Demo Supir Truk Ujian Berat Kadishub Sumut
Demo Supir Truk Ujian Berat Kadishub Sumut
Medan, (Mimbar) -Unjuk rasa para supir truk
yang menjadi korban Pungutan Liar (Pungli) di Jembatan Timbang, merupakan ujian
berat bagi Kepala Dinas Perhubungan ((Kadishub) Sumut, Anthoni Siahaan untuk
melakukan pembenahan di jajarannya.
Anggota
Komisi A DPRD Sumatera Utara, Ahmad Ikhyar Hasibuan, yang membidangi persoalan
hukum dan pemerintahan meminta sikap tegas pemerintah dalam hal ini Gubernur
Sumut Gatot Pujonugroho terkait persoalan ini."Unjukrasa para supir
ini merupakan puncak dari apa yang
mereka rasakan, karena sudah terlalu gerah menghadapi praktik pungli oleh oknum
petugas jembatan timbang selama ini. Jadi
sekarang tergantung gubernur bagaimana menyikapinya," kata Ikhyar
menjawab wartawan, kemarin.
Menyikapi
persoalan pungli di jembatan timbang, Politisi Partai Demokrat ini minta,
Gubernur Sumut jangan menutup mata.
Apalagi masalah pelanggaran hukum itu
sudah berlangsung secara berlarut-larut dan sangat merugikan keuangan
negara serta meresahkan para supir maupun pemilik angkutan.
"Atasan
atau penanggungjawab jembatan timbang itu kan ada dalam hal ini Dinas
Perhubungan yang kepalai Anthoni Siahaan. Pejabat inipun jangan pula tutup mata
meski ada pelanggaran hukum di instansinya," sesal Ikhyar.
Sehingga
kata dia sudah diperlukan tindakan prefentif agar pungli di jembatan
timbang jangan lagi berkelanjutan bahkan
semakin merajalela tanpa tersentuh hukum. Ikhyar mengatakan upaya penertiban
sarana di bawah tanggungjawab Dishub Sumut itu merupakan ujian berat bagi
pimpinannya dalam hal ini Kadishub.
Menyinggung
adanya penyidik Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Dinas Perhubungan, Ikhyar membenarkan, hanya saja kata dia sangat
disesalkan petugas tersebut selama ini tidak maksimal diberdayakan. "Kita
dan tentunya semua pihak sangat berharap
Kadishub Sumut mampu mengkondusifkan suasana di jembatan timbang serta jauh
dari praktik Pungli," ujarnya.
Untuk
bisa mencapai hal itu, kata Ikhyar Kadishub didesak untuk mengganti seluruh
pimpinan/kepala jembatan timbang di Sumut dengan orang-orang yang baru dan
tidak banyak terlibat di sarana tersebut. "Setidaknya penggantian seluruh
pimpinan jembatan timbang dululah untuk tahap awal praktik pungli bisa
ditertibkan," katanya.
Setelah
para kepala jembatan timbang diganti dengan orang-orang yang baru, kemudian kata
Ikhyar, baru disiapkan gudang untuk penyimpanan barang apabila terjadi
kelebihan tonase. Sementara untuk jembatan timbang yang telah memiliki gudang
agar segera difungsikan. "Pengkajian apapun yang dilakukannya, jika memang
serius melakukan penertiban sarana ini dari praktik pungli tidak memerlukan
waktu yang terlalu lama," katanya.
Sebagaimana
diketahui, sebut Ikhyar, tahun 2004 hingga 2009 Pemprovsu telah membangun
gudang di beberapa lokasi jembatan timbang, namun hingga kini gudang tersebut
tidak juga terisi oleh barang-barang kelebihan tonase. Ironisnya, pendapatan
berupa denda dari kelebihan tonase truk pembawa barang dari jembatan timbang
tidak juga meningkat. Padahal umumnya jalan-jalan di Sumut banyak yang rusak
akibat banyaknya truk kelebihan tonase yang melintas.
Sebelumnya
para supir yang tergabung dalam Himpunan Mobilisasi Barang di Darat (Mimp Mo
Bar 'D), Senin (10/2) berunjukrasa ke Kantor Gubernur Sumut, DPRD Sumut dan
Mapoldasu.Mereka dengan membawa 35 truk mendesak Gubernur mencopot Kadishub
Sumut Anthony Siahaan. Para supir menduga Kadishub telah melakukan pembiaran
sejumlah kepala jembatan timbang 'merampok' dan 'memeras' hak para supir antar
kabupaten dan provinsi dengan melakukan pungli. Aksi di timbangan tersebut
bermodus ditilang dan disuruh kembali ke asal jika tidak mau melakukan lobi
atau membayar sejumlah uang.(09)
Comments
Post a Comment