Hari Baik Pelestarian Museum Tjong A Fie
Tahun Baru Imlek 2565
Hari Baik Pelestarian
Museum Tjong A Fie
Laporan : Fela Felia Batubara
D
|
alam
rangka perayaan Tahun Baru Imlek 2565, pengurus Museum Tjong A Fie atau Tjong A
Fie Mansion menyelenggarakan acara upaya pelestarian peninggalan budaya yang
ada di Sumatera Utara, bekerjasama dengan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan (UNIMED), Jumat (31/1).
“Acara Imlek ini adalah cikal bakal
pelestarian sebuah nama legendaris Tjong A Fie di Kota Medan ataupun Sumatera
Utara dan termasuk dalam kultur nasional, yaitu rumah kegiatan Almarhum Tjong A
Fie,” ungkap Fon Prawira Tjong, saat menyampaikan sambutannya di Rumah Tjong A
Fie, Jalan Ahmad Yani, Kesawan, Medan.
Pengurus Museum Tjong A Fie ini
mengatakan, hari baik ini tidak terlepas dari satu niat tulus yaitu menghormati
tanggal 4 Februari yang merupakan hari meninggalnya Tjong A Fie sehingga beliau
bisa merasakan acara Imlek dalam upaya pelestarian budaya.
Menurutnya, acara ini adalah sebagai
bentuk memertahankan budaya bangsa, untuk itu ia mengajak semuanya agar
bersama-sama satu tujuan melestarikan budaya bangsa ini.
Dalam kesempatan ini, dihadiri oleh
Prof. Meutia Hatta, Kesultanan Deli Raja Muda Tengku Hamdi, Konsulat Jendral
dari beberapa negara seperti, Konsulat Jendral Jepang Mr. Yuji Hamada, India
Mr. Basir Ahmed dan Amerika Mrs. Chatrine A. Crockart.
Fon Prawira Tjong, dalam
sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada Konsulat Jendral dan seluruh
undangan yang berkesempatan hadir, keluarga besar Tjong A Fie yang sedang
merayakan Imlek dan kepada mahasiswa yang mendukung acara ini secara tulus dan
ikhlas.
Kerja sama Tjong A Fie Mansion dan
Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED ini, selain upaya pelestarian peninggalan
budaya, juga salah satu dampak upaya peningkatan pendidikan karakter di Sumatera Utara.
“Untuk apresiasi ini salah satunya
adalah karya komposisi musik ‘The Story of Tjong A Fie’ yang menggabungkan
musik Cina, Melayu dan Barat,” kata Dr. Junita Batubara, komposer komposisi
musik ‘The Story of Tjong A Fie’ tersebut.
Ia mengatakan, pagelaran seni musik ‘The
Story of Tjong A Fie’ ini, pertama kalinya ditampilkan di Beijing pada 9
November 2012 lalu. Idenya membuat musik tersebut dari Almarhum Ben Pasaribu,
seorang Komposer Ternama di Indonesia yang dahulunya juga Dosen FBS UNIMED.
Almarhum
Ben Pasaribu memberikan kepercayaan kepadanya untuk menciptakan sebuah
komposisi musik tentang Tjong A Fie yang sangat melegendaris dibalik sosoknya
yang sangat dihormati dan berjasa tersebut.
Dalam kesempatan ini ‘The Story of
Tjong A Fie’ kembali dipertunjukan, merupakan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa
Universitas Negeri Medan dan Universitas HKBP Nommensen dalam rangka
pelestarian budaya rumah Tjong A Fie.
Selain persembahan komposisi musik ‘The Story
of Tjong A Fie’, mahasiswa Program Studi Seni Musik Unimed mempersembahkan
musik Melayu Populer dan mendapat sambutan meriah dari seluruh undangan yang
hadir.
Turut pula berkesempatan hadir Dekan
Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED, Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., ia berharap agar
kerja sama antara Tjong A Fie Mansion dan FBS UNIMED ini agar selalu terjalin
erat untuk meningkatkan upaya pelestarian budaya tersebut.
***
IMLEK : Komposisi musik “The Story of Tjong A Fie” memeriahkan
suasana Imlek 2565 di rumah Kapten Tjong A Fie yang kini dijadikan cagar budaya
ini, Jumat (31/1). Keluarga Tjong A Fie pun mengubahnya menjadi museum. (Mimbar/Fela
Felia Batubara)
Comments
Post a Comment