Wagubsu: Ibarat Pelangi, Perbedaan Itu Menjadi Indah
Wagubsu: Ibarat Pelangi, Perbedaan Itu Menjadi Indah
MEDAN -
Wakil Gubernur Sumatera Utara Ir.H.Tengku Erry Nuradi, M.Si mengingatkan bahwa perbedaan bukan menjadi masalah untuk sama membangun bangsa ini, menurutnya perbedaan suku bangsa dan agama justru menjadi modal dasar dalam pembangunan, dengan perbedaan itu kita akan berpacu menjadi lebih baik dan tentunya dengan cara yang sehat. "Ibarat pelangi, justru perbedaan warna di dalamnya menjadikan pelangi itu indah," demikian dikatakannya ketika menghadiri perayaan Imlek bersama Pguyuban Suku Tionghoa INdonesia Sumatera Utara PASTI di Hotel Selecta Medan, Kamis ( 6/2).
Perayaan Imlek yang meriah itu dihadiri tak kurang dari 1500 undangan dan dihadiri sejumlah tokoh nasional diantaranya Surya Paloh, Mantan Menteri dan Bapak Wushu Indonesia IGK Manila, Tokoh Tionghoa Juswan Tjo, Ketua DPP PASTI Iskandar ST, Goh Kiat Ti,Sekda Kota Medan Syaiful Bahri dan ribuan anggota PASTI lainnya.
lebih jauh Wagubsu yang juga pernah menempuh pendidikan di Beijing, menegaskan bahwa sejak tahun 2001 Indonesia dengan semangat reformasinya telah mengakui kesamarataan suku Tionghoa berikut perayaan hari besarnya menjadi hari libur nasional. melihat kenyataan itu, katanya, kalau selama ini ada kesan pembedaan warga negara Indonesia dan WNI keturunan, maka saat ini sudah tiada lagi. " PASTI adalah Indonesia dan untuk itu kita memiliki hak dan kewajiban yang sama di republik ini," katanya lantang yang sontak membuat ballroom menggema dengan tepukan seluruh hadirin.
Wagubsu juga menjelaskan bahwa tidak bisa dipungkiri bahwa pendiri bangsa dan pejuang kemerdekaan yang termasuk di dalamnya orang tionghoa rela berkorban tidak hanya harta dan tenaga, tapi mereka juga turut meregang nyawa memperebutkan kemerdekaan Indonesia. Untuk itu, wagubsu meminta kepada seluruh warga tionghoa diseluruh Indonesia dan terlebih di Sumatera Utara untuk tidak lagi mengkotakkan diri dan ikut membangun Sumut yang kita cintai ini.
Terakhir Wagubsu mengingatkan, bahwa Sumatera Utara sangat berpeluang menjadi provinsi terbaik di Indonesia dengan segala Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Mausianya. "Dengan kesempatan besar itu, mari sama kita manfaatkan dan kita jemput peluang sebesar-besarnya membangun Sumut yang kita cintai ini," ajaknya.
Sementara itu Surya Paloh yang juga hadir menghimbau kepada seluruh warga tionghoa untuk lebih mencintai negara Indonesia, "Tak dapat dibantah bahwa nenek moyang kalian adalah dari China, tapi kalian adalah Indonesia dan darah kalian adalah Merah Putih", katanya lantang. Dia juga mengajak seluruh warga etnis Tionghoa untuk saling dukung agar tujuan pembangunan mudah tercapai. Pesannya, meski wadah kumpulan Tionghoa berbilang, namun tujuan tetap sama. "Gong xi Fat Choi , semoga tahun ini dan mendatang kita semua jadi lebih baik," tutupnya.(#)
MEDAN -
Wakil Gubernur Sumatera Utara Ir.H.Tengku Erry Nuradi, M.Si mengingatkan bahwa perbedaan bukan menjadi masalah untuk sama membangun bangsa ini, menurutnya perbedaan suku bangsa dan agama justru menjadi modal dasar dalam pembangunan, dengan perbedaan itu kita akan berpacu menjadi lebih baik dan tentunya dengan cara yang sehat. "Ibarat pelangi, justru perbedaan warna di dalamnya menjadikan pelangi itu indah," demikian dikatakannya ketika menghadiri perayaan Imlek bersama Pguyuban Suku Tionghoa INdonesia Sumatera Utara PASTI di Hotel Selecta Medan, Kamis ( 6/2).
Perayaan Imlek yang meriah itu dihadiri tak kurang dari 1500 undangan dan dihadiri sejumlah tokoh nasional diantaranya Surya Paloh, Mantan Menteri dan Bapak Wushu Indonesia IGK Manila, Tokoh Tionghoa Juswan Tjo, Ketua DPP PASTI Iskandar ST, Goh Kiat Ti,Sekda Kota Medan Syaiful Bahri dan ribuan anggota PASTI lainnya.
lebih jauh Wagubsu yang juga pernah menempuh pendidikan di Beijing, menegaskan bahwa sejak tahun 2001 Indonesia dengan semangat reformasinya telah mengakui kesamarataan suku Tionghoa berikut perayaan hari besarnya menjadi hari libur nasional. melihat kenyataan itu, katanya, kalau selama ini ada kesan pembedaan warga negara Indonesia dan WNI keturunan, maka saat ini sudah tiada lagi. " PASTI adalah Indonesia dan untuk itu kita memiliki hak dan kewajiban yang sama di republik ini," katanya lantang yang sontak membuat ballroom menggema dengan tepukan seluruh hadirin.
Wagubsu juga menjelaskan bahwa tidak bisa dipungkiri bahwa pendiri bangsa dan pejuang kemerdekaan yang termasuk di dalamnya orang tionghoa rela berkorban tidak hanya harta dan tenaga, tapi mereka juga turut meregang nyawa memperebutkan kemerdekaan Indonesia. Untuk itu, wagubsu meminta kepada seluruh warga tionghoa diseluruh Indonesia dan terlebih di Sumatera Utara untuk tidak lagi mengkotakkan diri dan ikut membangun Sumut yang kita cintai ini.
Terakhir Wagubsu mengingatkan, bahwa Sumatera Utara sangat berpeluang menjadi provinsi terbaik di Indonesia dengan segala Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Mausianya. "Dengan kesempatan besar itu, mari sama kita manfaatkan dan kita jemput peluang sebesar-besarnya membangun Sumut yang kita cintai ini," ajaknya.
Sementara itu Surya Paloh yang juga hadir menghimbau kepada seluruh warga tionghoa untuk lebih mencintai negara Indonesia, "Tak dapat dibantah bahwa nenek moyang kalian adalah dari China, tapi kalian adalah Indonesia dan darah kalian adalah Merah Putih", katanya lantang. Dia juga mengajak seluruh warga etnis Tionghoa untuk saling dukung agar tujuan pembangunan mudah tercapai. Pesannya, meski wadah kumpulan Tionghoa berbilang, namun tujuan tetap sama. "Gong xi Fat Choi , semoga tahun ini dan mendatang kita semua jadi lebih baik," tutupnya.(#)
Comments
Post a Comment