Aset Tembus 100 Triliun, Laba Mandiri Syariah Melonjak
Jakarta,
8 Agustus 2019 - Aset Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) per akhir Juni
2019 menembus angka lebih dari Rp100 triliun. Angka ini merupakan pencapaian
tertinggi bank syariah di Indonesia. Pencapaian aset didorong kinerja Bank yang
semakin baik per triwulan II 2019.
Kinerja
membaik terlihat dari laba bersih yang dibukukan Mandiri Syariah per Triwulan
II 2019 yang mencapai Rp551 miliar, naik 111,08% dibandingkan Rp261 Miliar pada
periode yang sama tahun sebelumnya. Laba tersebut diperoleh dari naiknya
pendapatan bank disamping peningkatan efisiensi dan penjagaan kualitas
pembiayaan.
Direktur
Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari menjelaskan dalam dua tahun terakhir
Mandiri Syariah fokus pada pengembangan digital banking terutama perluasan
fitur layanan Mandiri Syariah Mobile. ‘’Kami mendesain aplikasi Mandiri Syariah
Mobile bukan sekadar layanan perbankan tapi juga memenuhi kebutuhan ibadah umat
Islam seperti waktu shalat, lokasi masjid terdekat, arah kiblat serta fitur
pembayaran zakat, sedekah dan wakaf.’’ Fitur tersebut, kata dia, sangat
khas bank syariah.
Perluasan
fitur digital berdampak pada peningkatan pendapatan berbasis fee (Fee Based
Income/FBI) yang naik 26,20% semula Rp514 miliar per Triwulan II
2018 menjadi Rp649 miliar triwulan II 2019. Peningkatan FBI tersebut didorong
meningkatnya transaksi di e-channel termasuk melalui Mandiri Syariah Mobile.
Mandiri Syariah terus meningkatkan fitur biller, payment, serta menjalin
kolaborasi dengan e-commerce untuk memudahkan nasabah bertransaksi melalui
Mandiri Syariah Mobile.
Per
Triwulan II 2019 Mandiri Syariah berhasil mencapai total pendapatan bersih bank
sebesar Rp3,25 triliun naik dari Rp2,87 triliun pada periode yang sama tahun
sebelumnya.
Adapun
Pembiayaan yang tumbuh 14,58% menjadi penyebab meningkatnya pendapatan margin
dan bagi hasil bank. Per Triwulan II 2018 Pembiayaan yang disalurkan Rp62,37
triliun naik menjadi Rp71,47 triliun per Triwulan II 2019.
Pembiayaan
segmen konsumer mencatatkan pertumbuhan tertinggi dengan angka kenaikan 26,12%
(yoy) menjadi Rp30,01 triliun. Saat ini Mandiri Syariah tengah gencar
mensosialisasikan produk pembiayaan kepemilikan rumah (Griya Berkah), mobil
(Kendaraan Berkah), Cicil Emas, Gadai Emas dan juga pembiayaan untuk usaha,
pegawai dan pensiun.
Pertumbuhan
Pembiayaan juga disertai perbaikan kualitas yang tercermin dari NPF Nett yang
turun menjadi 1,21% dari semula 2,75%. Sementara, NPF Gross turun dari 3,97%
menjadi 2,89%.
Lebih
lanjut, Direktur Finance, Strategy and Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo
Nugroho, mengungkap pertumbuhan aset Mandiri Syariah dipengaruhi pertumbuhan
Dana Pihak Ketiga (DPK) khususnya Tabungan yang bisa secara konsisten tumbuh
sebesar 14,45% secara yoy menjadi sebesar Rp36,33 triliun. Hal ini juga
berdampak terhadap perbaikan komposisi Low Cost Fund menjadi 54,28%
dibandingkan total DPK.
Naiknya
pendapatan Margin Bagi Hasil, Fee Based Income (FBI), pengendalian biaya
overhead serta perbaikan kualitas pembiayaan juga memberikan kontribusi pada
peningkatan laba Perusahaan.
“Kami
berterimakasih kepada stakeholders terutama nasabah atas kepercayaan dan
loyalitasnya kepada Mandiri Syariah. Insya Allah, kami akan senantiasa
berinovasi untuk memberikan kemudahan transaksi bagi semua kebutuhan nasabah”
ujar Toni EB Subari. (r/mr).
Comments
Post a Comment