatat sebanyak 3.287 jiwa. Mereka mengungsi di 12 titik termasuk di Posko Tanggap Darurat KNPI, Posko Paroki, Posko Jalan Cane, dan Posko GBKP Asrama Kodim. Sedangkan, sebanyak 6.179 jiwa lainnya menempati rumah kontrakan, yang tdiakan oleh BPBD kepada warga, sejak Gunung Sinabung mulai aktif kembali.


Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung