Dato Syaiful Azhar Deklarasikan Sebagai Balon Walikota Medan 2020-2025
Kolonel CKU Dato
H. Syaiful Azhar SE, MAp.
|
Medan - Kolonel Cku Dato H
Syaiful Azhar, SE, MAp, anak Medan kelahiran Kampong Mangga, Jalan Mayjen S
Parman No 253, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, Minggu (28/8) di
satu hotel kawasan Setia Budi Medan resmi mendeklarasikan dirinya sebagai salah
satu bakal calon (Balon) Walikota Medan masa bakti 2020-2025 mendatang.
Acara diawali
pemutaran slide dan dokumentasi riwayat hidup Datok Syaiful serta tanya jawab,
serta saran dan masukan para tokoh itu juga dihadir anggota DPR RI terpilih
Dato Seri Prof.DR.H. Djohar Arifin, Dr. H.M. Insya indrawan.SE.MM,
Prof. Hasnudi Miraza MSc, Waka Ikatan Keluarga Deli, Alumni SMANSA-UDA-SPENSA,
Zaharuddin Sinaga- Sjarikat Islam, Forum Gerakan Bela Negara Sumut- Ir.Elmadon
Ketaren, Alumni SMANSA-UDA-SPENSA, mewakili FKPPI, Alumni IM3I, Ikatan
Mahasiswa Muhamadiyah, Utusan PAN- Golkar-Demokrat.
Kolonel Cku Dato
H Syaiful Azhar, SE, MAp, yang mengambil semboyan “Aman, Tertata dan Peduli”
(MANTAP) sangat berkeinginan maju sebagai Walikota Medan ingin membawa kota
berpenduduk dua juta lebih ini tidak hanya sekedar hadir, tapi menjadi
kebanggaan masyarakatnya serta sejajar dengan kota-kota besar yang telah maju
di dunia.
Deklarasi yang
juga dihadiri para tokoh dan
Ormas-ormas
melayu, antara lain IKD- PPMI- GAMI- Forum Masyarakat Adat Deli (FORMAD) -
Kedatuqan Soekapiring - Lasykar Melayu Hang Tuah - Laskar Hang Tuah Indonesia-
Gerakan Bela Negara dan lainnya itu, mendapat apresiasi luar biasa para
undangan yang hadir mengingat Dato Syaiful juga dikenal sebagai “telangkai
handal” dan pembawa acara pantun Melayu di Jakarta, sehingga acara yang santai
itu mencair dan melahirkan berbagi ide dan gagasan agar Dato Syaiful sukses dan
terpilih menjadi Walikota Medan mendatang.
Makin ramai
diperbincangkan
Tak heran pula
setelah deklarasi itu, nama Kolonel Cku Dato
H Syaiful Azhar, SE, MAp, menjadi sosok
yang semakin ramai dan jadi pembicaraan di tiap sudut Kota Medan beberapa hari
terakhir. Nama perwira TNI masih aktif ini erat dikaitkan dengan agenda politik
Pilkada Medan yang akan berlangsung tahun 2020 mendatang.
Tak ayal pula,
masayarakat mulai menyandingkan Dato Syaiful akan cepat beradaptasi dan cepat
menyesuaikan diri dengan kecepatan dan daya tanggapnya bila terpilih sebagai
walikota, karena Gubernurnya Letjen TNI Purnawirawan juga seorang tentara yang
sudah diketahui masyarakat memiliki ide dan pemikiran cemerlang serta gaya yang
tidak suka “bertele tele” untuk bersinergi membangun kota Medan khususnya dan
Sumatera Utara pada umumnya.
Nama Dato Syaiful
Azhar, ini sebenarnya sangat Medan. Sebab, sosok yang kini menggenggam gelar
Sarjana Ekonomi Magister Administrasi Publik ini merupakan putra asli Kota
Medan. Selain ia dilahirkan di jantung kota Medan tepatnya di Kampong Mangga,
Jalan Mayjen S Parman No 253, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru pada
2 Februari 1962 silam, dato Syaiful yang cukup populer di Jakarta dikenal
dengan nama lain “Syaiful Pantun” lahir dari pasangan Datuk Heinol dan Wan
Asmah.
Karenanya, darah
Melayu sangat kental padanya, ayahnya sendiri Datuk Heinol merupakan putra dari
pasangan Datuk Haji Abdul Ghaffar dari daerah petisah Hulu dan Suaidah berasal
dari Tanjung Mulia. Sedangkan Wan Asmah merupakan putri Melayu dari pasangan Datuk
Kiraman yang tercatata dalam garis keturunan kejuruan Sunggal dan Ibunda Wan
Joyah dari Petisah Hulu.
Datuk Syaiful
Azhar dibesarkan di Kampong Mangga, jalan Mayjen S. Parman No 253
Kelurahan Petisah Hulu Kecamatan Medan Baru. Lingkungan tempatnya dibesarkan
dan bermain adalah tanah warisan leluhurnya. Disana ia berbaur dengan tetangga
dari berbagai suku, mulai Melayu, Batak, Minang, Karo, Aceh, Jawa, India,
Tionghoa dan lain -lain. Hasil dari pergaulan Multi Kultur ini
menjadikannya seorang Pria yang Supel, mudah bergaul dan terbiasa menghadapi
perbedaan.
Disamping bergaul
dengan tetangga dari berbagai suku, wilayah kampong Mangga merupakan daerah
yang dibatas depannya menghadap Jalan Arteri yakni jalan Mayjen S. Parman dan
dibelakangnya mengalir sungai Babura.
Comments
Post a Comment