Sekda Provsu Tutup Kursus Singkat 134 THL Penyuluh


Sekda Provsu Tutup Kursus Singkat 134 THL Penyuluh

Medan, (Mimbar) - Sekretaris Daerah Provsu Hasban Ritonga menutup kursus singkat bagi 134 Tenaga Harian Lepas Penyuluh pertanian di Hotel Garuda Plaza, Rabu (20/4).  Para penyuluh merupakan ujung tombak yang ikut mensukseskan pencapaian program swasembada pangan di Sumut.

Dalam kesempatan itu, Sekdaprovsu juga menyampaikan  agar para peserta pelatihan penyuluh harus bersyukur. "Karena penyuluh adalah tugas mulia. Karena tugas saudara adalah ketergantungan hidup para petani, masyarakat,  bangsa dan dunia. Dengan adanya keberhasilan penyuluh dalam meningkatkan ketahanan pangan, tentu negara kita akan menjadi lumbung pangan dunia. Bahkan negara kita semakin kuat," ujarnya.

Dia juga meminta, agar para penyuluh menguasai komunikasi, materi yang akan dipaparkan ke petani, penampilan, dan juga penggunaan teknologi pertanian. Juga harus rajin melakukan penelitian untuk meningkatkan nilai jual produksi pertanian di daerahnya. "Penyuluh juga harus memimpin para petani berdoa sebelum memulai pengerjaan pertanian, dan juga saat panen raya. Karena itulah yang dilakukan leluhur kita dulu, dan kini mulai ditinggalkan. Untuk itu, budaya yang baik ini harus kita jaga kelestariannya," katanya.

Provinsi Sumatera Utara (Sumut) selama tahun 2013 mampu mempertahankan posisinya di lima besar lumbung beras Indonesia. Tak hanya surplus beras, provinsi ini juga mempertahankan prestasi swasembada jagung seperti tahun sebelumnya. "Plt Gubsu HT Ir Erry Nuradi MSi meminta capaian ini harus terus ditingkatkan sepanjang tahun 2016 dengan berbagai pendekatan mutu dan nilai tambah produk termasuk aplikasi paket teknologi pertanian," kata Sekdaprovsu Hasban Ritonga. 

Dia mengatakan, produksi padi Sumut pada 2013 sebesar 3.665.433 ton gabah kering giling (angka ramalan atau ARAM II) yang setara 2.299.693 ton beras. Dengan produksi tersebut maka Sumut telah mampu berswasembada beras sebesar 122,50 persen, sehingga provinsi ini merupakan salah satu lumbung beras nasional atau terbesar ke-5 di Indonesia.

Dijelaskannya atas dasar statistik jumlah penduduk Sumut 13.717.595 jiwa dengan produksi beras 2.299.693 ton maka Sumut surplus 422.440 ton atau swasembada 122,50 persen, karena kebutuhan beras per tahun 1.877.253 ton. Sementara konsumsi beras masyarakat 136,85 kg per kapita per tahun. “Ditinjau dari ketersediaan sumber daya lahan dan air, kemajuan teknologi, serta dukungan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pertanian, maka produksi padi di Sumut masih dapat ditingkatkan baik melalui kegiatan pencetakan areal sawah baru, meningkatkan luas panen dan meningkatkan produktivitas lahan. Apabila ketiga komponen tersebut kita laksanakan Insya Allah dapat meningkatkan ketahanan pangan di Sumut,” jelasnya.


Sementara Kepala Bakoorluh P2K Sumut Ir Bonar Sirait dalam laporannya menyampaikan, selama tiga hari pelatihan kepada 134 orang peserta penyuluh, telah memberikan masukan dan sejumlah materi di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan untuk diterapkan di kabupaten/kota, tempat penyuluh melakukan tugasnya masing-masing. "Setiap tahun kita lakukan pelatihan dan materi-materi sesuai kebutuhan petani saat ini dalam meningkatkan produksinya. Adapun materi yang disampaikan, menyangkut ; wilayah, membuat rencana kerja tahunan penyuluh, menyusun program penyuluhan, dan lain-lain," ujarnya. 

Dia juga mengatakan, dengan penyuluh yang ada sekarang ini diharapkan Sumut bisa tetap menjadi lumbung pangan nasipnal. "Tahun ini, 31 orang akan kita rekrut lagi penyuluh untuk meningkatkan produksi pertanian di Sumut. Kita juga bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk melakukan seleksi nanti. Sebagai ujung tombak, penyuluh itu harus sehat agar target yang direncanakan bisa tercapai," katanya mengakhiri.

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat